Posted on 1 Comment

Mengenal Pentingnya Hidrogen

Mengenal Pentingnya Hidrogen

Apa itu hidrogen? Apa sebenarnya pentingnya hidrogen dalam kehidupan kita? Tentunya bagi kalian yang pernah mempelajari kimia tahu apa itu hidrogen, jadi tidak perlu saya jelaskan apa itu hidrogen ya. Hidrogen adalah salah unsur yang sangat kaya meskipun memiliki struktur atom yang sangat sederhana. Dalam bab ini kita akan sedikit Mengenal Pentingnya Hidrogen mengenai alasan mengapa hidrogen ini memiliki keistimewaan dibandingkan unsur lainnya. Apa sebenarnya hal yang paling esensial dari unsur hidrogen ini, mari kita bahas satu per satu. Continue reading Mengenal Pentingnya Hidrogen

Posted on Leave a comment

Cara Penamaan Senyawa Kompleks

Cara Penamaan Senyawa Kompleks

Tentu kita semua pernah mendengar namanya senyawa kompleks bukan? Ya, senyawa kompleks atau garam kompleks merupakan senyawa yang terbentuk dari hasil interaksi antara atom logam golongan transisi dan suatu ligan. Senyawa ini berikatan secara kovalen koordinasi. Dalam kesempatan ini kita akan mempelajari bagaimana sih cara penamaan senyawa kompleks. Akan tetapi sebelum itu kita harus mempelajarinya mulai dari senyawa garam terlebih dahulu.

(Baca juga Titrasi Kompleksometri  )

Senyawa garam sebagai hasil dari netralisasi dengan basa dari suatu asam, unsur penyusunnya merupakan gabungan dari senyawa asam dan basa yang bereaksi , terkadang juga terdiri dari sederetan atom – atom unsur yang panjang. Beberapa jenis garam yang mempunyai kekhasan tertentu memiliki sistem penamaan yang berbeda pula.

1. Garam Asam

Cara penamaan garam ini berdasarkan kandungan hidrogen dalam senyawanya yang berasal dari asam (terbentuk dari asam – asam polivalen, artinya hanya sebagian atom H asam yang digantikan oleh atom logam), diberi sisipan “hidrogen”, contohnya sebagai berikut :

NaHSO     : Natrium  hidrogen sulfat

NaH2SO4  : Natrium dihidrogen fosfat

2. Garam Basa

Cara penamaan garam ini didasarkan molekul OH- yang tergantung dalam senyawanya, yaitu dengan diberi sisipan “hidroksi” sebagai berikut :

Ba(OH)Cl   : Barium hidroksiklorida

Al(OH2)Cl : Alumunium dihidroksiklorida

3. Garam Rangkap

Garam ini mengandung dua jenis anion atau kation, cara penamaannya sebagai berikut :

K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O   : Kalium Alumunium Sulfat Hidrat

BaSO4.K2SO4.6H2O            : Barium Kalium Sulfat Hidrat

4. Garam Kompleks

Penamaan senyawa kovalen koordinasi ini didasarkan beberapa aturan tertentu diantaranya :

a. Penamaan Ligan

Suatu ligan yang menjadi penyusun senyawa kompleks memiliki penamaan yang khusus seperti :

NH3    : ammina

H2O    : aqua

NO       : nitrosil

CO       : karbonil

Jika ligan penyusunnya adalah ligan anionik, maka cara penamaannya ditulliskan dalam nama yang biasa dipakai, tetapi dengan diberi akhiran “o”, contohnya :

CH3COOO      : aseto                              OH         : hidrokso

CN                         : siano                               H             : hidrido

 F                              : fluoro                           NO2       : nitro

O2                         : okso                                ONO      : nitrito

O22-                      : perokso

b. Penamaan Radikal

Suatu radikal organik, meskipun merupakan suatu anion di dalam menentukan bilangan oksidasi normalnya, akan tetapi tetap memakai nama umum radikalnya, seperti :

CH3      : metil

C6H5   : fenil

Ligan yang saling berkaitan mempunyai nama umum, antar nama keduanya sistem penulisannya digabungkan (tanpa jarak), seperti : (CH3)2SO : dimetilsulfoksida.

Berikut beberapa contoh cara penamaan senyawa kompleks koordinasi. Harus diperhatikan bahwa dalam penulisan rumus, atom logan dituliskan dahulu baru diikuti oleh ligan. Contohnya sbagai berikut :

[Cr(H2O)Cl2]Cl          : tetrakuadiklorokromium (III) klorida

[Ag(NH3)2Cl]               : diaminaargentoklorida

[Cu(NH3)4]SO4          : tetraminakuprisulfat

K4[Fe(CN)6]                  : kaliumheksasianoferat

 

Demikian untuk cara penamaan senyawa kompleks, semoga bermanfaat 🙂

 

Sumber : Elida, Teti dkk. 1994. Pengantar Kimia. Jakarta. Gunadarma

Posted on Leave a comment

Tinjauan Besi Dan Tembaga Secara Kimia

Tinjauan Besi Dan Tembaga Secara Kimia

Besi dan tembaga merupakan benda yang sering kita jumpai di sekeliling kita. Kita sudah tak asing lagi dengan istilah mereka. Baik besi maupun tembaga sama-sama merupakan unsur golongan transisi? Tetapi pernahkah anda bertanya-tanya bagaimana karakteristik besi dan tembaga jika ditinjau dari sisi kimia? Sebagai golongan transisi apakah mereka memiliki warna lebih dari satu? Apa yang terjadi jika besi dan tembaga bereaksi dengan zat lain dan bagaimanakah reaksinya?  Mari kita bahas semuanya dalam artikel ini. Continue reading Tinjauan Besi Dan Tembaga Secara Kimia

Posted on Leave a comment

Mengetahui Bedanya Unsur dan Senyawa

Zat bisa berupa unsur atau senyawa. Bagi anda yang mempelajari kimia mungkin sudah tidak asing lagi dengan kedua istilah ini. Tetapi pernahkah anda bertanya-tanya apa sih perbedaan keduanya? Baik unsur ataupun senyawa tentu memiliki perbedaan. Akan tetapi, mereka memliki hubungan yang tak terpisahkan. Oke kalau begitu mari kita bahas perbedaannya. Continue reading Mengetahui Bedanya Unsur dan Senyawa

Posted on 1 Comment

Apa Itu Analisis Gravimetri

Apa Itu Analisis Gravimetri

Tahukah kamu Apa Itu Analisis Gravimetri ? Bagi kamu yang sedang mendalami bidang kimia tentu kamu sudah pernah mendengarnya. lalu, Apa Itu Analisis Gravimetri

(baca juga kopresipitasi dalam analisis gravimetri )

Apa Itu Analisis Gravimetri

  1. Pengertian

    Gravimetri adalah salah satu jenis analisis kuantitatif melalui berat dengan cara mengisolasi dan menimbang zat atau senyawa yang ingin kita tentukan dari senyawa murninya. Dengan kata lain, gravimetri merupakan salah satu pemisahan dan pemurnian suatu senyawa dengan cara penimbangan beratnya. Gravimetri ini merupakan salah satu cara sederhana di dalam memurnikan suatu senyawa, terutama senyawa berbentuk padat. Jadi secara sederhana dapat digambarkan gravimetri dilakukan dengan pemanasan senyawa campuran kemudian pemibangan kembali untuk mendapatkan berat senyawa murninya.

  2. Keuntungan Menggunakan Analisis Gravimetri

    Walaupun gravimetri merupakan cara yang lama dan cukup memakan waktu dalam melakukan analisis, gravimetri memiliki beberapa keuntungan yang ditawarkan diantaranya :
    a. Presisi dan akurasi tetap bagus walaupun menggunakan peralatan analisis modern.
    b. Kemungkinan sumber kesalahan dapat diperiksa. Hal ini menjadikan bagi seorang analis tidak melakukan pekerjaan yang berulang hanya karena sumber kesalahan yang tak terdeksi.
    c. Melibatkan pengukuran tanpa harus melalui kalibrasi apapun.
    d. Analisis dapat dilakukan dengan peralatan yang relatuf murah. Alasan ini tentu menjadi alasan utama dalam melakukan analisis. Biaya yang terjangkau merupakan tanda seberapa sering atau jarang penelitian tersebut dilakukan.

  3. Aplikasi Umum Analisis Gravimetri

    Berbagai aplikasi analisis gravimetri telah diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari, akan tetapi disini terdapat dua aplikasi penting yang umum digunakan oleh gravimetri, antara lain :
    a. Analisis standar yang akan digunakan untuk pengujian atau kalibrasi teknik instrumental. Artinya, sebelum digunakan analisis instrumental, kebanyakan digunakan terlebih dahulu analisis standar untuk menguji terlebih dahulu, dan analisis tersebut salah satunya adalah gravimetri.
    b. Analisis ini membutuhkan akurasi tinggi, meskipun analisis gravimetri ini memakan waktu yang cukup lama. Maka dari itu, aplikasi gravimetri ini dibatasi hanya untuk sejumlah kecil penentuan senyawa.
    Walaupun demikian, gravimetri merupakan salah satu analisis yang sering diterapkan di dalam bidang kimia. Berbagai kampus di Indonesia masih mennggunakan analisis ini dalam praktikum kimianya, khususnya bidang kimia analitik. Analsis gravimetri ini merupakan salah satu metode paling akurat yang membutuhkan biaya yang murah. Gravimetri ini menjadi pengantar untuk beberapa analisis intrumental selanjutnya.

Gimana? Sekarang kamu sudah tahu kan Apa Itu Analisis Gravimetri ? Semoga bermanfaat ya .

Sumber : Jeffrey et. al. 1989. Vogel’s Textbook of Quantitative Chemical Analaysis (5th edition). New York: John Wiley & Sons, Inc.