Posted on Leave a comment

Perbedaan antara Valensi dan Bilangan Oksidasi

Hai sahabat bisakimia. Kali ini kita akan membahas tentang perbedaan antara valensi dan bilangan oksidasi.

Apakah di antara kalian masih ada yang kesulitan dalam membedakan antara valensi dan bilangan oksidasi? Silahkan teman-teman simak penjelasan berikut tentang perbedaan antara valensi dan bilangan oksidasi. 

Valensi

Dalam pembentukan suatu senyawa, suatu unsur dapat bergabung dengan unsur lain dengan valensi tertentu. Istilah valensi dikemukakan pertama kali oleh Wichelhaus (1868), yang berarti jumlah ikatan suatu unsur terhadap yang lainnya. Penjelasan lainnya tentang valensi, dapat sahabat bisakimia baca disini.

Continue reading Perbedaan antara Valensi dan Bilangan Oksidasi

Posted on 2 Comments

PENGERTIAN, ATURAN, SOAL DAN PEMBAHASAN BILANGAN OKSIDASI

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Assalamualaikum w.r.b. teman-teman 😉

Slamat datang di bisakimia.com insyaallah pasti bisa     🙂

  • Bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi suatu unsur adalah bilangan yang menyatakan jumlah muatan yang disumbangkan oleh atom atau unsur tersebut pada molekul atau ion yang dibentuknya .

Continue reading PENGERTIAN, ATURAN, SOAL DAN PEMBAHASAN BILANGAN OKSIDASI

Posted on Leave a comment

Menghitung Bilangan Oksidasi pada Reaksi Autoredoks

​Suatu zat dapat tereduksi maupun teroksidasi menghasilkan zat lain. Zat tersebut bertindak sebagai reduktor dan oksidator. Reaksi yang berlangsung seperti itu dinamakan autoredoks (disproporsionasi).

Apakah reaksi pada contoh berikut merupakan reaksi auto redoks?

2 Cl2(g) + 2 H2O(l) —>2 HClO(aq) + 2 HCl(g)

Pada reaksi di atas terdapat Cl2 di ruas kiri, sedangkan di ruas kanan terdapat Cl dalam dua senyawa, yaitu pada HClO dan HCl. Berarti, reaksi ini merupakan autoredoks (disproporsionasi) yaitu suatu zat (Cl2) mengalami reduksidan oksidasi secara bersamaan.

Biloks Cl2 = 0

Bagaimana menghitung biloks Cl pada HCl?

Sebelumnya kalian harus mengerti tentang bilangan oksidasi (biloks). Bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi suatu unsur adalah bilangan bulat yang digunakan untuk menunjukkan jumlah elektron yang berperan pada unsur tersebut dalam senyawa. Nilai bilangan oksidasi ditentukan berdasarkan aturan-aturan. Umumnya nilai bilangan oksidasi sesuai dengan muatan ion. Jika unsur tersebut lebih elektropositif, nilai bilangan oksidasinya adalah positif dan jika unsur tersebut lebih elektronegatif, nilai bilangan oksidasinya adalah negatif. Molekul yang terdiri atas atom-atom sejenis, seperti H2 tidak memiliki perbedaan keelektronegatifan. Jadi, nilai bilangan oksidasi unsur H pada molekul H2 adalah 0.

Kembali pada contoh soal sebelumnya, cara menghitung bilangan osidaai Cl pada HClO yaitu:

Biloks ClO = biloks H + biloks Cl + biloks 

0 = (+1) + x + (-2)

0 = 1 + x + (-2)

x = +1

Perhitungan biloks Cl pada HCl sebagai berikut:

Biloks HCl = biloks H + biloks Cl

0 = (+1) + x

x = -1

Sekarang coba kita selesaikan soal berikut!

‌Tentukan zat yang mengalami reaksi oksidasi dan reduksi berikut ini:

Ni(s) + 2HCl(aq) —> NiCl2(aq) + H2
Zat yang mengalami perubahan biloks ditentukan lebih dahulu. Perubahan Ni menjadi NiCl2 (molekul) menynjukkan bahwa Ni mengalami perubajan biloks. Perubahan HCl (molekul) menjadi H2 (diatom) menunjukkan bahwa H mengalami perubahan biloks.

Biloks Ni= 0

Perhitungan biloks Ni pada NiCl2:

Biloks NiCl2 = biloks Ni + (2×biloks Cl)

0 = x + (2×(-1))

0 = x-2

x = +2

Biloks H pada HCl = +1

Biloks H2 = 0

Maka dapat disimpulkan Ni mengalami reaksi oksidasi dan HCl mengalami reaksi reduksi.

Bagaimana?Apakah kalian ingin mencoba menyelesaikan soal ini?

‌Tentukan zat yang mengalami reaksi oksidasi dan reduksi berikut ini.

2KMnO4(aq) + 10 KI(aq) + 8 H2SO4(aq) —>             2 MnSO4(aq) + 5 I2(s) + 6 K2SO4(aq) + 8 H2O(l)

Posted on 3 Comments

Perkembangan Konsep Reaksi Oksidasi Reduksi

Ada beberapa konsep reaksi oksidasi reduksi, antara lain:

Konsep I:

Reaksi Oksidasi adalah reaksi antara suatu zat dengan oksigen.

Contoh :

2Mg(s)     +        O2(g)     →     2MgO(g)

CH4(g)      +        O2(g)     →     CO2(g)       +       2H2O(g) Continue reading Perkembangan Konsep Reaksi Oksidasi Reduksi