Bunga Bangkai Muncul Tiba-Tiba di Srengseng Sawah, Warga Kaget

Bunga Bangkai Muncul Secara Spontan di Halaman Rumah Warga Jakarta Selatan

Sebuah fenomena langka terjadi di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sebuah bunga bangkai jenis Suweg (Amorphophallus paeoniifolius) tiba-tiba mekar di halaman rumah pasangan suami istri, Asmat (60) dan Marsiah (55). Yang menarik, kedua pemilik rumah ini mengaku tidak pernah menanam tanaman tersebut.

Tumbuh secara Alami di Tanah Subur Warisan Orangtua

Menurut keterangan Asmat, bunga tersebut muncul secara alami di lahan bekas kebun yang merupakan warisan dari ayahnya. Tanah di area tersebut memang dikenal subur dan belum pernah dibangun. Ia mengungkapkan rasa kaget saat melihat bunga berwarna ungu kecokelatan itu tumbuh menjulang hingga setinggi 60 sentimeter.

“Kita enggak pernah menanam. Tanah di sini memang dari dulu subur. Dulu waktu pandemi banyak tanaman lain juga, kayak cabai, jambu, sama alpukat,” ujar Asmat.

Bunga bangkai tersebut mekar sempurna pada Jumat (3/10/2025), namun kini mulai layu dan kelopaknya mengering. Meski sudah tidak mengeluarkan bau menyengat, penampakannya sempat menarik perhatian banyak warga dan viral di media sosial.

Pernah Muncul Sebelumnya pada 2012

Marsiah, istri Asmat, mengatakan bahwa kemunculan bunga bangkai itu bukan pertama kalinya. Ia mengingat peristiwa serupa pernah terjadi pada tahun 2012, meski kala itu bunga tidak mekar sempurna karena terhalang tembok.

“Dulu pernah juga tumbuh, tapi cuma setengah mekar. Kalau yang sekarang ini bagus banget, mekar penuh,” ujarnya.

Ia menambahkan, pada awal kemunculannya, mereka sempat bingung dengan bentuk bunga yang menyerupai batang besar. “Awalnya enggak tahu itu bunga apa. Setelah tiga minggu baru kelihatan kuncupnya besar. Saya cari di Google, ternyata namanya bunga suweg, bukan Rafflesia,” tutur Marsiah.

Mengeluarkan Bau Menyengat saat Mekar

Marsiah menjelaskan bahwa bunga tersebut mengeluarkan aroma busuk khas bunga bangkai menjelang sore hari sebelum mekar sempurna. Bau itu sangat kuat dan tercium hingga ke rumah tetangga.

“Baunya kuat banget dari sore sampai pagi, tapi cuma sehari aja. Habis itu hilang sendiri,” katanya.

Aroma tidak sedap itu sebenarnya memiliki fungsi penting bagi tanaman. Menurut penjelasan ahli botani, bau menyengat tersebut berguna untuk menarik serangga seperti lalat dan kumbang agar membantu proses penyerbukan.

Jadi Tontonan Warga Sekitar

Fenomena langka ini sontak membuat warga sekitar penasaran. Banyak yang datang ke rumah Asmat dan Marsiah untuk melihat langsung bunga bangkai tersebut.

“Saya cuma kirim fotonya ke grup warga, enggak niat buat viral. Tapi banyak yang datang mau lihat bunga bangkai,” kata Marsiah sambil tersenyum.

Bunga suweg memang termasuk kerabat dekat dari bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanum) yang dikenal tumbuh di Sumatera. Bedanya, suweg lebih kecil dan lebih sering ditemukan di lahan subur atau kebun yang jarang digarap.

Fakta Menarik Tentang Bunga Suweg

Bunga suweg biasanya mekar hanya satu kali dalam beberapa tahun dan bertahan singkat, sekitar dua hingga tiga hari saja. Setelah itu, bagian bunga akan layu dan berganti menjadi daun besar menyerupai pohon kecil. Selain bunganya yang unik, umbi tanaman ini juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan obat tradisional.

Fenomena mekar spontan bunga suweg di Jakarta Selatan ini menambah daftar kemunculan bunga bangkai di wilayah perkotaan, seperti sebelumnya di Pondok Aren, Tangerang Selatan dan Depok. Para ahli menyebut hal ini sebagai tanda bahwa kondisi tanah di wilayah tersebut masih cukup subur dan cocok untuk pertumbuhan tanaman langka.

Dengan keindahan sekaligus keunikannya, bunga bangkai suweg menjadi pengingat bahwa alam masih menyimpan banyak kejutan, bahkan di tengah kawasan padat seperti Jakarta Selatan.

• Author
• Recent Posts

Krisna Dwi Wardhana

Lahir di Padang pada tahun 1991, saya telah tinggal di berbagai wilayah di Indonesia sejak TK hingga kuliah, termasuk Aceh, Palembang, dan Bogor. Saya meraih gelar Sarjana Sains dari FMIPA Universitas Indonesia. Saat ini, saya bekerja sebagai Pendidik di sebuah sekolah swasta di Bogor, Tutor privat sambil tetap fokus mengembangkan Bisakimia.

Latest posts by Krisna Dwi Wardhana (see all)

• Suara Dentuman di Cirebon, Profesor Astronomi BRIN Pastikan Meteor Jatuh - October 30, 2025
• Kelly Karstrand Honored as ‘Foreign Language Teacher Of The Year’ - October 30, 2025
• Resmi! Pendaftaran PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka: Cek Jadwal dan Cara Daftar di Sini! - October 30, 2025