Menggali Kekuatan Pembelajaran Mendalam

Pendahulu

Pembelajaran mendalam (deep learning) kini menjadi topik yang ramai dibicarakan, bahkan menjadi bahan pelatihan dan diskusi. Hal ini terjadi sejak Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah meluncurkan naskah akademik tentang pendekatan pembelajaran mendalam. Implementasi pendekatan ini didasarkan pada masalah mutu pendidikan di Indonesia yang masih menghadapi tantangan dalam kemampuan literasi, numerasi, serta keterampilan berpikir tingkat tinggi yang rendah. Selain itu, ketimpangan pendidikan juga masih terjadi.

Pembelajaran mendalam didefinisikan sebagai pendekatan yang menekankan pada penciptaan suasana belajar yang sadar (mindful), bermakna (meaningful), dan menyenangkan (joyful). Hal ini dilakukan melalui olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik) secara holistik dan terpadu.

Tujuan dari pembelajaran mendalam adalah menciptakan hasil belajar yang berkualitas dan terukur, yang menjadi cerminan pendidikan bermutu bagi semua peserta didik. Filosofi pembelajaran mendalam selaras dengan teori kontruktivisme yang dirumuskan oleh Jean Piaget dan Lev Vygotsky. Teori ini menekankan bahwa pengetahuan dibangun melalui interaksi aktif antara peserta didik dan lingkungan. Menurut Vygotsky, pembelajaran yang bermakna harus melibatkan kolaborasi dan dialog sehingga peserta didik dapat berbagi pemahaman dan membangun pengetahuan secara kolektif.

Buku Sebagai Sumber Referensi

Sejalan dengan perbincangan tentang pembelajaran mendalam, buku berjudul Prinsip dan Implementasi Pembelajaran Mendalam yang ditulis oleh Prof. Suyanto, Ph.D. dan Dr. Asep Jihad, M.Pd., hadir sebagai salah satu sumber referensi yang layak digunakan oleh para guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.

Buku ini membahas secara lengkap konsep pembelajaran mendalam dan implementasinya dalam pembelajaran. Mulai dari teori dan filosofi, kerangka kerja, model-model pembelajaran, ekosistem pembelajaran mendalam, pelaksanaan asesmen, hingga penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Baca Juga  Faktor Kunci yang Mempengaruhi Kesejahteraan Sekolah Menurut Konu

Tiga Kata Kunci dalam Pembelajaran Mendalam

Terdapat tiga kata kunci utama dalam pembelajaran mendalam, yaitu berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful).

Prinsip Berkesadaran (Mindful)

Prinsip berkesadaran merujuk pada kemampuan menggunakan akal rasional dalam menetapkan keputusan atau melakukan tindakan dengan mengetahui sepenuhnya dampak tindakan tersebut. Tujuan prinsip ini adalah menciptakan pengalaman belajar yang sadar, bermakna, dan menyenangkan. Dengan berkesadaran dalam belajar, peserta didik diharapkan dapat lebih memahami materi pelajaran, menghubungkannya dengan kehidupan nyata (kontekstual), dan mengembangkan motivasi intrinsik untuk belajar.

Prinsip Bermakna (Meaningful)

Prinsip bermakna menekankan pada pemahaman mendalam terhadap materi pelajaran dengan cara menghubungkannya dengan pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik. Peserta didik bukan hanya menerima informasi baru, tetapi juga membangun hubungan dengan apa yang telah mereka pelajari atau konteks dunia nyata.

Menurut Freeman dkk. (2014), pembelajaran yang bermakna terjadi ketika peserta didik mampu menghubungkan pengetahuan dengan situasi nyata. Tujuan prinsip ini adalah agar peserta didik belajar dengan pemahaman yang mendalam dan kontekstual, yang menekankan pada prinsip keterkaitan, struktur, dan motivasi.

Prinsip Menggembirakan (Joyful)

Prinsip menyenangkan merupakan suatu proses yang membuat peserta didik merasakan kenikmatan dalam proses pembelajaran. Prinsip ini menekankan kohesi kuat antara pendidik dan peserta didik, tanpa perasaan terpaksa atau tertekan. Melalui prinsip ini, diharapkan peserta didik berani berbuat, berani mencoba, berani bertanya, dan mempertahankan pendapat.

Pendidik harus menyadari bahwa otak manusia bukanlah mesin yang dapat disuruh berpikir tanpa henti. Oleh karena itu, dibutuhkan relaksasi dalam pembelajaran.

Penutup

Prinsip-prinsip tersebut dipaparkan secara lengkap dalam buku ini, termasuk contoh-contoh penyusunan perangkat pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning). Buku ini akan efektif dan dapat diaplikasikan jika para pendidik juga memahami dan menghayati hakikat pembelajaran mendalam.

Baca Juga  20 Universitas Terbaik Jepang 2026, Panduan Kuliah Luar Negeri

Para guru harus menyadari terlebih dahulu tugas pokok dan fungsi dirinya sebagai pendidik sehingga dapat menularkan prinsip berkesadaran kepada peserta didik. Begitu pula, para pendidik juga harus mampu memaknai setiap materi pelajaran yang diampu sehingga mampu memberikan pemahaman bermakna kepada peserta didik. Akhirnya, baik pendidik maupun peserta didik akan memperoleh suasana menyenangkan dalam proses belajar mengajar.


unnamed Menggali Kekuatan Pembelajaran Mendalam

Leave a Reply