Wabah virus Ebola: Korban tewas mencapai 42 orang

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengonfirmasi bahwa setidaknya 42 orang telah meninggal di Republik Demokratik Kongo setelah wabah baru virus Ebola.

Menurut badan kesehatan PBB, telah tercatat 64 kasus sejak wabah dinyatakan pada awal September, dengan strain Zaire dari virus diidentifikasi sebagai penyebabnya. WHO memperkirakan tingkat kematian saat ini sebesar 45,7 persen.

Sebagai respons, otoritas kesehatan Kongo telah meluncurkan program vaksinasi di provinsi tengah Kasai, tempat penyebaran kembali pertama kali dilaporkan. Kelompok Koordinasi Internasional untuk Pasokan Vaksin juga telah menyetujui pengiriman 45.000 dosis tambahan untuk mendukung upaya tersebut.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, membenarkan angka-angka tersebut dalam sebuah unggahan di X, menekankan bahwa meskipun risiko penyebaran lebih lanjut dianggap tinggi pada tingkat nasional, risikonya tetap rendah di kawasan yang lebih luas.

Badan tersebut, namun, memperingatkan bahwa wabah ini dipicu oleh tantangan-tantangan seperti peralatan pelindung yang tidak memadai, pelacakan kontak yang tidak lengkap, deteksi kasus yang terlambat, serta praktik penguburan yang tidak aman. Mobilitas penduduk yang tinggi dan ketergantungan pada penyembuh tradisional juga telah meningkatkan risiko penularan.

Ebola, yang pertama kali ditemukan pada tahun 1976 dan diduga berasal dari kelelawar, adalah penyakit virus mematikan yang menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh. Penyakit ini menyebabkan perdarahan parah, kegagalan organ, dan dalam banyak kasus, kematian.

TheDRC telah menghadapi beberapa wabah penyakit, dengan yang paling mematikan terjadi antara2018dan tahun 2020 yang menewaskan hampir 2.300 jiwa.