Ikan Black Marlin 16 Kg Dibawa Naik Hanya Pakai Ketinting
Pemancing Bontang Berhasil Menangkap Ikan Black Marlin 16 Kg dengan Ketinting
Di kota Bontang, Kalimantan Timur, seorang pemancing bernama Edy berhasil mencuri perhatian publik setelah berhasil menangkap ikan Black Marlin seberat 16 kilogram hanya menggunakan alat ketinting. Kejadian ini terjadi di perairan Bontang Kuala pada Sabtu (4/10/2025), dan langsung viral di media sosial.
Edy, warga Tanjung Laut, mengaku tidak memiliki niat untuk melaut jauh saat berangkat ke laut. Namun, keberuntungan berpihak padanya. Saat umpan dilemparkan, ikan Black Marlin yang dikenal memiliki tenaga luar biasa langsung menyambar umpan tersebut. Ia menggambarkan pengalaman menarik ikan tersebut sebagai hal yang sangat menantang.
“Satu jam baru bisa naik. Tarikannya luar biasa,” ujar Edy kepada media setempat pada Minggu (5/10/2025) pagi.
Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah menyangka akan mendapatkan ikan impian bagi banyak pemancing di perairan yang relatif dekat dari daratan. “Cuma pakai ketinting kecil, lokasinya juga masih sekitar Bontang Kuala,” tambahnya.
Potensi Perairan Bontang yang Masih Terjaga
Black Marlin (Istiompax indica) adalah salah satu ikan laut tercepat dan terbesar di dunia. Ikan ini dikenal karena kekuatannya, kecepatan renangnya, serta nilai ekonominya yang tinggi, terutama dalam olahraga memancing. Perairan Bontang Kuala, yang menjadi tempat penangkapan ikan ini, merupakan kawasan pesisir penting di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.
Kawasan ini memiliki ekosistem laut dan pesisir yang sangat kaya, menjadi penopang utama kehidupan masyarakat setempat yang banyak bergantung pada perikanan tangkap dan budidaya laut. Keberadaan ikan besar seperti Black Marlin menjadi indikasi bahwa potensi laut di wilayah ini masih terjaga.
Keputusan untuk Menjual Ikan
Setelah berhasil menangkap ikan tersebut, Edy memutuskan untuk menjualnya ke pengepul. Alasannya adalah karena ia bingung bagaimana mengolah ikan marlin tersebut. Harga yang ia dapat pun terbilang murah untuk ukuran ikan marlin—sekitar Rp 160 ribu saja.
“Biasanya kalau ikan lain dimakan sendiri, tapi ini bingung mau masak apa. Jadi ya dijual saja,” ujarnya sambil tersenyum.
Edy menyebut bahwa kemunculan ikan besar seperti marlin menjadi bukti bahwa perairan Bontang masih menyimpan potensi laut yang terjaga. Ia berharap masyarakat dan nelayan bisa terus menjaga ekosistem laut dengan menghindari praktik destruktif.
“Kalau laut rusak, kita sendiri yang rugi. Jangan pakai bom atau racun, kasihan ikan-ikannya,” tutupnya.
Keistimewaan Memancing dengan Ketinting
Memancing dengan ketinting membutuhkan kesabaran dan strategi yang tepat. Dalam kasus ini, Edy berhasil menunjukkan bahwa meskipun menggunakan alat yang sederhana, hasil yang didapat bisa sangat mengejutkan. Ini membuktikan bahwa perairan Bontang Kuala memiliki daya tarik yang luar biasa bagi para pemancing.
Selain itu, kejadian ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat setempat untuk tetap menjaga lingkungan laut agar tetap sehat dan dapat memberikan manfaat jangka panjang.
Kesimpulan
Peristiwa penangkapan ikan Black Marlin oleh Edy menjadi cerita inspiratif bagi banyak orang. Tidak hanya menunjukkan keahlian dan kesabaran seorang pemancing, tetapi juga menjadi pengingat pentingnya menjaga ekosistem laut. Dengan menjaga lingkungan, kita bisa memastikan bahwa potensi laut tetap terjaga untuk generasi mendatang.
- 7 Kebiasaan Harian yang Sering Diabaikan, Tapi Boros Listrik - October 20, 2025
- 50 Soal IPA Pilihan Ganda untuk Anak Kelas 1 SD Beserta Kunci Jawaban - October 20, 2025
- 50 Soal IPA Kelas 2 SD Semester 1 & 2 Kurikulum Merdeka Tahun 2025 - October 20, 2025
Leave a Reply