Prof. FG Winarno, Dokter Hewan dan Bapak Teknologi Pangan Indonesia
Awal Kehidupan dan Pendidikan
Prof. Dr. drh. Florentinus Gregorius Winarno, yang lebih dikenal sebagai FG Winarno, adalah sosok penting dalam sejarah teknologi pangan di Indonesia. Lahir pada tanggal 15 Februari 1938 di Klaten, Jawa Tengah, ia menunjukkan ketertarikan awal terhadap ilmu pengetahuan sejak kecil, khususnya dalam bidang kesehatan dan pangan.
Ia memilih untuk menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Indonesia, yang kemudian berubah menjadi Institut Pertanian Bogor (IPB). Di sana, fondasi keilmuannya dalam bidang kesehatan hewan dan teknologi pangan mulai dibentuk. Setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya pada tahun 1962, ia melanjutkan studi ke luar negeri untuk menempuh program Master of Science (M.Sc.) dan Doktor (Ph.D.) di bidang Ilmu dan Teknologi Pangan di University of Massachusetts, Amerika Serikat.
Gelar Master diraihnya pada tahun 1968, sedangkan gelar doktor diselesaikan pada tahun 1970. Pendidikan ini memberinya wawasan luas dan kemampuan riset yang berkualitas tinggi, sehingga memperkuat dasar ilmu pengetahuannya dalam bidang pangan.
Karier Akademik dan Kontribusi Ilmiah
Setelah kembali ke Indonesia, Prof. Winarno aktif mengajar dan melakukan penelitian di Institut Pertanian Bogor (IPB), khususnya di Fakultas Teknologi Pertanian. Pada tahun 1982, ia diangkat sebagai Guru Besar di bidang Ilmu Pangan, sebuah pencapaian yang menunjukkan dedikasinya dan kualitas ilmu yang dimilikinya.
Sebagai akademisi, ia tidak hanya mengajar tetapi juga produktif dalam menulis buku, artikel ilmiah, dan jurnal internasional tentang teknologi pangan dan gizi. Tulisan-tulisannya digunakan sebagai referensi oleh mahasiswa, peneliti, dan praktisi di bidang pangan. Ia juga berperan penting dalam membangun kurikulum teknologi pangan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, menciptakan generasi ahli pangan yang berkualitas.
Kepemimpinan Internasional: Presiden Codex Alimentarius Commission
Salah satu prestasi terbesar Prof. Winarno adalah ketika ia dipercaya menjadi Presiden Codex Alimentarius Commission (CAC) selama dua periode, yaitu dari tahun 1991 hingga 1995. Codex Alimentarius adalah badan internasional yang dibentuk oleh Food and Agriculture Organization (FAO) dan World Health Organization (WHO) untuk menetapkan standar mutu, keamanan, dan regulasi pangan secara global.
Jabatan ini menempatkan Prof. Winarno sebagai tokoh kunci dalam pengaturan standar pangan dunia. Selama masa jabatannya, ia bekerja keras untuk memastikan standar pangan yang diterapkan melindungi konsumen serta memperhatikan aspek keberlanjutan dan perkembangan teknologi pangan.
Pengaruh di Dunia Industri dan Sosial
Selain berkiprah di dunia akademik dan organisasi internasional, Prof. Winarno juga aktif di dunia industri pangan. Ia menjadi Komisaris Independen di beberapa perusahaan besar di Indonesia seperti PT Mustika Ratu Tbk dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Keterlibatannya di industri membuka jembatan antara ilmu pengetahuan dan praktik bisnis pangan, mendorong inovasi dan peningkatan kualitas produk pangan Indonesia.
Di ranah sosial, ia dikenal peduli dengan isu kesehatan masyarakat dan gizi. Ia sering mengisi seminar, workshop, dan kampanye edukasi yang mengajarkan pentingnya konsumsi pangan yang aman dan bergizi. Dedikasinya ini membantu meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang peran teknologi pangan dalam menunjang kesehatan dan kesejahteraan.
Penghargaan dan Pengakuan
Atas dedikasi dan pengabdiannya, Prof. FG Winarno menerima berbagai penghargaan bergengsi. Pada tahun 2010, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menganugerahi beliau gelar “Bapak Teknologi Pangan Indonesia” sebagai bentuk penghormatan atas jasanya yang luar biasa. Selain itu, ia juga memperoleh Achmad Bakrie Award pada tahun 2011 untuk kategori teknologi pangan, sebuah penghargaan yang diberikan kepada tokoh-tokoh yang memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan Indonesia.
Warisan dan Inspirasi
Prof. Dr. Ir. FG Winarno tidak hanya meninggalkan jejak prestasi yang membanggakan, tetapi juga warisan intelektual yang terus hidup melalui karya-karyanya dan generasi yang ia didik. Banyak alumni yang pernah belajar dan dibimbing oleh beliau kini menjadi pakar teknologi pangan dan gizi yang berkiprah di dalam dan luar negeri.
Lebih dari itu, perjalanan hidupnya mengajarkan tentang pentingnya keterbukaan terhadap ilmu pengetahuan global tanpa melupakan akar budaya dan potensi lokal. Dalam berbagai pidatonya, Prof. Winarno kerap menekankan pentingnya inovasi yang berkelanjutan serta sinergi antara akademisi, industri, dan pemerintah untuk menghadapi tantangan pangan di masa depan.
Sosok Prof. Dr. drh. Florentinus Gregorius Winarno adalah contoh nyata dedikasi dan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan yang mampu membawa perubahan signifikan bagi Indonesia. Dari seorang dokter hewan yang memperdalam ilmu teknologi pangan, beliau tumbuh menjadi tokoh internasional yang dihormati dan dikagumi. Kiprah beliau bukan hanya membanggakan bangsa, tetapi juga memberikan harapan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menjadi kunci untuk mencapai kedaulatan pangan dan kesehatan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat.
- Narasumber PAB Labs UIN Raden Fatah: Mahasiswa Harus Adaptif di Era Kompetitif - October 26, 2025
- OR Mengundang Mahasiswa ASEAN ke Kemah Pemimpin Masa Depan - October 26, 2025
- Prof. FG Winarno, Dokter Hewan dan Bapak Teknologi Pangan Indonesia - October 26, 2025



Leave a Reply