Site icon Bisakimia

Memahami Tentang Kepolaran Suatu Senyawa

Kepolaran suatu senyawa sebenarnya ialah pemahaman dasar yang harus dimengerti ketika kita telah mempelajari kimia

A water molecule, a commonly-used example of polarity. The two charges are present with a negative charge in the middle (red shade), and a positive charge at the ends (blue shade). (Photo credit: Wikipedia)

lebih dalam. Bahkan dalam artikel tentang ikatan telah sedikit dibahas kepolaran suatu zat dan pengertiannya secara singkat.

Namun masih banyak yang bingung tentang kepolaran suatu zat/senyawa. oleh karena itu kita akan bahas lagi dengan lebih detail hingga semuanya mengerti.

Polar sendiri berasal dari kata pole yakni kutub. jadi maksudnya senyawa polar ialah yang memiliki 2 kutub. Kutub apa saja itu dan bagaimana maksudnya?

Kutub pertama kutub negatif dan yang kedua ialah kutub positif. Hal ini terjadi akibat adanya unsur unsur dengan keelektronegatifan yang tinggi dan keelektronegatifan yang rendah dalam 1 senyawa. Bagi yang belum tahu tentang keelektronegatifan, akan saya jelaskan terlebih dahulu. kalau yang sudah, bisa langsung melangkah sedikit kebawah 🙂 . elektronegatif ialah sifat suatu unsur yang suka/cenderung menarik elektron dari atom lain. semakin tinggi sifat elektronegatifnya maka akan semakin kuat tarikannya terhadap elektron lain. Pada tabel periodik, semakin ke kanan maka keelektronegatifan lebih tinggi. (tren keelektronegatifan tabel periodik lihat pembahasannya disini) Namun gas mulia tidak termasuk yang elektronegatif karena gas mulia telah stabil. Misalnya saja atom H dan atom Cl. tentu saja Cl lebih elektronegatif daripada H.

Selanjutnya, Jika atom atom seperti H dan O tersebut membentuk senyawa dengan pola tertentu maka akan terbentuklah senyawa yang polar. misalnya saja

H-O-H (senyawa ini memiliki bentuk  /\ , namun karena keterbatasan input maka saya gambarkan secara lurus)

H—–O—–H  tarikan elektronnya bergerak ke dari H ke O

maka O menjadi kutub negatif karena memiliki banyak elektron, H akan menjadi kutub positifnya

Penjelasan senyawa non Polar silahkan lanjut di halaman 2 ya

Sebaliknya Senyawa non polar terdiri dari beberapa aton yang memiliki keelektronegatifan yang hampir sama, misalnya saja H dan C. Oleh karena itulah minyak yang kebanyakan penyusunnya ialah C dan H merupakan senyawa non-Polar. namun sebagian juga memiliki atom O yang elektronegatif, hal ini tidak merubah minyak menjadi senyawa polar. Karena rantainya yang panjang, 1 atom O tak akan mempengaruhinya.

CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH=O

Begitu pula senyawa yang memiliki simetri tertentu, walaupun memliki penyusun yang elektronegatif dan tidak akan menjadi polar. Misalnya CCl4 Karena sudut antara Cl semetri maka tarikan antar Cl akan meniadakan satu sama lainnya.

Demikian artikel ini, jika ada yang kurang jelas silahkan bertanya. semoga bermanfaat. 😉

Exit mobile version