Posted on Leave a comment

Mengoperasikan Peralatan Destilasi

Mengoperasikan Peralatan Destilasi

Hai sahabat bisakimia😊

Sudah pernah belum mengoperasikan peralatan destilasi? Disarankan kamu paham dulu hal mengenai distilasi, berikut penjelasannya yang singkat dan padat😁

A. Pengertian Destilasi

Destilasi merupakan suatu metode operasi pemisahan suatu komponen dari campurannya yang didasarkan pada perbedaan titik didih atau tekanan uap murni masing-masing komponen dengan menggunakan panas sebagai tenaga pemisah.

Semua proses yang terjadi dalam destilasi merupakan perubahan fisika, tanpa melibatkan reaksi kimia.

Continue reading Mengoperasikan Peralatan Destilasi

Posted on Leave a comment

Membuat Hidrogen Dari Energi Matahari

Matahari

Bumi yang kita pijaki ini menerima setidaknya 100.000 TW energi dari matahari, sekitar 7000 kal lebih besar dari laju konsumsi energi dunia saat ini (15TW). Energi matahari telah dimanfaatkan dalam beberapa cara seperti yang kita ketahui, seperti turbin angin, fotosintesis (biomassa), dan sel fotovoltaik. Tapi pada akhirnya, menggunakan energi matahari dalam menghasilkan hidrogen dari air akan memberikan peluang besar untuk mengurangi ketergantungan manusia terhadap bahan bakar fosil dan membantu menekan perubahan iklim global. Teknologi yang sedang dikembangkan tersebut adalah peroduksi H2 solar bersuhu tinggi dan produksi elektrokimia H2 solar. Continue reading Membuat Hidrogen Dari Energi Matahari

Posted on Leave a comment

Mengenal Hidrogen Untuk Bahan Bakar Kendaraan

Mengenal Hidrogen Untuk Bahan Bakar Kendaraan

1. Alasan Penggunaan 

Ketika pertama kali terjadi peningkatan harga minyak secara drastis, manusia mulai mengembangkan sumber lain yang digunakan sebagai pembawa energi (bahan bakar). Selain masalah harga, tekanan masalah lingkugan tak kalah penting mengenai penggunaan lebih lanjut dari bahan bakar fosil ini. Dimulai sejak tahun 1970-an, penggunaan hidrogen (H2) sebagai bahan bakar mulai diselidiki secara serius. Hal ini diarenakan memiliki kelebihan dibandingkan bahan bakar fosil, diantaranya hasil pembakaran yang bersih, tidak beracun, serta produksinya sepenuhnya berasal dari sumber daya yang terbarukan. Perlahan tapi pasti, H2 diyakini akan menggantikan produksi dari bahan baku karbon fosil.

Jika dibandingkan, diantara semua bahan bakar, H2 memiliki nilai entalpi spesifik (nilai entalpi standar dibagi massa) paling tinggi. Hal ini menjadikan H2 menjadi bahan bakar yang sangat baik untuk aplikasi luar angkasa seperti roket. Namun pada kenyataannya, H2 juga mempunyai kepadatan energi yang sangat rendah (nilai entalpi standar dibagi volume). Hal tersebut merupakan jauh di bawah bahan bakar hidrokarbon.

Baca juga : proses pembuatan hidrogen

2. Sel Bahan Bakar Hidrogen

Hidrogen sangatlah jelas dapat menjadi bahan bakar yang sangat baik bagi kendaraan dengan sedikit masalah yang harus diselesaikan. Selain sebagai bahan bakar roket, H2 juga dapat dipilih untuk penggunaan lain. Sebagai contoh dalam mesin pembakaran internal konvensional, dengan sedikit modifikasi pada desain atau spesifikasinya. Akan tetapi, jika kita ingin menggunakannya dalam kendaraan, cara yang paling penting adalah dengan memanfaatkan reaksi hidrogen dalam sel bahan bakar. Cara tersebut akan menghasilkan listrik secara langsung. Output daya dari sel bahan bakar H2 efisien serta andal. Hal tersebut juga memungkinkan produksi H2 ‘di papan’ dengan mereformasi uap metanol, bahan bakar padat yang dapat diangkut dan hemat energi. Reaksi yang terjadi antara lain sebagai berikut:

CH3OG(g) + H20(g) ßà CO2(g) + 3H2(g)  (a)

CH3OH(g) + 1/2O2(g) ßà CO2(g) + 2H2(g)  (b)

Reaksi ini terjadi pada suhu berkisar antara 200 – 350 derajat celcius. Reaksi ini juga  dikendalikan untuk memastikan bahwa panas yang dihasilkan oleh reaksi oksidasi eksotermik hanya mengimbangi yang diperlukan untuk reaksi dengan uap (a) dan penguapan semua komponen (b). Panas yang dihasilkan berlebih akan menghasilkan CO yang kemudian meracuni katalis Pt dari sel bahan bakar. Produk CO2 dan H2 dipisahkan dengan membran Pd.

Posted on 2 Comments

Kegunaan halogen dalam kehidupan sehari-hari

Kegunaan Halogen

Halogen berasal dari kata halos=garam, genes=pembentuk maka dari itu halogen disebut pembentuk garam. Halogen memiliki 7e- valensi, sehingga sangat reaktif karena mudah menerima 1e. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida.Rumus kulit dari halogen ini adalah ns2 np5 dan pada suhu kamar, unsur-unsur halogen dapat membentuk molekul diatomik.

Hasil gambar untuk halogen kimia

Baca juga: Penggunaan NON Logam utama

Fluorin

  • Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon.
  • Membuat Teflon.
  • Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.

Senyawa Flouorin

  • CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC dan kulkas. Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan semprot. Penggunaan Freon dapat merusak lapisan ozon.
  • Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan panas dan anti lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci atau alat rumah tangga yang tahan panas dan anti lengket.
  • Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca.
  • Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah kerusakan gigi.

Klorin

  • Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis.
  • Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).
  • Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin.
  • Untuk industri sebagai jenis pestisida.
  • Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.
  • Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.
  • Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.

Senyawa Klorin

  • Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada pakaian.
  • Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan NaOH, mengawetkan berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya daerah beriklim dingin.
  • Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada elektroplanting, menetralkan sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku pembuatan obat-obatan, plastik, dan zat warna.
  • Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pengelantang atau pemutih pada kain.
  • Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon.
  • Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida.
  • Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.
  • Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik.
  • KCl untuk pembuatan pupuk.
  • KClO3 untuk bahan pembuatan korek api.

Bromin

  • Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).
  • Untuk pembuatan AgBr.
  • Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida.

Senyawa Bromin

  • Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal (TEL) untuk mengikat tibal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal tersebut akan membentuk PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama dengan gas buangan dan akan mencemarkan udara.
  • AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film fotografi.
  • Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf.  Make Google view image button visible.

Iodin

  • Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal dengan iodium tingtur)
  • Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)
  • Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.

Senyawa Iodin

  • KI digunakan sebagai obat anti jamur.
  • Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik.
  • AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi.
  • NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok. Kekurangan iodium pada wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada bayi yang dikandungnya.
Posted on 1 Comment

Penggunaan NON Logam utama

Hi, teman-teman Bisakimia. Apa kabar? kali ini Bisakimia akan membahas mengenai apasih penggunaan  non logam ? pasti ada yang lupa ya hehe…
ok, langsung saja simak ya.

Hasil gambar untuk belerang

Belerang merupakan endapan gas belerang yang membatu. Terbentuknya belerang karena aktifitas vulkanisme. Belerang (Su) ini banyak digunakan di berbagai macam industri, misalnya
pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, aki, industri kimia, bahan peledak, pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi baja, bahan korek api, obat-obatan dan lain-lain.

Belerang atau sulfur ini tersebar di Pegunungan Ijen (Jawa Timur), Dataran Tinggi
Dieng (Jawa Tengah), dan Tangkuban Perahu (Jawa Barat).

Fosfat merupakan bahan endapan dari kotoran kelelawar dan burung. Fosfat terdapat di daerah karst terutama di dalam gua-gua. Pemanfaatannya digunakan untuk bahan utama pupuk fosfat. Tersebar di Bojonegoro (Jawa Timur), Ajibarang (Jawa Tengah), dan Bogor (Jawa Barat).

Contoh dari carbon (C) adalah intan atau berlian. Intan dalam tingkatan kekerasan batuan, merupakan batuan yang mempunyai tingkatan kekerasan paling tinggi, sehingga intan bisa digunakan untuk mengiris kaca dan marmer. Intan berasal dari endapan tumbuhan jenis pakis-pakisan yang telah mengalami proses yang sangat panjang dan lama. Pemanfaatan utama intan ialah digunakan sebagai perhiasan. Mineral intan tersebar di Martapura (Kalimantan Selatan),
Longiram (Kalimantan Timur), Sei Pinang (Kalimantan Tengah), dan Muara Mengkiang (Kalimantan barat).

Karbon monoksida (CO) lebih dikenal karena sifatnya yang beracun daripada kegunaannya. Gas ini dapat berikatan dengan haemoglobin dalam darah sehingga menghalangi fungsi utama darah sebagai pengangkut oksigen. Gas CO tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. CO di udara berasal dari pembakaran tak sempurna dalam mesin kendaraan bermotor dan industri. Beberapa penggunaan CO adalah sebagai reduktor pada pengolahan logam, sebagai bahan baku untuk membuat methanol dan merupakan komponen berbagai jenis bahan bakar gas.

Baca juga: Polusi Koloid

Penggunaan unsur non-logam utama:

1) Hidrogen (H)
– H2O, penyusun molekul air.
– Bahan bakar roket dan pengisi balon.
– Reduktor mineral.
– Produksi produk petrokimia.

2) Nitrogen (N)
– Penyusun molekul protein, RNA dan DNA.
– Pencipta lingkungan inert.
– NH3, untuk bahan baku pupuk urea dan ZA,
cairan pendingin, dan membuat senyawa
nitrogen lain.
– HNO3, untuk bahan baku peledak TNT,
nitrogliserin dan nitroselulosa.

3) Oksigen (O)
– Oksidator universal reaksi kimia.
– O3, pelindung bumi dari radiasi sinar UV.
– Penerima elektron terakhir respirasi aerob.

4) Karbon (C)
– Penyusun senyawa organik.
– CO2, bahan baku fotosintesis, pemadam
kebakaran, minuman ringan, es kering.
– Elektroda baterai kering dan sel elektrokimia.
– Bahan dasar pensil, kosmetik dan pelumas.

Posted on Leave a comment

Beberapa penemuan teknologi kimia yang luar biasa

Beberapa penemuan teknologi kimia yang luar biasa

Hallo teman – teman kembali lagi dengan saya si (Penulis) tentunya 😀 hehe. Kali ini saya akan memberitahukan beberapa penemuan teknologi kimia yang luar biasa ! . Pastinya tentunya akan berguna bagi semua orang ya ! . Yuk langsung saja dibaca monggo  : -D. Continue reading Beberapa penemuan teknologi kimia yang luar biasa