Planet Paling Muda dan Tua dalam Tata Surya: Mana yang Terbentuk Lebih Dulu?
Awal Mula Tata Surya
Sekitar 4,6 miliar tahun lalu, awan raksasa di ruang angkasa mengalami keruntuhan gravitasi besar yang menandai kelahiran tata surya kita. Dari awan gas dan debu inilah Matahari terbentuk — diikuti oleh planet-planet yang kini mengitarinya.
Namun, urutan kelahiran planet-planet tersebut masih menjadi perdebatan panjang di kalangan ilmuwan. Pertanyaan utama yang muncul adalah: planet mana yang terbentuk terlebih dahulu — planet raksasa gas seperti Jupiter, atau planet batuan seperti Bumi dan Mars?
Teori Utama Pembentukan Planet
1. Teori Akresi Klasik: Planet Raksasa Lahir Duluan
Menurut teori yang paling banyak diterima, planet-planet terbentuk melalui proses akresi — ketika partikel gas dan debu bertabrakan, menempel, lalu secara bertahap membentuk benda langit yang semakin besar. Seiring waktu, gaya gravitasi mereka tumbuh, menarik lebih banyak materi hingga akhirnya terbentuklah planet.
Menurut NASA, teori populer ini menyebutkan bahwa planet besar terbentuk lebih dulu di bagian luar tata surya. Ketika mereka tumbuh, planet-planet gas seperti Jupiter dan Saturnus menarik gas dalam jumlah besar sebelum akhirnya bergerak ke orbit luar, memberi ruang bagi planet batuan seperti Bumi, Venus, dan Mars untuk terbentuk kemudian — lebih dekat ke Matahari.
Michael Meyer, ketua Departemen Astronomi di University of Michigan, menjelaskan: “Untuk membentuk planet gas raksasa seperti Jupiter, harus ada cukup gas di sekitarnya. Kalau prosesnya terlalu lama dan gasnya sudah hilang, planet gas tidak akan terbentuk. Itu sebabnya kami yakin planet raksasa terbentuk lebih dulu.”
2. Model Ketidakstabilan Arus (Streaming Instability Model): Planet Batuan Duluan
Sementara itu, model ketidakstabilan arus menawarkan pandangan berbeda. Teori ini berpendapat bahwa planet-planet batuan justru bisa terbentuk lebih dulu, karena materi di nebula dapat menggumpal secara spontan tanpa harus menunggu waktu lama.
Cauê Borlina, asisten profesor ilmu planet di Purdue University, berpendapat: “Bisa jadi planet-planet batuan terbentuk lebih dulu. Setelah gas habis, proses pembentukan planet raksasa berhenti, dan sisanya menjadi proses penumpukan yang kacau.”
Mengukur Usia Planet: Tak Semudah yang Dibayangkan
Menentukan usia planet ternyata bukan perkara sederhana. Bahkan, konsep “usia planet” sendiri bisa diartikan berbeda oleh para ilmuwan.
Gaia Stucky de Quay, ilmuwan planet di MIT, menjelaskan bahwa ada dua cara memandang usia planet:
- Berdasarkan asal-usul pembentukannya
- Berdasarkan usia permukaannya
Menurut Gaia, pendekatan kedua sering kali lebih relevan karena permukaan planet bisa sangat berbeda umurnya. Ada planet dengan permukaan yang masih “aktif” — seperti Bumi dengan tektonik lempeng dan aktivitas vulkaniknya — dan ada pula yang sudah “diam” selama miliaran tahun, seperti Merkurius.
“Permukaan bisa sangat tua jika tidak berubah, tapi bisa juga muda jika masih aktif,” ujarnya.
Menghitung Kawah untuk Menebak Umur Planet
Salah satu metode yang digunakan ilmuwan untuk menaksir usia permukaan planet adalah menghitung jumlah kawah. Semakin banyak kawah, semakin tua permukaannya.
Dengan pendekatan ini, Bumi bisa disebut sebagai planet termuda, karena aktivitas geologinya terus memperbarui permukaan dan menghapus jejak masa lalu. Setelah Bumi, Venus dan Mars menempati urutan berikutnya.
Namun, metode ini tidaklah sempurna. Perbedaan kecil dalam pengukuran bisa berarti jutaan tahun dalam skala waktu kosmik. Karena itu, para ilmuwan terus mencari cara yang lebih akurat untuk menentukan kronologi pembentukan planet.
Menanti Sampel dari Planet Lain
Untuk memahami urutan pembentukan planet secara lebih lengkap, para ilmuwan membutuhkan sampel batuan langsung dari planet lain. Beberapa sudah berhasil dikumpulkan, dan sebagian besar masih menunggu untuk dibawa pulang ke Bumi.
“Kalau kita ingin memahami bagaimana dan kapan planet-planet terbentuk, sampel adalah kunci,” kata Borlina. “Kita bahkan punya sampel di Mars yang sedang menunggu untuk dibawa kembali.”
Meski sudah 4,6 miliar tahun berlalu sejak awal mula tata surya, ilmuwan belum sepenuhnya sepakat siapa yang lebih dulu lahir — Jupiter atau Bumi, Saturnus atau Mars.
Yang jelas, dari setiap kawah, batuan, dan debu kosmik yang diteliti, kita terus mendekati jawaban tentang asal mula rumah besar bernama Tata Surya.
- Dua Siswa Aceh Juara di OSN 2025 - October 23, 2025
- Delapan wanita Pakistan meninggal karena kanker serviks setiap hari, demikian dikatakan oleh Moot Diterbitkan pada: 2 Oktober 2025 Pukul 1:37 AM - October 23, 2025
- 50 Soal IPA Kelas 3 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka 2025 - October 23, 2025
Leave a Reply