Gunungkidul Miliki 25 PKBM Bantu Pendidikan Kesetaraan dan Tingkatkan IPM
Peran PKBM dalam Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di Gunungkidul
Kabupaten Gunungkidul kini memiliki 25 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang tersebar di berbagai wilayah. PKBM ini tidak hanya menjadi jalur alternatif pendidikan kesetaraan Paket A, B, dan C, tetapi juga berperan strategis dalam mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) daerah.
BPS mencatat IPM Gunungkidul pada tahun 2024 mencapai 72,14, menjadi angka tertinggi, namun masih berada di bawah rata-rata DIY. Salah satu indikator IPM yang masih menjadi pekerjaan rumah adalah rata-rata lama sekolah di Kabupaten Gunungkidul yang baru mencapai 7,35 tahun, serta harapan lama sekolah di angka 13,40 tahun.
Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul, Nunuk Setyowati, mengatakan PKBM menjadi salah satu instrumen penting dalam upaya menaikkan IPM. “Salah satu komponen dalam penghitungan IPM adalah dimensi pendidikan. Dengan 25 PKBM yang memberi akses kesetaraan pendidikan kepada warga yang putus sekolah atau tidak sempat menuntaskan pendidikan formal, kita berharap dapat meningkatkan rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah di Gunungkidul,” ujarnya, pada Minggu (12/10/2025).
Dia menyebut PKBM tidak hanya berfungsi sebagai sarana belajar alternatif, tetapi juga sebagai instrumen untuk menekan angka buta huruf dan memperluas akses pendidikan bagi warga yang tidak terjangkau sekolah formal. “Pendidikan adalah salah satu indikator utama IPM. Semakin banyak warga yang menamatkan pendidikan dasar dan menengah, maka kualitas SDM daerah juga ikut naik,” ujarnya.
Data dinas mencatat, 25 PKBM tersebut melayani beragam latar belakang warga, mulai dari anak putus sekolah, pekerja, hingga ibu rumah tangga. Banyak dari mereka yang mengikuti pendidikan kesetaraan untuk memenuhi syarat kerja, mendaftar pelatihan vokasi, hingga melanjutkan ke perguruan tinggi.
Untuk menjangkau wilayah pedesaan yang jauh dari pusat belajar, sejumlah PKBM juga menerapkan sistem belajar komunitas dengan tutor yang datang langsung ke lokasi. Model ini dinilai efektif karena mengurangi hambatan jarak dan biaya transportasi, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Selain pembelajaran berbasis kurikulum kesetaraan, beberapa PKBM di Gunungkidul juga mulai mengintegrasikan pelatihan keterampilan kerja agar lulusan memiliki kemampuan praktis yang bisa langsung diterapkan di dunia usaha dan industri. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat dimensi pendidikan sekaligus ekonomi dalam peningkatan IPM.
“Untuk memperkuat fungsi PKBM turut mengintegrasikan pelatihan vokasional agar memperoleh ijazah kesetaraan, tetapi juga keterampilan praktis yang siap digunakan di dunia kerja. Program pembinaan tutor, supervisi, serta koordinasi antar OPD juga ditingkatkan agar mutu pendidikan kesetaraan tetap terjaga,” urainya.
Manfaat PKBM bagi Masyarakat
PKBM memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Gunungkidul. Berikut beberapa manfaat utama dari keberadaan PKBM:
- Akses pendidikan yang lebih luas: PKBM memberikan kesempatan bagi warga yang tidak mampu mengikuti pendidikan formal untuk memperoleh ijazah kesetaraan.
- Meningkatkan kualitas SDM: Melalui pendidikan kesetaraan, PKBM membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia daerah.
- Mempercepat penurunan angka buta huruf: PKBM berperan dalam menekan angka buta huruf dengan memberikan layanan pendidikan yang sesuai kebutuhan masyarakat.
- Mendorong keterampilan kerja: Pelatihan keterampilan kerja yang diintegrasikan dalam program PKBM membantu lulusan memiliki kemampuan praktis yang bisa langsung diterapkan di dunia kerja.
- Meningkatkan IPM: Dengan fokus pada pendidikan dan keterampilan, PKBM berkontribusi pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) daerah.
Strategi Pengembangan PKBM di Gunungkidul
Untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas PKBM, pemerintah daerah melakukan beberapa strategi pengembangan. Beberapa di antaranya adalah:
- Peningkatan kualitas tutor: Program pembinaan tutor dilakukan secara berkala agar para tutor memiliki kemampuan yang memadai dalam memberikan layanan pendidikan.
- Supervisi dan koordinasi: Supervisi dan koordinasi antar OPD ditingkatkan agar semua stakeholder bekerja sama dalam menjaga mutu pendidikan kesetaraan.
- Pengembangan kurikulum: Kurikulum pendidikan kesetaraan terus dikembangkan agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman.
- Pemanfaatan teknologi: Teknologi digunakan untuk memperluas akses pendidikan, terutama di daerah terpencil.
- Partisipasi masyarakat: Partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan PKBM sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan program.
Tantangan yang Dihadapi PKBM
Meskipun PKBM memiliki peran penting dalam meningkatkan IPM, ada beberapa tantangan yang dihadapi. Beberapa di antaranya adalah:
- Keterbatasan anggaran: Anggaran yang terbatas sering kali menghambat pengembangan dan penguatan program PKBM.
- Minimnya partisipasi masyarakat: Tidak semua masyarakat memahami pentingnya pendidikan kesetaraan, sehingga partisipasi mereka cenderung rendah.
- Kurangnya infrastruktur: Infrastruktur yang tidak memadai di beberapa wilayah membuat sulitnya akses pendidikan bagi masyarakat.
- Kurangnya tenaga ahli: Ketersediaan tenaga ahli yang memadai untuk mengelola dan menjalankan program PKBM masih terbatas.
- Perubahan kebijakan: Perubahan kebijakan pemerintah sering kali memengaruhi arah dan fokus program PKBM.
Kesimpulan
PKBM di Kabupaten Gunungkidul memainkan peran penting dalam meningkatkan IPM melalui pendidikan kesetaraan dan pelatihan keterampilan. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, keberadaan PKBM tetap menjadi solusi yang efektif dalam memperluas akses pendidikan dan meningkatkan kualitas SDM daerah. Dengan strategi pengembangan yang tepat dan partisipasi aktif masyarakat, PKBM diharapkan mampu terus berkontribusi positif dalam pembangunan daerah.
- Nigeria@65: Para pemangku kepentingan menyampaikan keluhan tentang pendanaan pendidikan yang buruk dan penurunan kualitasnya - October 18, 2025
- Pemkab Keerom Bangun SD Negeri Kriku Rp3,24 Miliar, Guru di Perbatasan RI-PNG Dapat Tunjangan Tambahan - October 18, 2025
- Jawaban: Bagaimana Anda Menjadi Guru? Paham dan Terapkan Pembelajaran Pengalaman? - October 18, 2025
Leave a Reply