Pemkab Keerom Bangun SD Negeri Kriku Rp3,24 Miliar, Guru di Perbatasan RI-PNG Dapat Tunjangan Tambahan

Pembangunan Pendidikan di Wilayah Perbatasan RI-PNG

Pemerintah Kabupaten Keerom terus berupaya membangun sarana pendidikan di wilayah perbatasan Indonesia dan Papua Nugini (PNG). Salah satu proyek yang telah selesai adalah pembangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Kriku di Kampung Kriku, Distrik Arso Timur, Papua. Sekolah ini diresmikan oleh Bupati Keerom, Piter Gusbager pada Jumat (10/10/2025), memberikan harapan baru bagi masyarakat setempat.

Ekspresi kebahagiaan terlihat jelas dari wajah para guru, peserta didik, dan orang tua siswa. Selama belasan tahun, masyarakat kampung ini menantikan pengembangan pendidikan yang lebih baik. SD Negeri Kriku dibangun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024, dengan anggaran sebesar Rp3.240.000.000.

Sekolah ini memiliki 5 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang laboratorium, serta 1 rumah guru. Bupati Piter Gusbager berharap sekolah ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh pihak, termasuk guru, siswa, dan masyarakat.

Menjadi Sekolah Unggulan

Bupati dua periode ini menyatakan bahwa jika aktivitas belajar mengajar berjalan baik, SD Negeri Kriku bisa menjadi salah satu sekolah unggulan di Distrik Arso Timur. Ia percaya bahwa partisipasi semua pihak akan membantu sekolah ini berkembang sebagai sekolah di daerah pinggiran.

Wilayah perbatasan menjadi fokus utama karena merupakan wajah negara. Untuk itu, pemerintah menekankan pentingnya persiapan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan dan kesehatan. Dengan demikian, generasi muda di wilayah ini dapat tumbuh menjadi manusia yang sehat dan cerdas.

Selain itu, Bupati Piter menyatakan komitmen untuk menjaga ketersediaan guru di Kabupaten Keerom. Dua hingga tiga tahun ke depan, tidak akan ada kekurangan guru. Selain itu, tenaga aparatur sipil negara (ASN) yang menumpuk di daerah perkotaan akan digeser ke setiap sekolah, baik SD, SMP, maupun SMA/SMK, sebagai tenaga Tata Usaha (TU).

Baca Juga  Kuis Kimia Tingkat Awam

Wajib belajar 12 tahun juga menjadi prioritas. Pemkab Keerom berkomitmen untuk memastikan tidak ada lagi anak yang buta aksara atau putus sekolah.

Proyek Pembangunan Sekolah Lainnya

Selain peresmian SD Negeri Kriku, Bupati Piter juga telah meresmikan SD di Kampung Sawanawa. Saat ini, persiapan peresmian sekolah baru juga sedang dilakukan di Kampung Molof. Beberapa kampung lain seperti Kampung Bias, Kampung Niliti, Konggorobu, dan Kampung Mangguavi akan mendapatkan SD pada tahun 2026.

Pembangunan fondasi pendidikan yang kuat sejak Sekolah Dasar (SD) menjadi prioritas. Pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) akan ditekankan untuk memperkuat dasar ilmu pengetahuan siswa.

Meningkatkan Tunjangan Guru

Pembangunan SDM di Kabupaten Keerom menjadi salah satu prioritas. Oleh karena itu, Pemda Keerom berkomitmen untuk menaikan tunjangan guru-guru mulai tahun 2026. Tunjangan ini akan diberikan kepada guru-guru yang bertugas di Distrik Arso Timur, Manem, Waris, Yaffi, Web, Towe, Senggi, dan Distrik Kesnar.

Namun, guru-guru di Distrik Arso, Arso Barat, dan Skanto tidak mendapatkan tunjangan tambahan. Bupati Piter menegaskan bahwa langkah ini dilakukan agar para guru di wilayah terjauh dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan betah di tempat.

Tanggapan dari Sekolah dan Kepala Kampung

Kepala SD Negeri Kriku, Stevanus Samber, memberikan apresiasi kepada Bupati Keerom atas pembangunan sekolah ini. Ia menyebutkan bahwa Bupati luar biasa dalam membangun sekolah dan memberikan kendaraan operasional bagi sekolah dan masyarakat.

Menurut Stevanus, SD Negeri Kriku merupakan sekolah induk di wilayah perbatasan RI-PNG yang ada di Arso Timur. Sekolah ini telah melahirkan beberapa sekolah di sekitarnya, seperti SD YPK Manem-Yetti, SD YPK Sion Sangke, SD YPK Diaspora Skofro, dan SD YPK Pikeru.

Baca Juga  Jawaban: Bagaimana Anda Menjadi Guru? Paham dan Terapkan Pembelajaran Pengalaman?

Saat ini, SD Negeri Kriku memiliki 18 siswa yang terdiri dari kelas 1 sampai VI, serta 9 guru, 1 kepala sekolah, dan 1 tenaga TU.

Sementara itu, Kepala Kampung Kriku, Frengki Bewangkere, menyampaikan apresiasi atas peresmian SD Negeri Kriku. Ia berharap kehadiran sekolah ini dapat meningkatkan SDM di kampung tersebut.

unnamed Pemkab Keerom Bangun SD Negeri Kriku Rp3,24 Miliar, Guru di Perbatasan RI-PNG Dapat Tunjangan Tambahan

Leave a Reply