Dinkes Temukan SPPG Tidak Higienis Picu Murid SDN 6 Matangkuli Muntah
Kondisi SPPG di Aceh Utara yang Belum Memenuhi Standar
Di wilayah Aceh Utara, khususnya di Desa Teupin Keubeu, Kecamatan Matangkuli, terdapat sebuah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyalurkan Makan Bergizi Gratis (MBG) ke SDN 6 Matangkuli. Namun, hingga saat ini, SPPG tersebut belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), yang menjadi salah satu syarat penting dalam menjalankan layanan makanan gratis kepada siswa.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dari Dinas Kesehatan Aceh Utara, Samsul Bahri, menyampaikan bahwa SPPG tersebut telah mendistribusikan MBG ke SDN 6 Matangkuli di Desa Hagu. Hal ini berdampak pada tiga murid yang mengalami mual dan muntah setelah mengonsumsi makanan tersebut pada tanggal 29 September 2025.
“Mereka belum mengantongi SLHS. Semua SPPG di Aceh Utara sudah diarahkan untuk mengurus Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS),” ujarnya.
Namun, hingga saat ini, belum ada satu pun SPPG di kabupaten tersebut yang berhasil mengantongi sertifikat tersebut. Menurut Samsul, proses pengajuan SLHS memerlukan beberapa persyaratan, seperti uji laboratorium sampel makanan, sertifikat penjamah makanan, serta inspeksi lingkungan tempat SPPG oleh Dinas Kesehatan.
“Mereka belum mengajukan SLHS karena syarat mengajukan harus ada uji laboratorium sampel makanan, sertifikat penjamah makanan, dan inspeksi lingkungan tempat SPPG dari Dinas Kesehatan,” jelasnya.
Ia berharap seluruh SPPG segera melengkapi persyaratan agar dinas bisa segera mengeluarkan SLHS. Dengan demikian, layanan makanan yang diberikan dapat lebih aman dan memenuhi standar kesehatan.
Sebelumnya, Koordinator MBG di Desa Teupin Punti, Kecamatan Matangkuli, Teuku Saiful, mengaku kooperatif dan menunggu hasil uji sampel yang dilakukan dinas kesehatan. Tiga murid SDN 6 Matangkuli sebelumnya dilaporkan mual dan muntah setelah mengonsumsi makanan MBG. Namun, kini ketiga siswa tersebut sudah sembuh dan kembali beraktivitas di sekolah.
Dinas Kesehatan Aceh Utara masih menunggu hasil uji sampel menu makanan dari Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Aceh sebelum menyimpulkan penyebab pasti kejadian tersebut. Proses ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua makanan yang disalurkan kepada siswa memenuhi standar keamanan dan kesehatan.
Langkah-Langkah yang Perlu Diambil
-
Peningkatan Kesadaran SPPG
SPPG perlu lebih memahami pentingnya SLHS sebagai bentuk komitmen terhadap kesehatan masyarakat. Dinas Kesehatan dapat melakukan sosialisasi rutin untuk memberikan pemahaman tentang prosedur pengajuan SLHS. -
Bimbingan Teknis
Dinas Kesehatan perlu memberikan bimbingan teknis kepada SPPG dalam mengajukan SLHS. Hal ini termasuk membantu mereka dalam mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, seperti uji laboratorium dan sertifikat penjamah makanan. -
Kolaborasi dengan BPOM
Kerja sama antara Dinas Kesehatan dengan BPOM Provinsi Aceh sangat penting untuk mempercepat proses pengujian makanan. Hasil uji yang akurat akan membantu dalam menentukan penyebab kejadian mual dan muntah yang terjadi. -
Peningkatan Pengawasan
Dinas Kesehatan perlu meningkatkan pengawasan terhadap SPPG yang belum memiliki SLHS. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada lagi kejadian serupa terjadi di masa depan.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan SPPG di Aceh Utara dapat lebih siap dalam menyediakan layanan makanan yang aman dan sehat bagi siswa.
- Ramalan Zodiak Virgo Pekan Ini 6-12 Oktober 2025 - October 27, 2025
- Pemerintah Punjab memerintahkan penutupan apotek swasta yang tidak berwenang di rumah sakit umum - October 27, 2025
- Dinkes Temukan SPPG Tidak Higienis Picu Murid SDN 6 Matangkuli Muntah - October 27, 2025



Leave a Reply