Posted on Leave a comment

Mengenal Dunia Mikrobiologi

Mengenal Dunia Mikrobiologi

Hai semuanyaa

Kali ini kita akan mengenal dunia mikrobiologi

Mikrobiologi itu merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari segala sesuatu tentang mikroba

Sedangkan mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil dan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang

Mikroba terdiri dari virus, bakteri, dan jamur (fungi)

Kenapa mikroba itu harus dipelajari? Continue reading Mengenal Dunia Mikrobiologi

Posted on 2 Comments

Pemisahan Logam dari Bijihnya

​Pernahkah kalian melihat proses pemisahan logam dari bijih logam? Bijih logam sendiri adalah kumpulan mineral yang mengandung satu atau lebih logam yang dapat diolah secara menguntungkan.

Ada banyak cara untuk memisahkan logam dari bijihnya. Cara-cara tersebut dipelajari dalam metalurgi. Apa itu metalurgi?

Metalurgi adalah pengetahuan yang mengkaji tentang cara-cara pengolahan logam dari bijihnya hingga memperoleh logam yang siap untuk digunakan. Pengolahan logam dilakukan melalui beberapa proses, yaitu proses pengolahan mineral, proses ekstraksi logam,dan proses metalurgi fisika. Dalam proses pengolahan mineral, tahap uji yang paling kecil dilakukan adalah tes metalurgi. Tes metalurgi dilakukan untuk mengetahui komposisi kimia bijih, mempelajari mineralogi bijih (seperti komposisi mineral), densitas mineral, penetuankadar air (moisture), distribusi ukuran, dan derajat liberasi (rasio antara berat mineral yang bebas dibandingkan dengan berat mineral keseluruhan). Tahap lanjutan dari tes metalurgi adalah pengujian skala laboratorium. 
Proses metalurgi fisika dibagi menjadi 3 prinsip pengerjaan

1) Perlakuan awal,dengan cara melakukan pemekatan bijih (concentration of ore) agar bijih yang diinginkanterpisah dari materi pengotor.

 2) Proses reduksi, yaitu mereduksi senyawa logam yang ada pada bijih agar berubah menjadi logam bebas. 

3) Pemurnian (refining), yaitu melakukan pengolahan logam kotor melalui proses kimia agar diperoleh tingkat kemurnian tinggi.

Tetapi materi yang akan kita bahas pada artikel saat ini adalah penggunaan bakteri untuk memisahkan logam dari bijihnya atau biasa disebut bioteknologi mikroirganisme. 

Bioteknologi mikroorganisme adalah aspek bioteknologi industri yang berhubungan dengan proses yang melibatkan mikroorganisme. 

Pemanfaatan mikroorganisme untuk memisahkan logam dengan bijih logam kini diterapkan di pertambangan logam. Banyak jenis bakteri, khamir, dan gangang yang dapatdigunakan untuk mengoksidasi mineral sulfida.

Bagaimana caranya?

di next artikel yah.

Posted on Leave a comment

Bagaimana Pengolahan Limbah Cair Secara Anaerob?

​Pada pengolahan limbah cair, salah satu bagian penting adalah tahap pengolahan menggunakan mikroorganisme. Berdasarkan kondisinya, pengolahan menggunakan mikroornanisme dibagi menjadi dua yaitu pengolaha aerobik dan anaerobik.

Apa itu pengolahan anaerobik?

Pengolahan air limbah  anaerob merupakan pengolahan air limbah dengan mikroorganisme tanpa injeksi udara/oksigen kedalam proses pengolahan. Pengolahan air limbah  anaerob bertujuan untuk merombak bahan organik dalam air limbah menjadi bahan yang lebih sederhana yang tidak berbahaya. Disamping itu pada proses pengolahan anaerob akan dihasilkan gas-gas seperti gas CH4 dan CO2. Proses ini dapat diaplikasikan untuk air limbah organik dengan beban bahan organic (COD) yang tinggi.
Perbedaan pengolahan limbah anaerobik dibanding aerobik dapat dilihat dari kondisi lingkungannya. 

Bagaimana kondisi lingkungan pengolahan limbah anaerobik?

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengolahan anaerobik diantaranya:

  1. Temperatur

Pada proses anaerob, diperlukan temperatur yanga lebih tinggi untuk mencapai laju reaksi yang diperlukan. Pada proses anaerob, penambahan temperatur dapat dilakukan dengan memanfaatkan panas dari gas methane yang merupakan by-product proses anaerob itu sendiri.
2.pH dan Alkalinitas

proses anaerob yang memanfaatkan bakteri methanogen lebih sensitif pada pH dan bekerja optimum pada kisaran pH 6,5 – 7,5. Sekurang-kurangnya, pH harus dijaga pada nilai 6,2 dan jika konsentrasi sulfat cukup tinggi maka kisaran pH sebaiknya berada pada pH 7 – 8 untuk menghindari keracunan H2S. Alkalinitas bikarbonat sebaiknya tersedia pada kisaran 2500 hingga 5000 mg/L untuk mengatasi peningkatan asam-asam volatil dengan menjaga penurunan pH sekecil mungkin. Biasanya dilakukan penambahan bikarbonat ke dalam reaktor untuk mengontrol pH dan alkalinitas.
3.Produksi Lumpur dan Kebutuhan Nutrien

 pada pengolahan anaerob, produksi lumpur adalah sebanyak 0,1 kg VSS/kg COD tersisihkan. Pada pengolahan aerob, konsentrasi nitrogen yang perlu ditambahkan adalah 8-12 persen dan fosfor sebesar 1,5-2,5 persen. Sebagai “rule of thumb”, kebutuhan nutrien pada pengolahan anaerob adalah seperlima dari proses aerob.
Pengolahan limbah secara anaerobik memiliki kelebihan dan kekurangan. Apa saja itu?

Kelebihan pengolahan anaerob : efisiensi yang tinggi, mudah dalam konstruksi dan pengoperasiannya, membutuhkan lahan/ruang yang tidak luas, membutuhkan energi yang sidikit, menghasilkan lumpur yang sedikit, membutuhkan nutrien dan kimia yang sedikit. Sedangkan kekurangan dari pada pengolahan anaerob : penyisihan kandungan nutrient dan patogen yang rendah, membutuhkan waktu yang lama untuk start-up, menimbulkan bau.
Bagaimana mekanisme reaksi pengolahan limbah cair dengan proses anaerobik
Penguraian senyawa organik seperti karbohidrat, lemak dan protein yang terdapat dalam limbah cair dengan proses anaerobik akan menghasilkan biogas yang mengandung metana (50-70%), CO2 (25-45%) dan sejumlah kecil nitrogen, hidrogen dan hidrogen sulfida.
Sebenarnya penguraian bahan organik dengan proses anaerobik mempunyai reaksi yang begitu kompleks dan mungkin terdiri dari ratusan reaksi yang masing- masing mempunyai mikroorganisme dan enzim aktif yang berbeda.
Penguraian dengan proses anaerobik secara umum dapat disederhanakan menjadi 2 tahap:
1.Tahap pembentukan asam
2.Tahap pembentukan metana
Langkah pertama dari tahap pembentukan asam adalah hidrolisa senyawa organik baik yang terlarut maupun yang tersuspensi dari berat molekul besar (polimer) menjadi senyawa organik sederhana (monomer) yang dilakukan oleh enzim-enzim ekstraseluler.
Pembentukan asam dari senyawa-senyawa organik sederhana (monmer) dilakukan oleh bakteri-bakteri penghasil asam yang terdiri dari sub divisi acids/farming bacteria dan acetogenic bacteria. Asam propionat dan butirat diuraikan oleh acetogenic bacteria menjadi asam asetat.

Pembentukan metana dilakukan oleh bakteri penghasil metana yang terdiri dari sub divisi acetocalstic methane bacteria yang menguraikan asam asetat menaji metana dan karbon dioksida. Karbon dioksida dan hidrogen yang terbentuk dari reaksi penguraian di atas, disintesa oleh bakteri pembentuk metana menjadi metana dan air.

Posted on 2 Comments

Jenis-jenis Susu dan Perbedaannya

​Ketika ingin membeli susu, kita dihadapkan pada beberapa varian. Selain rasa, susu juga memiliki beberapa jenis bentuk hasil dari teknik pengolahan yang berbeda. Pengolahan seperti apakah itu?Ada susu kental manis, bubuk, hingga UHT, pasteurisasi, dan sterilisasi.

Bentuk pengolahan yang manakah yang masih memiliki nilai gizi yang optimum?

Yuk kita telusur satu persatu!

1.Susu Kental Manis

 Susu kental manis diproses dengan melakukan pemanasan bersuhu 80 derajat celcius selama 3 jam, sebagian air di dalam susu dihilangkan. Untuk mengentalkan susu, dilakukan proses evaporasi bertahap dan penambahan gula yang juga berfungsi sebagai pengawet. Susu kental manis biasanya bisa bertahan dan awet hingga waktu satu tahun lamanya. 
Susu kental manis memiliki kandungan kalori dan gula yang tinggi dibandingkan dengan zat gizinya. Karena itu, susu ini tak baik dikonsumsi terlalu banyak oleh anak-anak dan tak bisa menjadi sumber utama susu bagi anak-anak hingga dewasa. Sebaiknya, susu kental manis hanya diberikan sebagai pelengkap saja.
2.Susu Bubuk

Dalam pembuatannya, susu bubuk diproses dengan cara dikeringkan dengan spray dryer atau roller dryer dengan suhu 200 derajat celcius. Karena pemanasan tersebut, maka sebagian dari nutrisinya akan hilang. Untuk menyiasatinya, dilakukan lah fortifikasi kembali, atau penambahan nutrisi ke dalam susu bubuk. Susu bubuk dapat disimpan selama dua tahun.
Karena proses pemanasan yang dilakukan saat pembuatan susu bubuk, banyak pula nutrisi yang hilang. Meskipun sudah digantikan dengan kandungan lain, namun dapat dikatakan nilai gizi alami susu sudah tidak ada. Tak hanya itu, susu bubuk biasanya mengandung lemak nabati yang ditambahkan, karena lemak hewaninya hilang saat proses pemanasan.
3. Susu UHT

Susu ini dibuat dengan sistem Ultra High Temperature. Susu ini akan dipanaskan dengan suhu 135 – 140 derajat Celcius hanya dalam waktu 2 – 4 detik. Suhu ini membuat bakteri pembusuk dan patogen mati. Susu ini tidak mengandung pengawet sehingga hanya mampu bertahan selama 6 – 10 bulan.

Meskipun baik untuk dikonsumsi, namun faktanya ada batas maksimal untuk pengonsumsian susu UHT yaitu 600ml pada anak-anak dan 750ml pada usia dewasa. Susu ini boleh dikonsumsi oleh anak yang berusia di atas 1 tahun. Karena proses pemanasan melalui suhu tinggi, maka semua bakteri—bahkan beberapa bakteri baik—ikut hilang.

4.Susu Sterilisasi

Dalam pembuatan susu sterilisasi, susu segar akan dipanaskan pada suhu 120 derajat Celcius selama 15 menit. Proses ini membuat seluruh bakteri dan spora mati, mirip dengan yang terjadi pada susu UHT. Degan suhu dan jangka waktu seperti ini, maka semua bakteri di dalam susu akan mati dan usia susu akan bertahan lama, meskipun di suhu ruang.

Gizi dan bakteri baik dalam susu akan ikut hilang selama proses pemanasan. Meskipun begitu, susu ini sangat higienis karena proses sterilisasi juga terjadi ketika masa pengemasan. Sayangnya susu sterilisasi memiliki kekurangan seperti adanya perubahan warna susu dan rasa susu asli yang memudar.
5.Susu Pasteurisasi

Susu pasteurisasi dipanaskan selama 15 detik dengan suhu 72 derajat Celcius. Dalam prosesnya, bakteri patogen akan mati, sementara bakteri pembusuknya masih ada. Tak heran jika susu ini cepat basi dan suhu penyimpanannya harus sangat terjaga. Meskipun begitu, kandungan bakteri baik dan vitaminnya masih terjaga dan tidak mati selama proses pemanasan.

Sebaiknya, segera habiskan susu ini saat sudah membuka kemasannya, karena bakteri pembusuk susu masih ada. Jika tidak, maka sebaiknya disimpan di dalam lemari pendingin bersuhu 0 – 4 derajat Celcius. Susu ini baik untuk dikonsumsi anak-anak usia balita. Susu ini memiliki kandungan bakteri baik. Namun, jika Anda membuka tanpa langsung menghabiskannya, maka kemungkinan jamur akan tumbuh di dalam susu.

Sudah menentukan pilih yang mana?

Posted on Leave a comment

Antibiotik terbaru ditemukan dengan membunuh patogen tanpa perlawanan

150108124854-large

Selama bertahun-tahun, ketahanan patogen terhadap antibiotik telah menempatkan mereka selangkah lebih maju untuk para peneliti yang sebelumnya cukup menyebabkan krisis kesehatan masyarakat, begitulah yang dikatakan menurut Profesor Kim Lewis dari University Distinguished. Namun, dalam penelitian baru, Lewis dan rekan-rekannya menyajikan antibiotik baru yang telah Continue reading Antibiotik terbaru ditemukan dengan membunuh patogen tanpa perlawanan

Posted on 2 Comments

Bakteri Pun Berpotensi Menghasilkan Bensin

bakteri menghasilkan energi

141105122058-large

Sebuah tim internasional bioenginers telah meningkatkan kemampuan bakteri untuk menghasilkan isopentenol, senyawa dengan sifat yang mirip dengan bensin. Temuan ini bertujuan untuk mengembangkan langkah yang signifikan terhadap galur bakteri yang bisa menghasilkan jumlah industri terbarukan bio-bensin. Continue reading Bakteri Pun Berpotensi Menghasilkan Bensin

Posted on Leave a comment

Dapatkah Tembaga Mencegah Penyebaran Virus Ebola?

cara mencegah ebola
141030101243-large
Peneliti dari University of Southampton telah menunjukkan bahwa tembaga dapat membantu mencegah penyebaran Ebola.

Baru-baru ini telah ditemukan terobosan baru, peneliti berhasil menemukan bahwa tembaga dapat membantu mencegah penyebaran Ebola. Ketika kita mencuci tangan, desinfektan dan prosedur karantina sendiri tidak cukup untuk mencegah penyebaran virus. Penelitian yang dilakukan oleh Profesor Bill Keevil di University of Southampton ini telah menawarkan bukti yang menjanjikan bahwa tembaga antimikroba adalah bahan rekayasan dengan manfaat intrinsik yang bisa menjadi tambahan yang berharga untuk langkah-langkah yang ditetapkan. Continue reading Dapatkah Tembaga Mencegah Penyebaran Virus Ebola?