Penguatan Kesiapsiagaan Masyarakat Melalui Pelatihan Gempa di Sekolah Lapang BMKG Ambon

Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami di Namlea

Kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami (SLG) tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Geofisika Kelas I Ambon berlangsung di Hotel Kaynawa, Kota Namlea, Kabupaten Buru. Acara ini digelar pada hari Sabtu, 11 Oktober 2025, dengan mengusung tema “10 Tahun SLG: Membangun Budaya Sadar, Siaga, dan Selamat dalam Menghadapi Gempa Bumi dan Tsunami”.

Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini mencapai 50 orang, yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat, seperti perwakilan masyarakat setempat, BPBD, guru, Polsek Namlea, Koramil 1510/Namlea, Dinas Kominfo, Dinas Sosial, Puskesmas, Pos SAR, ASDP, serta kalangan jurnalis. Kehadiran mereka menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap program pendidikan kebencanaan yang diadakan.

Pelaksanaan pelatihan dimulai pada siang hari dan berjalan sangat dinamis. Peserta aktif mengikuti setiap sesi yang disampaikan, termasuk simulasi penanganan gempa bumi dan tsunami. Setiap peserta diberikan kesempatan untuk mempraktikkan tugasnya sesuai peran masing-masing dalam skenario tanggap darurat.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Ambon sekaligus Ketua Panitia, Djati Cipto Kuncoro, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dari upaya pendidikan kebencanaan di daerah. Ia menjelaskan bahwa SLG menjadi kebutuhan besar bagi pemangku kepentingan maupun masyarakat dalam menghadapi bencana.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan masyarakat yang lebih siaga terhadap gempa bumi dan tsunami, khususnya di wilayah Namlea, Kabupaten Buru,” ujarnya.

Dalam acara tersebut, BMKG berharap masyarakat dapat meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan dalam menghadapi potensi bencana. Hal ini bertujuan untuk menciptakan budaya sadar, siaga, dan selamat di tengah masyarakat.

Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh penting, seperti Asisten III Pemerintah Daerah Kabupaten Buru Dr. Arman Buton, Anggota Komisi V DPR RI Saadiah Uluputy, serta Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buru Ikbal Aziz. Keberadaan para tokoh ini menunjukkan dukungan penuh terhadap program pendidikan kebencanaan yang dilakukan oleh BMKG.

Baca Juga  Gubernur Al Haris Lantik Siswa Baru Angkatan XXXII SMAN Titian Teras H. Abdurrahman Sayoeti

Tujuan dan Manfaat SLG

  • Meningkatkan Kesadaran: Peserta diajarkan untuk lebih waspada terhadap ancaman gempa bumi dan tsunami.
  • Peningkatan Pengetahuan: Melalui sesi pembelajaran dan simulasi, peserta memperoleh informasi tentang cara menghadapi bencana.
  • Pengembangan Keterampilan: Peserta diberikan kesempatan untuk mempraktikkan tindakan yang tepat dalam situasi darurat.
  • Membentuk Budaya Siaga: Dengan pelatihan ini, diharapkan masyarakat memiliki sikap siaga dan responsif terhadap bencana.

Komentar dari Peserta

Banyak peserta mengungkapkan bahwa mereka merasa terbuka dan mendapatkan wawasan baru tentang pentingnya persiapan menghadapi bencana. Mereka juga berharap kegiatan seperti ini dapat diadakan secara berkala agar kesadaran masyarakat tetap terjaga.

Kesimpulan

Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami tahun 2025 di Namlea tidak hanya menjadi ajang edukasi, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam membangun masyarakat yang lebih siaga dan tangguh terhadap bencana alam. Dengan partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat dan dukungan dari pihak-pihak terkait, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang.

unnamed Penguatan Kesiapsiagaan Masyarakat Melalui Pelatihan Gempa di Sekolah Lapang BMKG Ambon

Leave a Reply