5 Teks Amanat Pembina Upacara Hari Senin 13 Oktober 2025 untuk Siswa SMA
Amanat Pembina Upacara: Kedisiplinan, Kebersihan, Rajin Belajar, Tanggung Jawab, dan Akhlak
Assalamualaikum Wr. Wb.
Yang terhormat Kepala Sekolah,
yang saya hormati wakil Kepala Sekolah, Bapak/ibu guru serta anak-anakku yang saya sayangi dan saya banggakan.
Rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kita ucapkan, karena rahmat dan hidayah-Nya kita dapat melakukan upacara bendera pada Senin ini dalam kondisi yang sehat.
Anak-anakku sekalian, pada pagi ini ada sedikit yang ingin saya sampaikan mengenai kedisiplinan yang merupakan dasar dari rasa tanggung jawab. Saya sampaikan kepada semua yang ada di lapangan ini, mungkin banyak yang menganggap bahwa kedisiplinan merupakan sesuatu hal yang merepotkan serta membuat ribet dan terikat.
Seperti halnya pakaian yang diatur rapi, berseragam, datang tepat waktu, pulang tepat waktu, semuanya diatur dalam satu aturan. Ribet dan tidak praktis bukan? Tapi, bisakah kita melihat dari sisi lain dari keribetan ini? Dari aturan-aturan yang sudah ditentukan, memiliki dampak atau efek terhadap diri kita atau manfaat yang baik untuk diri kita sendiri. Terkhusus, menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri.
Dalam setiap aturan kedisiplinan, pasti ada yang namanya sanksi, nah sanksi inilah yang bisa melatih diri kita untuk lebih disiplin. Bukan memberi rasa takut, tapi kita lihat dari segi lain. Yang mana memiliki efek yang permanen terhadap diri kita sendiri untuk masa depan kita sendiri.
Sikap disiplin ini akan kita bawa sampai kita tua dan masa depan kita. Karena, kedisiplinan merupakan sebuah kebiasaan yang dilakukan sejak kita masih kecil. Maka dari itu, apabila kita tidak biasa bersikap disiplin, maka sampai masa tua pun kita akan menjadi orang yang kurang disiplin. Pasti ada rasa malas yang lebih kuat menutupi rasa disiplin tersebut.
Untuk kebaikan kita sendiri, mari kita mulai disiplin dari detik ini juga. Kita berjanji dengan diri kita sendiri untuk lebih berdisiplin dari sebelumnya. Jika kalian tidak disiplin, maka ada konsekuensi atau sanksi yang diterima, yang rugi juga bukan orang lain, tapi diri kalian sendiri. Itulah bentuk tanggung jawab yang terbangun oleh adanya kebiasaan berdisiplin.
Sebelum saya tutup pidato/amanat ini, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat dan tutur kata yang kurang berkenan serta kurang layak didengar, sekian dari saya dan saya haturkan terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Amanat Pembina Upacara: Kebersihan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat pagi.
Yang Saya Hormati Bapak Kepala Sekolah beserta staf
Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru
Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia semuanya.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kita kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan banyak nikmatnya yang tak terhitung banyaknya sehingga kita dapat berkumpul di apel ini dengan keadaan sehat semuanya.
Kedua, mari kita sanjungkan shalawat dan salam kepada uswatun khasanah kita, yakni Nabi Muhammad SAW yang mana telah membawa kita dari zaman yang gelap gulita menuju zaman yang terang benderang. Mudah-mudahan kita semua mendapatkan syafaat dari beliau pada yaumil akhir kelak aamiin…
Dalam kesempatan kali ini, ijinkan saya untuk menyampaikan sebuah amanat pembina upacara dengan tema “Kebersihan Sekolah”
Kita semua tahu sekolah merupakan tempat belajar-mengajar. Yang mana proses belajar-mengajar di sekolah dilakukan dari pagi hingga siang hari,
Di sekolah inilah siswa dibimbing agar menjadi anak yang pandai, yang memiliki akhlak, sopan santun sehingga menjadi anak yang berguna keluarga, masyarakat serta bangsa dan negara.
Maka dari itu, untuk menumbuhkan rasa nyaman dalam proses belajar-mengajar maka kita semua harus bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan di sekolah.
Saya yakin, kebersihan akan membuat kita semua lebih nyaman dan enak dalam proses belajar mengajar, Sehingga kita semua akan terhindar dari penyakit-penyakit dan lebih betah untuk menempatinya.
Dalam menjaga kebersihan sekolah yang efektif, tidak hanya petugas piket saja yang harus bekerja dan bertanggung jawab. Namun semuanya harus saling menjaga, Jadi selain petugas piket kelas juga diwajibkan untuk menjaga lingkungan sekolah bersama.
Seperti halnya: membuang sampah pada tempatnya, tidak mencoret-coret meja, kursi, dinding dll, Kemudian kalau buang air kecil sebaiknya disiram baik sebelum kencing maupun sesudah agar tidak menimbulkan bau yang akan mengganggu warga sekolah yang lain.
Mungkin itulah amanat pembina upacara tentang kebersihan sekolah yang bisa saya sampaikan. Sementara akan kita coba dulu untuk menerapkan bersama-sama. Namun jika program ini tidak bisa berjalan, maka akan kami adakan peraturan-peraturan terkait kebersihan sekolah. Yang mana jika ada yang melanggar, maka akan ada hukumannya.
Nah, sebelum peraturan itu di buat saya mohon kerjasamannya agar saling menjaga kebersihan sekolah demi kenyamanan bersama tanpa adanya aturan yang ketat.
Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini yang dapat saya sampaikan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Amanat Pembina Upacara: Rajin Belajar
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yang saya hormati Bapak Kepala sekolah…
Bapak/Ibu guru beserta staf tata usaha yang saya hormati…
Dan tak lupa Anak-anakku, siswa dan siswi yang saya cintai…
Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam yang telah memberikan beribu kenikmatan kepada kita semua, dengan rahman rahim-Nyalah kita bisa berkumpul pada hari ini dengan keadaan yang baik dan sehat.
Kemudian sholawat serta salam yang selalu tercurahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang membuat kita lepas dari zaman jahiliyah ke zaman terang benderang dengan agama islam, dan tidak lupa kepada keluarganya, sahabatnya dan seluruh pengikutnya hingga kepada kita semua. Mudah-mudahan kita semua diiringi syafa’atnya hingga yaumil akhir aamiin…
Dalam kesempatan kali ini saya akan mengambil tema amanat pembina upacara tentang rajin belajar
Belajar merupakan sebuah proses untuk mengetahui dan memahami
Belajar, akan membuat seseorang mengetahui dan paham terhadap apa yang telah ia pelajari.
Didalam belajar, tanpa kesungguhan kita tidak akan paham terhadap ilmu yang kita pelajari. Maka dari itu, motivasi belajar sangat diperlukan oleh setiap orang agar bersungguh-sungguh.
Nah, tugas kalian yaitu silahkan temukan motivasi belajar dari dalam diri kalian sendiri, agar setiap apa yang kalian pelajari dapat mengubah kamu dari yang sebelumnya tidak tahu menjadi banyak tahu dan dari tidak mengerti menjadi paham atau sampai ahli.
Mungkin memang sulit, namun bapak juga pernah merasakan ketika se-usia kalian. Dulu ketika bapak masih menjadi siswa, juga merasakan kesulitannya. Namun, setelah bapak mengetahui motivasi belajar yaitu untuk memerangi kebodohan dan kesusahan di masa yang akan datang. Maka rajin belajar sudah otomatis tumbuh dalam diri bapak dan belajar lebih menyenangkan lagi.
Pesan dari bapak untuk kalian yakni ingatlah ketika seseorang mempunyai motivasi yang besar, maka semakin besar pula peluang keberhasilan untuk kalian.
Yang terakhir yaitu temukan motivasimu, untuk apa kalian belajar? maukah kalian mengalami kebodohan dimasa yang akan datang? Jika tidak, maka tidak ada alasan lagi bagi kalian, selain rajin belajar dan bersungguh-sungguh dalam belajar.
Mungkin itulah amanat pembina upacara pada hari senin ini yang bisa bapak sampaikan.Semoga amanat ini membuat kalian sadar betapa pentingnya motivasi belajar untuk sebuah meraih keberhasilan dan kesuksesandi masa yang akan datang. Apabila ada salah kata, bapak mohon maaf yang sebesar-besarnya dan bernarnya hanya dari Allah SWT.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Amanat Pembina Upacara: Tanggung Jawab
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru beserta staf TU sekolah, juga siswa siswi yang berbahagia. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kita kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya kita dapat berkumpul pada hari ini dalam acara dan upacara
Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkanlah saya selaku pembina upacara menyampaikan sebuah amanat tentang tanggung jawab.
Membicarakan tentang tanggungjawab mungkin bisa diartikan dengan konsekuensi yang harus diterima atas apa yang sudah dilakukan atau di pilihnya. Telah sering kita mendengar kata “lepas tanggungjawab” yang artinya tidak mau mempertanggungjawabkan terhadap perbuatannya atau bisa disebut “lempar batu sembunyi tangan”. Ada tiga hal penting yang harus dipahami oleh seorang pelajar atau siswa tentang tanggungjawab.
Tanggung jawab sebagai seorang pelajar/siswa
Setiap siswa-siswi diharuskan untuk menanamkan rasa tanggungjawab terhadap diri setiap pelajar. Terkait dengan tanggungjawab siswa sebagai pelajar diantara lain yakni belajar dengan baik, mengerjakan tugas sekolah dengan baik, seta disiplin dalam menta’ati tata tertib yang ada disekolah. Jadi intinya tanggungjawab harus dimiliki oleh setiap siswa atau pelajar.
Namun, dalam kenyataannya banyak siswa-siswi yang merasa terbebani kewajiban mereka sebagai pelajar. Di Jaman now siswa datang ke sekolah tujuannya bukan lagi untuk belajar, Namun, sekolah dijadikan sebagai tempat untuk ketemu, bisa kumpul dengan teman-teman, ngobrol dan lain-lain.
Padahal tugas sejati seorang pelajar, ya untuk belajar dan menimba ilmu. Akan tetapi ini realita dan potret siswa jaman now. Memiliki banyak keinginan namun tidak mau bersusah payah. Diibaratkan menyerah sebelum berjuang, dan merasa kalah sebelum bertanding.
Tanggung jawab sebagai seorang anak
Terkait dengan tanggungjawab sebagai seorang anak, kita tahu semua bahwa orangtua tidak menginginkan banyak hal kepada kita semua sebagai seorang anak. Namun, para orangtua hanya memiliki satu keinginan terhadap anaknya yakni agar anak-anak saya bisa bersekolah, belajar dengan baik sehingga kelak lulus mempunyai kehidupan lebih baik dari keadaan orangtuannya seperti sekarang. Sekali lagi, hanya itu wahai para siswa yang saya cintai dan sayangi.
Pernahkah kita membayangkan, bagaimana orangtua kita membanting tulang untuk mencari biaya agar kita bisa sekolah. Setiap orangtua tidak pernah terbersit sedikit pun didalam benak mereka untuk minta imbalan kepada kalian terhadap apapun yang telah mereka berikan.
Pernahkah kita memikirkan, bagaimana kerja keras orangtua kita yang hanya untuk kita, akan tetapi apa balasan yang kita berikan kepada mereka. Kenyataannya semua pengorbanan nya hanya kita balas dengan kemalasan dan hura-hura saja. Kita berpamitan ke sekolah untuk belajar, akan tetapi disekolah kita hanya bermalas-malasan, ngobrol dengan teman dll. Sekali lagi inilah potret siswa jaman now, mudah-mudahan kita tidak termasuk yang seperti itu.
Tanggung jawab sebagai seorang hamba
Sudahkah kita menjalankan kewajiban kita sebagai orang yang beragama. Kenyataannya, masih banyak diantara kita yang dibilang mampu secara akademis serta tercukupi dari segi materi juga, akan tetapi jiwanya kosong karena jauh dari agama.
Maka dari itu, setiap para siswa yang ada disini jangan pernah sekali-kali meninggalkan kewajiban sebagai seorang hamba, Janganlah banyak meminta akan tetapi kalian melupakan tugasmu sebagai seorang hamba Allah SWT.
Apakah kita hanya mau mendekatkan diri pada-Nya manakala ketika kita sedang mengalami kesusahan dalam kehidupan. Mungkin akan lebih nikmat jikalau kita mendekat kepada-Nya sebelum kita mengalami keadaan yang terhimpit yang akan memaksa kita untuk memohn kepada Allah SWT.
Nah mari kita bayangkan betapa indahnya hidup kita apabila ketiga tanggungjawab sebagai pelajar, anak, dan hamba saling terintegrasi. Insha Allah akn terbentuk siswa-siswi yang cerdas baik secara akademik serta terbentknya pribadi yang sholeh sholeha sehingga akan terbentuknya sebuah generasi penerus yang membanggakan untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Demikian yang bisa saya sampaikan Akhiru Kallam Wabillahi Taufik Walhidayah Wassalamu ‘Alikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Amanat Pembina Upacara: Akhlak dan Sopan Santun
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Segala puji bagi Allah SWT tuhan semsta alam, atas nikmat dan izin-Nyalah kita bisa bertemu di kesempatan yang berbahagia ini. Tak lupa, mari kita haturkan shalawat dan salam atas jujungan kita, Nabi Muhammad SAW. Berkat jasa beliaulah kita semua bisa merasakan nikmat iman, islam, dan ihsan.
Untuk anak-anakku semuanya, khususnya siswa-siswi (nama sekolah) yang sangat bapak cintai dan sayangi. Dalam kesempatan kali ini, saya sebagai pembina upacara akan menyampaikan sebuah amanat yang bertema tentang akhlak atau lebih khususnya tentang “Sopan Santun”.
Sopan santun merupakan sikap yang sudah seharusnya dibiasakan semenjak kecil. Yang mana kita ketahui bersama bahwa sopan santun termasuk akhlak terpuji. Tidak hanya itu, pertama kali bertemu dengan seseorang pasti yang dinilai adalah akhlaknya atau sopan santun, bukan lulusannya, pangkat, jabatan atau yang lainnya.
Karena itu, sikap sopan dan santun ini sangat perlu dimiliki oleh setiap orang, mengingat banyak manfaat dan kebaikannya ketika kita menunjukan sikap yang demikian. Seperti misalnya, kita akan disenangi oleh banyak orang, dihargai, dihormati dan masih banyak lagi manfaat yang akan kita dapatkan.
Nah, pertanyaannya siapa yang harus kita perlakukan dengan sopan dan santun?
Dalam bersikap sopan dan santun, kita tidak boleh pandang bulu kepada siapapun orang yang berhubungan dengan kita. Seperti, orang tua, guru, teman bahkan orang yang tidak kita kenal tetap harus bersikap sopan dan santun.
Untuk anak-anakku yang saya sayangi, mari kita terus belajar dan berlatih untuk menerapkan sikap itu dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana caranya? Mari kita mulai dari hal yang kecil-kecil. Kita sepakati untuk menggunakan tutur kata yang lembut terhadap orang yang lebih tua seperti guru dan orang tua.
Mulai hari ini, coba kita praktekkan sendiri-sendiri, kalau bicara harus menggunakan bahasa yang baik dan halus. Setelah itu, perhatikanlah orang yang sedang kalian ajak bicara. Kemungkinan mereka juga akan membalasnya dengan baik juga.
Tidak hanya itu, sopan santun juga harus kita praktekkan dalam hal yang lain, dengan berperilaku dan bertindak dengan rendah hati. Seperti misal, ketika kalian berjalan melewati sekumpulan orang, kalian bisa mengucapkan permisi sambil memperlihatkan senyuman kepada mereka.
Kurang lebih seperti itulah hal-hal kecil sikap sopan santun yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Tugas kalian adalah mempraktekkan sikap sopan santun di dalam kehidupan sehari-hari mulai dari sekarang, siap?
Kita sebagai insan yang mulia tentunya ingin mendapat perlakuan sopan dari orang-orang yang berada di sekitar kita. Maka dari itu, kita harus penuhi dulu hak mereka untuk mendapatkan sikap sopan dan santun dari kita sebagai wujud akhlak kita dalam berhubungan dengan setiap orang. Dengan begitu, InshaAllah akan terwujud sikap yang saling menghargai dan menghormati terhadap sesamanya.
Mungkin itulah amanat yang bisa saya sampaikan kepada kalian sekarang selaku pembina upacara. Mudah-mudahan kita semua paham terhadap amanat ini yang telah saya sampaikan dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.
Sekian dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh…
- Pemkab Keerom Bangun SD Negeri Kriku Rp3,24 Miliar, Guru di Perbatasan RI-PNG Dapat Tunjangan Tambahan - October 18, 2025
- Jawaban: Bagaimana Anda Menjadi Guru? Paham dan Terapkan Pembelajaran Pengalaman? - October 18, 2025
- Pemerintah akan menawarkan lebih dari 90.000 pekerjaan di bidang pendidikan – Menteri - October 18, 2025
Leave a Reply