35 Ribu Anak di Maluku Utara Belum Sekolah, Sherly Laos Siapkan SMA Terbuka untuk Kepulauan
Pendidikan di Maluku Utara: Tantangan dan Solusi untuk Anak yang Belum Sekolah
Di wilayah Maluku Utara, sekitar 35 ribu anak belum mengenyam pendidikan formal. Angka ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah provinsi, terutama di daerah kepulauan yang memiliki akses pendidikan menengah yang terbatas. Kondisi ini menunjukkan bahwa masih banyak anak yang tidak melanjutkan pendidikan setelah lulus dari jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Faktor Penyebab Anak Tidak Melanjutkan Sekolah
Menurut Gubernur Maluku Utara Sherly Laos, angka anak yang tidak melanjutkan sekolah mencapai sekitar 30 persen dari tingkat SMP ke SMA. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor utama. Salah satu penyebab utama adalah kendala biaya hidup serta keterbatasan fasilitas pendidikan di daerah kepulauan.
“Walaupun sekolahnya gratis, banyak anak yang harus menumpang atau kos di daerah lain karena di pulau mereka belum ada SMA. Itu tetap membutuhkan biaya,” ujarnya.
Program SMA Terbuka sebagai Solusi
Untuk mengatasi masalah ini, Pemprov Maluku Utara tengah menyiapkan program SMA Terbuka yang akan diluncurkan pada tahun ajaran 2026. Program ini dirancang agar siswa di wilayah kepulauan tetap bisa melanjutkan pendidikan tanpa harus meninggalkan kampung halaman.
“Kami akan membuka sistem SMA Terbuka di pulau-pulau. Pembelajarannya bisa dilakukan secara daring, atau melalui kunjungan guru ke wilayah kepulauan dengan memanfaatkan fasilitas SD atau SMP yang sudah ada,” terang Sherly.
Program ini diharapkan mampu meningkatkan angka partisipasi sekolah di Maluku Utara, khususnya di jenjang pendidikan menengah. Dengan adanya SMA Terbuka, anak-anak di daerah terpencil dapat tetap mendapatkan akses pendidikan tanpa harus meninggalkan lingkungan tempat tinggal mereka.
Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah
Sherly juga menegaskan bahwa untuk pendidikan dasar (SD dan SMP), Pemprov akan terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota agar transisi dari SMP ke SMA berjalan lancar dan tidak ada anak yang terhenti di tengah jalan.
“Untuk SMA memang tanggung jawab provinsi, tapi kami harus bekerja sama dengan kabupaten/kota yang membawahi jenjang SMP. Kami ingin memastikan setiap anak lulusan SMP bisa lanjut ke SMA,” ujarnya.
Komitmen dalam Mewujudkan Pemerataan Akses Pendidikan
Program SMA Terbuka ini menjadi bagian dari komitmen Gubernur Sherly Laos dalam menekan angka anak tidak sekolah serta mewujudkan pemerataan akses pendidikan di seluruh pelosok Maluku Utara.
“Kami tidak ingin ada anak Maluku Utara yang kehilangan masa depan hanya karena faktor jarak dan biaya. Pendidikan harus bisa dijangkau oleh semua,” tegas Sherly Laos.
- NSSF, NBA Afrika melatih lebih dari 100 guru di Lagos - October 19, 2025
- 50 Soal Matematika Pilihan Ganda untuk Anak Kelas 2 SD Beserta Kunci Jawaban - October 19, 2025
- UI Siapkan Prodi Kecerdasan Artifisial 2026, Ini Mata Kuliahnya - October 19, 2025
Leave a Reply