Seperti yang tertulis pada artikel “Apa Sih Ilmu Kimia Itu?”, materi termasuk dalam salah satu hal yang dipelajari dalam ilmu kimia. Meteri sendiri dapat diklasifikasikan dalam 2 kelompok besar, yaitu zat tunggal dan campuran. Kita lihat perbedaannya satu persatu, yuk! Continue reading Kimia Dasar: Jenis-Jenis Materi
Penulis: nimonoire
Mengapa Bisa Terjadi? – Daging Buah Berubah Kecoklatan
Apa kalian pernah memotong buah apel, lalu lupa memakannya, dan saat kalian mau memakannya, warna daging buahnya menjadi kecoklatan? Kalau iya, apa yang kalian lakukan? Tetap memakannya? Membiarkannya kalau-kalau warnanya kembali normal? Atau malah membuangnya?
Nah, sekarang mari kita lihat dari sisi kimianya. Proses perubahan warna bahan makanan menjadi berwarna kecoklatan disebut sebagai browning atau pencoklatan. Browning tidak hanya terjadi pada buah apel saja, tapi juga buah lain, seperti kulit pisang yang berbercak-bercak coklat dan kentang yang dipotong. Selain terjadi pada buah, browning juga bisa terjadi di bahan makanan lain, lho, contohnya adalah gula dan roti tawar.
Mengapa browning bisa terjadi?
Proses browning dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: Continue reading Mengapa Bisa Terjadi? – Daging Buah Berubah Kecoklatan
Asam Laktat dan Uji Kadarnya
Asam laktat merupakan suatu senyawa organik dengan rumus senyawa CH3CHOHCOOH. Karakterisasi asam laktat dapat dilihat pada tabel ini:

Berat molekuler |
90,08 |
Titik lebur |
16,8oC |
Titik didih |
82oC pada 0,5 mmHg 122oC pada 14 mmHg |
Konstanta disosiasi (Ka) pada 25oC |
1,37 x 10-4 |
Entalpi pembakaran (ΔHc) |
1361 kJ/mol |
Kalor spesifik (Cp) pada 20oC |
190 J/mol/oC |
Rotasi spesifik |
L: +3,82o R: -8.25o |
Sumber: Narayanan et al., 2004
Asam laktat dikategorikan sebagai GRAS (Generally Recognized As Safe), yaitu senyawa yang aman sebagai bahan tambahan pangan bagi manusia, tetapi asam D-(-)-laktat terkadang dapat mengganggu proses metabolisme manusia dan menyebabkan asidosis (kelebihan asam) dan dekalsifikasi (kekurangan kalsium).
Gambar Asam L-(+)-laktat |
Gambar Asam D-(-)-laktat |
Asam laktat dapat diproduksi melalui sintesis kimia maupun proses fermentasi. Proses sintesis kimia asam laktat dilakukan dengan menggunakan sumber berupa senyawa petrokimia. Sementara itu, pembentukan asam laktat dengan proses fermentasi dapat dilakukan oleh mikroorganisme penghasil asam laktat, yaitu kapang dan bakteri. Bakteri memfermentasi asam laktat melalui jalur Embden-Meyerhof-Parnas (EMP) yang dilakukan oleh bakteri homofermentatif maupun jalur pentosa fosfat yang dilakukan oleh bakteri heterofermentatif (Wee et al, 2006). Continue reading Asam Laktat dan Uji Kadarnya
Senyawa Turunan Alkana: Ester
Ester atau alkil alkanoat, adalah senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi -COO- dan rumus umum CnH2nO2. Ester merupakan salah satu senyawa yang istimewa karena

dapat ditemukan baik di buah-buahan, lilin, dan lemak. Ester juga memiliki bau yang harum sehingga banyak dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai bidang. Ester diberi nama alkil alkanoat, dimana alkil adalah gugus karbon yang terikat pada atom O (gugus R’) dan alkanoat adalah gugus R-COO-.
Adapun rumusan penentuan tata nama ester didasarkan pada beberapa hal:
- Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus alkanoat.
- Penomoran dimulai dari atom C pertama yang terikat pada atom O.
Rumus penentuan tata nama senyawa ester secara umum adalah:
(no.cabang) (nama cabang) (nama rantai induk)
Contoh:
CH3-CH2-COO-CH2-CH3: etil propanoat
CH3-CH2-CH2-CH2-COO-CH3: metil pentanoat Continue reading Senyawa Turunan Alkana: Ester
Senyawa Turunan Alkana: Asam Karboksilat
Asam karboksilat atau disebut juga sebagai asam alkanoat adalah senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi

–COOH dan rumus umum CnH2nO2. Asam karboksilat ini termasuk dalam golongan asam organik dan merupakan asam lemah. Secara IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry), penamaan asam karboksilat dilakukan dengan mengganti akhiran –a dari alkana menjadi –oat dan menambahkan awalan asam. Contohnya adalah alkana menjadi asam alkanoat, metana menjadi asam metanoat, dan butana menjadi asam butanoat. Secara umum, penamaan asam karboksilat didasarkan pada sumber alami asam tersebut. Contohnya adalah asam metanoat disebut sebagai asam formiat (asam format) atau asam semut. Hal ini dikarenakan asam metanoat ditemukan pada semut Formica rufa. Sedangkan contoh lain adalah asam butanoat yang disebut sebagai asam butirat karena ditemukan pada mentega (butter). Asam etanoat disebut sebagai asam asetat karena ditemukan pada cuka (asetum = cuka dalam bahasa Latin). Continue reading Senyawa Turunan Alkana: Asam Karboksilat
Senyawa Turunan Alkana: Keton
Keton atau alkanon adalah suatu senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi –C=O- yang memiliki rumus umum CnH2nO. Sama seperti aldehid, keton juga memiliki gugus
karbonil (C=O). Hanya saja, gugus karbonil pada keton berikatan dengan dua karbon sehingga ciri ini dapat digunakan untuk membedakan keton dari senyawa-senyawa dengan gugus karbonil lain seperti asam karboksilat, aldehid, ester, amida, dan senyawa-senyawa beroksigen lainnya. Penamaan keton secara IUPAC umumnya dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada alkana menjadi –on. Contohnya adalah propana menjadi propanon. Sedangkan berdasarkan penamaan sederhana, nama lazim keton adalah alkil alkil keton. Kedua gugus alkil disebut secara terpisah dan diakhiri dengan kata keton. Contohnya adalah CH3-CO-C2H5 disebut metil etil keton dan CH3-CO-CH3 disebut dimetil keton.
Rumusan penentuan tata nama untuk senyawa keton didasarkan pada beberapa hal:
- Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi
- Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sehingga posisi gugus fungsi mendapat nomor terkecil.
Rumus penentuan tata nama keton secara umum adalah:
(no.cabang) (nama cabang dan gugus fungsi lain) (no.gugus fungsi) (nama rantai induk)
Senyawa Turunan Alkana: Eter

Eter juga sering disebut alkoksialkana. Hal ini dikarenakan eter dianggap sebagai turunan alkana dengan satu atom H alkana tersebut diganti oleh gugus alkoksi (-OR’). Rumus umum eter adalah CnH2n+2O dengan struktur umum R-O-R’. Penamaan eter secara IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) dilakukan dengan mengganti akhiran –a menjadi –oksi, contohnya CH3-O-CH3 (C2H6O) disebut metoksimetana. Sedangkan penamaan sederhananya yaitu alkil alkil eter, dimana nama kedua gugus alkil diikuti dengan kata eter dalam 3 kata. Contohnya seperti CH3-O-CH3 di atas, disebut sebagai dimetil eter. Adapun CH3-CH2-O-CH3 disebut metil etil eter.
Rumusan penentuan tata nama eter didasarkan pada beberapa hal di bawah ini:
- Rantai C yang lebih pendek disebut sebagai alkoksi
- Rantai C yang lebih panjang disebut sebagai alkana
- Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sehingga letak gugus alkoksi akan memiliki nomor terkecil.
Rumus penentuan tata nama eter secara umum adalah:
(no.cabang)-(nama cabang)-(no.gugus alkoksi)-(nama gugus alkoksi)(nama rantai induk alkana)
Contohnya adalah: Continue reading Senyawa Turunan Alkana: Eter
Senyawa Turunan Alkana: Aldehid
Aldehid atau alkanal termasuk senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi –CHO yang memiliki rumus umum CnH2nO. Aldehid memiliki gugus karbonil, yaitu ikatan rangkap

pada ikatan antara karbon dan oksigen (C=O). Penamaan aldehid secara IUPAC umumnya dilakukan dengan mengganti akhiran –a nama alkana menjadi –al. Contohnya adalah CH2O disebut metanal dan C2H4O disebut etanal. Sedangkan berdasarkan penamaan sederhana, nama aldehid diturunkan dari nama asam karboksilat yang sesuai dengan mengganti akhiran –at menjadi aldehid tanpa kata asam. Contohnya adalah metanal (CH2O) yang asam karboksilatnya berupa asam format, diberi nama menjadi formaldehid. Demikian juga dengan asam asetat yang penamaannya menjadi asetaldehid, dan seterusnya.
Rumusan penentuan tata nama untuk senyawa aldehid didasarkan pada beberapa hal:
- Untuk rantai C yang tidak bercabang, nama aldehid diturunkan langsung dari nama alkana yang sesuai, dengan akhiran –a diganti –al seperti contoh di atas.
- Untuk rantai C yang bercabang, maka: Continue reading Senyawa Turunan Alkana: Aldehid