Vaksinasi Rabies Dukungan Vaksinator dan Dokpol di Jembrana Bali, Fokus Zona Merah

Penanganan Kasus Rabies di Jembrana Bali

Sejak awal tahun 2025 hingga bulan September, tercatat sebanyak 96 kasus positif rabies di wilayah Jembrana, Bali. Wilayah Kecamatan Mendoyo menjadi daerah dengan jumlah kasus terbanyak, yaitu sebanyak 49 kasus. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut masih menjadi fokus utama dalam upaya penanggulangan rabies.

Sementara itu, capaian vaksinasi rabies di wilayah Jembrana belum mencapai 50 persen dari total estimasi populasi yang diperkirakan sebanyak 39 ribu ekor. Dengan kondisi ini, pihak berwenang terus berupaya mempercepat pelaksanaan vaksinasi, khususnya di daerah-daerah yang memiliki tingkat infeksi tinggi.

Kolaborasi dalam Vaksinasi Rabies

Untuk meningkatkan efektivitas vaksinasi, layanan vaksinasi rabies di Gumi Makepung akan dibantu oleh vaksinator Provinsi Bali serta Dokpol Polres Jembrana. Pada tiga bulan terakhir, kerja sama ini telah dilakukan untuk memastikan vaksinasi dapat mencakup seluruh wilayah yang membutuhkan.

Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan Tim Khusus Percepatan Penanganan Rabies Pemkab Jembrana. Berbagai persiapan seperti rencana gebyar vaksinasi juga sedang disiapkan. Prioritas vaksinasi akan diberikan kepada wilayah-wilayah dengan capaian vaksinasi rendah dan populasi HPR (Hewan Pembawa Rabies) yang tinggi.

Dalam pelaksanaannya, tim Jembrana akan dibantu oleh vaksinator dari Pemprov Bali. Mereka akan turun ke seluruh desa sesuai jadwal yang telah ditentukan. Hal ini bertujuan untuk memastikan semua hewan ternak mendapatkan perlindungan melalui vaksinasi.

Strategi Vaksinasi Berbasis Desa

Kabid Keswan-Kesmavet Jembrana, I Gusti Ngurah Putu Sugiarta, menjelaskan bahwa selain melakukan vaksinasi darurat di wilayah yang ditemukan kasus, saat ini pihaknya juga melakukan vaksinasi berbasis desa. Selain tim internal dari Bidang Keswan-Kesmavet Jembrana, juga akan dibantu oleh tim vaksinator dari Provinsi Bali dan Dokpol Polres Jembrana.

Fokus vaksinasi akan diberikan kepada wilayah zona merah rabies, terutama yang ditemukan kasus paling tinggi. Salah satunya adalah Kecamatan Mendoyo. Vaksinasi akan dimulai dari wilayah paling timur yakni Kecamatan Pekutatan, lalu menyisir ke barat hingga Gilimanuk.

Baca Juga  Alat - alat Peredaran Darah

Polanya akan berbasis desa, di mana tim siaga rabies di desa juga akan membantu melakukan pendataan serta pemetaan wilayahnya. Dengan pendekatan ini, diharapkan vaksinasi bisa lebih efektif dan mencakup seluruh wilayah yang berisiko tinggi.

Perkembangan Kasus Rabies di Jembrana

Sebelumnya, kasus HPR positif rabies hingga September 2025 sudah mencapai 96 kasus. Kasus tertinggi terjadi pada bulan Maret dan Juli. Wilayah paling tertinggi ditemukan kasus positif rabies adalah Kelurahan Tegalcangkring dan Desa Yehembang di Kecamatan Mendoyo.

Selama tiga bulan terakhir, pihak berwenang berupaya melakukan vaksinasi massal secara maksimal terutama di wilayah zona merah. Upaya ini dilakukan sebagai langkah preventif agar tidak terjadi penyebaran rabies yang lebih luas.


unnamed Vaksinasi Rabies Dukungan Vaksinator dan Dokpol di Jembrana Bali, Fokus Zona Merah

Leave a Reply