Dekontaminasi Cesium-137 di Cikande Banten Selesai dalam Sebulan
Proses Dekontaminasi Radiasi Cesium-137 di Cikande
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengungkapkan bahwa proses dekontaminasi radiasi radioaktif Cesium-137 di Cikande, Kabupaten Serang, Banten, diperkirakan akan memakan waktu selama satu bulan. Saat ini, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Bahaya Radiasi Cesium-137 sedang fokus melakukan dekontaminasi di 10 titik teridentifikasi.
“Pemerintah ingin menyelesaikan kasus Cesium-137 ini dari semua sisi dengan secepat-cepatnya. Dari dekontaminasi, kita akan melakukan langsung dekontaminasi pada 10 titik yang teridentifikasi,” ujar Hanif kepada wartawan di Cikande, Senin (13/10/2025).
Hanif menambahkan bahwa mereka berupaya menyelesaikan proses dekontaminasi dalam waktu paling lama satu bulan, sambil terus memantau perkembangan situasi. “Dalam waktu paling lama 1 bulan kita upayakan (selesai) sambil melihat perkembangannya,” sambungnya.
Lebih lanjut, Hanif menyebutkan bahwa dekontaminasi di pabrik-pabrik juga ditargetkan selesai dalam waktu satu minggu. Dalam hal penanganan kesehatan, ia menegaskan bahwa pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten telah melakukan langkah terpadu untuk menjamin kesehatan masyarakat.
“Harapan kita, kita akan segera menyelesaikan masalah ini secepatnya sehingga memberikan aman dan kepastian terkait dengan penyelesaian kasus ini,” tandas Hanif.
Sebelumnya, Hanif menginformasikan bahwa terdapat 32 titik yang teridentifikasi terpapar radiasi CS-137 di Kecamatan Cikande dan Kibin. Dari total tersebut, 22 titik berada di dalam Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang.
Upaya Antisipasi untuk Mencegah Penyebaran Radiasi
Berbagai upaya antisipasi telah dilakukan untuk mencegah penyebaran radiasi yang lebih luas. Salah satunya dengan mengecek kendaraan truk yang akan keluar dari Kawasan Industri Cikande. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada partikel radiasi yang terbawa keluar dari area yang terpapar.
Selain itu, pihak berwenang juga melakukan pemantauan intensif terhadap lingkungan sekitar. Hal ini termasuk pengujian kualitas udara, air, dan tanah di sekitar area yang terkena dampak radiasi. Hasil pengujian ini digunakan sebagai dasar untuk menentukan tindakan selanjutnya dan memastikan keamanan masyarakat setempat.
Peran Masyarakat dalam Proses Dekontaminasi
Pemerintah juga mengajak masyarakat setempat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Informasi terkini tentang kondisi radiasi dan langkah-langkah pencegahan akan terus disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi, seperti media massa, media sosial, dan pertemuan langsung dengan warga.
Keterlibatan aktif masyarakat sangat penting dalam memastikan kesuksesan proses dekontaminasi. Mereka diminta untuk tidak melakukan aktivitas yang berpotensi meningkatkan paparan radiasi, seperti mengumpulkan benda-benda yang mungkin terkontaminasi atau berada di area yang belum diverifikasi.
Kesiapan Tim Deontaminasi
Tim dekontaminasi yang terdiri dari para ahli lingkungan, tenaga medis, dan teknis telah dikerahkan untuk bekerja secara optimal. Mereka dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) yang memadai serta peralatan deteksi radiasi yang canggih. Seluruh proses dekontaminasi dilakukan dengan hati-hati dan sesuai protokol keselamatan.
Selain itu, tim juga melakukan pelatihan rutin bagi para petugas agar dapat menghadapi berbagai skenario yang mungkin terjadi selama proses dekontaminasi. Pelatihan ini mencakup tindakan darurat, penggunaan alat, dan manajemen risiko.
Target dan Harapan Pemerintah
Pemerintah memiliki harapan besar bahwa proses dekontaminasi akan selesai tepat waktu dan efektif. Dengan selesainya proses ini, diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat sekitar. Selain itu, keberhasilan dekontaminasi juga menjadi bukti komitmen pemerintah dalam menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat serta lingkungan.
Proses dekontaminasi ini juga menjadi pembelajaran penting bagi pihak terkait dalam menghadapi situasi serupa di masa depan. Dengan pengalaman yang didapat, langkah-langkah pencegahan dan penanganan darurat bisa ditingkatkan lebih lanjut.



Leave a Reply