10 Taman Nasional Dunia yang Diakui UNESCO, Indonesia Jadi Pusatnya

Situs Warisan Dunia Alam yang Terkenal di Dunia

UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) menetapkan Situs Warisan Dunia Alam berdasarkan Outstanding Universal Value (OUV) atau Nilai Universal Luar Biasa. Kawasan-kawasan ini dipilih karena memenuhi setidaknya satu dari empat kriteria alam (Kriteria VII, VIII, IX, atau X) yang mencakup keindahan alam, proses geologis, ekologi, dan keanekaragaman hayati.

Berikut adalah 10 Taman Nasional dan Situs Alam terkemuka di dunia yang mendapat pengakuan bergengsi dari UNESCO:

Warisan Hayati dan Ekologi (Kriteria IX & X)

Kawasan ini diakui karena pentingnya bagi proses ekologi dan konservasi keanekaragaman hayati.

  1. Taman Nasional Komodo, Indonesia

    Taman ini terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia. Taman nasional ini adalah rumah bagi Komodo (Varanus komodoensis), kadal terbesar di dunia yang merupakan spesies endemik dan terancam punah.

    Taman Nasional Komodo ini ditetapkan sebagai taman nasional yang diakui oleh UNESCO pada tahun 1991. Keunikan genetik komodo di lingkungan aslinya menjadikannya fokus utama konservasi global. Selain daratan, kawasan lautnya adalah persimpangan arus air hangat dan dingin, menciptakan ekosistem laut yang sangat kaya, menjadikannya salah satu titik penyelaman terbaik di dunia.

  2. Taman Nasional Galápagos, Ekuador

    Taman Nasional Galápagos dianggap sebagai “laboratorium evolusi hidup” di dunia dan diakui oleh UNESCO pada tahun 1978. Kepulauan vulkanik ini memiliki spesies yang unik dan tidak ditemukan di tempat lain (endemik), seperti kura-kura raksasa, iguana laut, dan berbagai jenis burung finch yang mengilhami teori evolusi Charles Darwin. UNESCO mengakui tempat ini sebagai contoh luar biasa dari proses evolusi biologis dan geologis yang sedang berlangsung. Pengelolaannya sangat ketat untuk melindungi spesies unik dari intervensi manusia.

  3. Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera (TRHS), Indonesia

    Ditetapkan pada tahun 2004, situs ini terdiri dari tiga taman nasional besar (Gunung Leuser, Kerinci Seblat, dan Bukit Barisan Selatan) yang mewakili puncak keanekaragaman hayati Sumatera. Kawasan ini adalah habitat utama bagi empat spesies mamalia besar yang sangat terancam punah: Orangutan Sumatera, Badak Sumatera, Gajah Sumatera, dan Harimau Sumatera. TRHS adalah kawasan hutan hujan terbesar yang tersisa dan paling signifikan di Sumatera, melindungi berbagai spesies flora dan fauna endemik.

  4. Taman Nasional Serengeti, Tanzania

    Taman Nasional Serengeti terkenal sebagai tempat berlangsungnya “Migrasi Besar” (Great Migration), yaitu perpindahan musiman jutaan wildebeest, zebra, dan gazelle yang mencari padang rumput hijau. Taman Nasional Serengeti, Tanzania ditetapkan pada tahun 1981 oleh UNESCO sebagai Taman Nasional dengan fenomena migrasi satwa terbesar. Situs ini adalah contoh luar biasa dari proses ekologis, menyediakan habitat yang sempurna dan utuh untuk populasi besar herbivora dan predator (seperti singa dan cheetah) yang saling bergantung.

Baca Juga  DESTAK: Komunitas Tanga mengadvokasi akses inklusif terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi

Warisan Geologi dan Proses Bumi (Kriteria VIII)

Kawasan ini diakui karena mewakili tahapan utama dalam sejarah Bumi dan proses geologis yang luar biasa.

  1. Taman Nasional Grand Canyon, Amerika Serikat

    Ditetapkan pada tahun 1979, Taman Nasional Grand Canyon meroakan ngarai masif yang tercipta oleh ukiran Sungai Colorado. Lapisan-lapisan batuan di dinding Grand Canyon menampilkan sejarah geologis Bumi yang terpampang jelas selama kurang lebih dua miliar tahun. Selain nilai ilmiahnya, Grand Canyon menyajikan pemandangan yang spektakuler dan dramatis, hasil dari proses erosi dan pengangkatan lempeng Bumi yang berkelanjutan.

  2. Taman Nasional Ujung Kulon, Indonesia

    Taman Nasional Ujung Kulon adalah taman nasional yang terletak di ujung barat Pulau Jawa, Indonesia. Diakui karena dua alasan utama yakni habitat Badak Jawa yang terancam punah dan bukti evolusi geologis yang berkelanjutan sejak letusan katastrofik Gunung Krakatau pada tahun 1883 dan ditetapkan pada tahun 1991. Luas taman ini mencapai 122.856 hektar, lokasi ini sangat penting untuk menjaga satwa endemik dan spesies langka. Wilayah ini menyediakan contoh yang luar biasa dari bagaimana alam pulih dan hutan hujan tropis dataran rendah beregenerasi setelah bencana alam besar.

  3. Taman Nasional Yellowstone, Amerika Serikat

    Terkenal dengan eajaiban Alamnya yang dikelilingi oleh fitur panas bumi dan hidrotermal yang luar biasa. Yellowstone adalah rumah bagi dua pertiga geyser dunia, termasuk Old Faithful, dan merepresentasikan kaldera supervolcano terbesar di Amerika Utara. UNESCO mengakui situs ini sebagai manifestasi kekuatan alam dan proses geologis internal Bumi yang masih aktif pada tahun 1978.

Warisan Keindahan Alam dan Estetika (Kriteria VII)

Kawasan ini diakui karena fenomena alam luar biasa atau keindahan alam yang langka.

  1. Taman Nasional Great Barrier Reef, Australia

    Ditetapkan pada tahun 1981 oleh UNESCO. Taman Nasional Great Barrier Reef terkenal dengan sistem terumbu karang tunggal terbesar di dunia yang membentang lebih dari 2.300 km. Keindahan estetika bawah lautnya tak tertandingi, menampilkan beragam warna dan bentuk terumbu karang. Selain keindahan visual, kawasan ini mendukung keanekaragaman hayati yang kaya, termasuk paus bungkuk, duyung, penyu hijau, dan berbagai spesies hiu.

  2. Taman Nasional Plitvice Lakes, Kroasia

    Taman ini diakui dan ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1979 sebagai taman dengan keindahan alam dan estetika kriteria VII. Fenomena hidrologi dan geologis yang menghasilkan 16 danau berjenjang yang terhubung oleh air terjun dan kaskade kristal. Keindahan alaminya berasal dari proses pengendapan travertine (batuan kapur) secara berkelanjutan, yang menciptakan bendungan alami yang unik dan terus berubah bentuk, menghasilkan pemandangan air yang selalu jernih dan berwarna biru kehijauan.

  3. Taman Nasional Lorentz, Indonesia

    Diakui karena keanekaragaman ekosistem yang membentang dari puncak Jaya yang bersalju hingga pantai berhutan bakau pada tahun 1999. Perbedaan elevasi yang ekstrem menghasilkan pemandangan yang langka, mulai dari gletser tropis hingga hutan hujan dataran rendah yang utuh. Lorentz juga diakui karena memiliki nilai estetik yang luar biasa, menampilkan kontras dramatis antara puncak gunung es yang jarang ditemui di daerah tropis dengan hutan lebat di bawahnya.

Baca Juga  Apa Saja Zat Aktif pada Obat Kumur?

unnamed 10 Taman Nasional Dunia yang Diakui UNESCO, Indonesia Jadi Pusatnya

Leave a Reply