Perjalanan Ibra Meraih Beasiswa Pemuda Tangguh untuk Menembus Karier di Jepang
Kehidupan Ibra Maulana, Pemuda Tangguh dari Surabaya
Di balik dinding-dinding gang yang padat penduduk di kawasan Morokrembangan, Kalianak, Surabaya, tersimpan kisah inspiratif seorang pemuda tangguh. Ibra Maulana (21), yang hidup dalam kesederhanaan bersama ayahnya, Rawi (50), seorang penjual garam, menunjukkan bahwa semangat dan ketekunan bisa mengubah nasib.
Meskipun menghadapi tantangan ekonomi, semangat Ibra untuk menempuh pendidikan sampai bangku kuliah tidak pernah padam. Keberhasilannya meraih beasiswa Pemuda Tangguh dari Pemerintah Kota Surabaya menjadi bukti nyata dari usaha dan ketekunan yang ia lakukan. Beasiswa ini membantu mewujudkan cita-citanya dan meringankan beban sang ayah secara ekonomi.
Ibra, mahasiswa Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya (Unesa) semester 5, bercerita bahwa informasi beasiswa pertama kali ia dengar melalui temannya. Meski pada awalnya gagal mendaftar pada semester tiga, ia tidak menyerah dan kembali mencoba pada semester berikutnya hingga akhirnya lolos.
“Awalnya masuk kuliah ikut Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) terus keterima. Setelah itu, semester tiga itu diberitahu temanku ada Beasiswa Pemuda Tangguh, tapi belum keterima. Yang semester empat ini alhamdulillah keterima,” cerita Ibra.
Dampak Beasiswa bagi Keluarga Ibra
Beasiswa ini memberikan dampak signifikan bagi keluarga Ibra. Sejak SMP hingga SMK, Ibra tidak terbebani biaya SPP karena bersekolah di sekolah negeri. Namun, saat kuliah, pembiayaan harus dilakukan secara mandiri.
Dampak yang paling dirasakan oleh Ibra adalah tidak membebani orang tua, terutama ayahnya. “Ini sedikit meringankan, ayah juga tidak harus mengeluarkan banyak uang untuk saya,” ungkapnya.
Selain itu, Ibra juga menggunakan sebagian dana beasiswa untuk membeli laptop sebagai penunjang kuliahnya. Uang tersebut juga digunakan untuk membantu ayahnya membayar Wi-Fi internet di rumah.
“Alhamdulillah, bisa beli laptop itu dari hasil menabung uang saku beasiswa. Jadi beasiswa itukan dapat untuk Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan uang saku. Nah, uang saku itu saya tabung sebagian,” papar Ibra.
Prestasi dan Kepedulian Ibra
Di tengah kesederhanaan, Ibra membuktikan bahwa dirinya bisa berprestasi. Mahasiswa yang gemar berolahraga ini berhasil mempertahankan IPK tinggi dengan IPK terakhir 3,78. Nilai ini menjadi salah satu upayanya untuk terus mempertahankan beasiswa yang sudah didapatkan.
“Sekarang ini harus benar-benar rajin dan giat belajar. Karena kalau mau beasiswanya lanjut, nilainya (IPK) harus diatas 3. Jadi harus terus bersemangat,” ucapnya sambil tersenyum.
Tidak hanya aktif di kampus, Ibra juga ingin bermanfaat di kampungnya melalui Karang Taruna. Dirinya turut menginisiasi perlombaan atau kegiatan yang bisa membuat anak-anak di sekitar wilayahnya semakin kreatif.
“Saya senang ikut kegiatan di kampung, mengajari anak-anak bikin lomba untuk mereka juga sering,” imbuhnya.
Mimpinya Menjadi Engineer di Jepang
Di sisa tiga semester kuliahnya, Ibra bertekad untuk lulus tepat waktu demi meraih cita-cita bekerja sebagai engineer di Jepang. Keinginan ini didukung penuh oleh sang ayah yang bangga melihat semangat dari putranya.
“Saya ingin jadi engineer dan bekerja di luar negeri, inginnya ke Jepang,” ujar Ibra.
Peran Ayah Ibra dalam Pendidikan
Rawi, ayah Ibra, merasakan betul perubahan signifikan ekonomi dari sebelumnya. Kini, ia tidak perlu mengeluarkan biaya untuk UKT sekitar Rp 2,4 juta dan uang saku, karena sudah ditanggung dalam program beasiswa Pemuda Tangguh.
“Alhamdulillah, meringankan lah. Berkurangnya hampir 75 persen kalau dari segi ekonomi. Dengan ekonomi seperti ini, bagi saya program beasiswa dari Pemkot Surabaya sangat membantu,” kata Rawi.
Rawi menambahkan bahwa ia selalu mendukung penuh pendidikan Ibra karena ia sendiri di masa lalu kesulitan bersekolah, sehingga hal tersebut tidak ingin diulang kepada anaknya.
“Saya dulu penginnya sekolah tapi zaman dulu kan sekolah sulit. Makanya sekarang anakku harus bisa sekolah sesuai dengan keinginannya walaupun saya pekerja yang sulit,” paparnya.
Rawi juga berpesan kepada orang tua lain agar tidak patah semangat mendorong anaknya berprestasi, karena program bantuan dari Pemkot Surabaya terbuka lebar.
Beasiswa Pemuda Tangguh diberikan kepada siswa dan mahasiswa berprestasi yang berdomisili di Kota Pahlawan dengan memberikan bantuan biaya pendidikan, uang saku, dan biaya penunjang. Program ini ditujukan untuk pemuda yang berasal dari keluarga kurang mampu dan bertujuan untuk meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi serta mengurangi angka putus sekolah.
Leave a Reply