Posted on Leave a comment

Film Wall E vs Penyakit NCD

​Kalian pernah menonton film animasi Wall E? Ini merupakan kisah dimana bumi sudah dianggap tidak layak untuk menjadi tempat tinggal manusia dan bumi berubah menjadi tumpukan sampah yang tidak dapat diaur ulang akibat kemajuan teknologi yang begitu pesat.

Selain lucu dan seru yang paling menarik adalah mengenai ‘physical inactivity’ atau kekurangan aktivitas fisik sehingga disitu digambarkan orang2 di masa depan itu gendut-gendut alias menderita obesitas semua.

Karena kemajuan teknologi semua menjadi serba otomatis dan tidak membutuhkan gerakan fisik yang banyak.

Hal ini mengingatkan akan suatu program atau gerakan dari WHO yaitu Move For Health. Intinya adalah menghimbau orang untuk lebih banyak menggerakkan tubuhnya, lebih memperbanyak kegiatan yang berhubungan dengan fisik. Tujuannya untuk lebih meningkatkan kesehatan dan mengurangi resiko menderita beberapa penyakit berkategori ‘non-communicable diseases’ atau NCD. Apa tuh ?

Maksudnya suatu penyakit yang bukan dikarenakan oleh infeksi baik virus maupun bakteri. Penyebab utamanya adalah lebih kepada faktor keturunan, lingkungan dan gaya hidup. Oleh sebab itu sering juga disebut dengan ‘diseases of affluence’ atau penyakit karena kemakmuran. Nah loh.

Yup. Perkembangan dunia saat ini menyebabkan orang mulai mengurangi kegiatan fisiknya. Karena kamajuan teknolgi, kesibukan dan lainnya.

Contoh penyakit yang masuk kategori ini adalah darah tinggi, diabetes, jantung, kanker, asma dan penyakit kejiwaan. 

Penanganan secara khusus tentu berbeda-beda tergantung dari penyakit yang mendasarinya tetapi penanganan secara umum yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan pola hidup sehat seperti:

‌Makan-makanan dengan gizi seimbang secara teratur

‌Minum banyak air putih minimal 8 gelas per hariIstirahat yang cukup dengan kualitas tidur yang baik minimal 6-8 jam/hari

‌Olahraga ringan secara teratur minimal 3 kali sehari

‌Hindari konsumsi makanan olahan, mengandung pengawet, penyedap rasa atau pemanis buatan

‌Batasi konsumsi kafein seperti kopi atau teh

‌Hindari merokok

‌Hindari minuman beralkohol

‌Kelola stress

Keep health yup!

Posted on Leave a comment

Bermain Api dalam Es

​Pernah melihat es terbakar? Atau membuat api dalam es?

Memang bisa? Kalau dipikir-pikir apinya saja sudah akan langsung padam bila tersentuh es ataupun air. Mau tau caranya membuat api dalam es?

Siapakan bahan-bahannya ya!

1.Wadah tahan api. Bisa berbentu mangkuk kaca. 

2.Es batu secukupnya sampai memenuhi wadah

3.Korek api. Disarankan menggunakan korek api batangan 

4.Kalsium Karbida atau biasa disebut karbit.

Kalsium Karbida (CaC2) inilah yang menjadi kunci permainan ini sehingga api tidak padam. 

Selanjutnya akan dijelaskan caranya. 

1.Siapkan wadah tahan panas.

2.Letakkan Kalsium Karbida (CaC2) di dasar wadah

3.Kemudian tempatkan es batu ke wadah hingga penuh. Diamkan sebentar hingga es sedikit mencair

4.Lemparkan batang korek api yang menyala ke dalam wadah.

  1. Terbentuk api dalam es. 

Mengapa Kalsium Karbida (CaC2) disebut sebagai kuncinya?

Karbit atau kalsium karbida (CaC2) yang bila terkena air/uap yang mengandung air akan menghasilkan gas asetilin (tidak alami) yang menghasilkan panas.

Persamaan reaksi Kalsium Karbida dengan air adalah:

CaC2 + 2 H2O → C2H2 + Ca(OH)2

Karena itu 1 gram CaC2 menghasilkan 349ml asetilen. Pada proses las karbit, asetilen yang dihasilkan kemudian dibakar untuk menghasilkan panas yang diperlukan dalam pengelasan. 

Gas Asetelin, berasal dari kata acetylene dengan rumus kimia C2H2. Gas ini memiliki kelebihan dibanding dengan gas bahan bakar lainnya, diantaranya menghasilkan temperatur nyala api yang lebih tinggi , baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen.Seperti disebutkan, gas Asetilen merupakan jenis gas yang paling banyak digunakan sebagai bahan pencampuran dengan gas Oksigen. Jika gas Asetilen digunakan sebagi gas pencampur maka seringkali proses pengelasan disebut dengan las karbit. Gas Asetilen ini sebenarnya dihasilkan dari reaksi batu Kalsium KARBIDA (orang-orang menyebut karbit) dengan air. Jadi jika Kalsium Karbida ini disiram atau dicelupkan ke dalam air maka akan terbentuk gas Asetilen. Jadi penyebutan nama las karbit hanya untuk mencirikan bahwa gas yang digunakan salah satunya adalah gas Asetilen.

Dalam permainan tersebut, es yang mencair akan bereaksi terhadap kalsium karbida hingga membentuk gas asetilen yang mudah terbakar. Api tak akan padam selama gas ini terus terebentuk.

Tetap perlu hati-hati ya saat bermain dengan api. Bagaimanapun bermain dengan api butuh konsentrasi agar tetap waspada.

Posted on 3 Comments

Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah

Materi kkimia elektrolit dan non elektrolit

​Jika kalian melarutkan kristal gula dalam air dan menguji daya hantar listriknya, larutan gula tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik. Dan jika kalian melarutkan kristal NaCl dalam air dan menguji daya hantar listriknya, larutan NaCl tersebut dapat menghantarkan arus listrik.

Mengapa larutan NaCl dapat menghantarkan arus listrik? Lalu mengapa larutan gula tidak dapat menghantarkan arus listrik? Hal tersebut dapat dipahami dengan mengamati proses pembentukan NaCl. Senyawa NaCl merupakan senyawa ionik yaitu senyawa yang terbentuk dari ion Na+, bergabung dengan ion Cl-. Molekul NaCl terdiri atas ion-ion yang bermuatan dan bergabung untuk membentuk kristal. Oleh karena itu, senyawa ionik dalam bentuk lelehannya dapat menghantarkan arus listrik.

Struktur kristal NaCl terdiri dari ion-ion yang rapat. Jika dilarutkan dalam air, molekul-molekul air akan meregangkan ion-ion tersebut sehingga ion akan tersebar dalam medium air. Reaksi pelarutan NaCl dalam air sebagai berikut.

NaCl(s) + H2O(l) ——-> Na+(aq) + Cl -(aq)

Muatan dalam ion-ion larutan dapat menghantarkan arus listrik. Jika kedua elektroda dicelupkan ke dalam larutan, adus listrik dapat dihantarkan dari satu elektroda ke elektroda lainnya dan lampu menyala. Air murni sangat sedikit mengalami ionisasi sehingga molekul-molekul air tetap utuh dan tidak bermuatan. Akibatnya air sukar menghantarkan arus listrik. Molekul gula tidak terionisasi larutannya. Larutan gula tidak menghantarkan arus listrik jika kedua elektroda dicelupkan dan lampu pun tidak menyala. Proses terbentuknya ion-ion dalam larutan disebut ionisasi.

Percobaan Daya Hantar

Apakah semua zat yang larut dalam air dapat terionisasi sempurna?

Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah

Jawabannya ada pada percobaan berikut. Jika terdapat dua buah tabung, tabung A berisi larutan HCl dan tabung B berisi larutan CH3COOH. Elektroda dicelupkan ke msing-masing larutan lalu dihubungkan dengan lampu yang dapat menyala.

Tabung A berisi larutan HCl dapat membuat lampu menyala terang. Hal ini dikarenakan larutan HCl dapat mengalami ionisasi sempurna menghasilkan ion H+ dan Cl-.

Apa yang terjadi pada tabung B? Tabung yang berisi larutan CH3COOH hanya dapat menyalakan lampu dengan redup karena larutan CH3COOH tidak mengalami ionisasi sempurna dan hanya sedikit menghasilkan ion CH3COO- dan H+. Akibatnya jumlah ion yang terdapat dalam larutan tidak banyak dan membuat nyala lanpu menjadi redup. Keredupan tersebut bergantung pada konsentrasi larutan.

Contoh

Contoh senyawa yang merupakan elektrolit kuat adalah NaCl, KCl, HCl, HNO3, HBr, NaOH, H2SO4, HNO3, Na2SO4, Ca(OH)2, dan KOH. Contoh elektrolit lemah yaitu CH3COOH, HF, H2CO3, NH4OH, Al(OH)3, dan H3PO4. Selain melakukan percobaan, larutan elektrolit dapat ditentukan kuat atau lemahnya dengan derajat ionisasi. Derajat ionisasi adalah perbandingan jumlah mol zat yang terionisasi dengan mol zat mula-mula. Semakin besar derajat ionisasi, semakin kuat sifat elektrolitnya.

Posted on Leave a comment

Pemisahan Logam dari Bijihnya (2)

Bahasan artikel sebelumnya tentang pemisahan logam dari bijihnya di link. Sekarang sampai pada tahap bagaimana proses pemisahan logam menggunakan mikroorganisme. Cara tersebut diantaranya bioleaching dan bioremoval. Yuk langsung ke penjelasannya.

1.Bioleaching​

Bioleaching adalah suatu proses pelarutan/pelepasan logam atau pengambilan ekstraksi logam dari sedimen limbah atau bijih logam menjadi bentuk yang larut denganmenggunakan bantuan mikroorganisme. Pada metode bioleaching tidak mempersoalkan tentang pelarut yang digunakan, jadi boleh menggunakan pelarut yang tidak selektif terhadap logam tertentu. Faktor penting yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas bioleaching logam dari limbah padat (sedimen) atau bijih logam adalah jenis limbah padat yang akan diolah, ukuran partikel bijih, persen padatan, laju pengadukan yang paling optimal, pemilihan jenis mikroorganisme, waktu ekstraksi, persen ekstraksi, serta pH medium dan temperatur. Jenis padatan logam yang dapat digunakan untuk aplikasi bioleaching dapat berupa bijih dengan kandungan logam yang rendah ataupun limbah padat yang mengandung logam,seperti emas, timbal, seng, nikel, tembaga, krom dan sebagainya. Pemilihan mikroorganisme yang akan digunakan harus memiliki selektifitas terhadap logam-logam tertentu. Mikroorganisme yang umumnya digunakan dalam proses bioleaching bisa dari golongan bakteri dan fungi. Golongan bakteri seperti Thiobacillus ferooxsidans, thiobasillusthiooxidans, Escherechia Coli dan sebagainya, sedang golongan fungi seperti Aspergillus niger, dan penicillium simplicissium. Mengembangbiakan mikroorganisme dilakukan dengan mengambil sampel mineral dengan kondisi yang belum dilakukan perlakuan apapun. Sampel masih dalam kondisi terkemas tepat sebelum dilakukan pengambilan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya interaksi dengan mikroorganisme yang tidak diharapkan, dengan kata lain untuk menjagaorisinalitas sampel. Mikroorganisme dikembangbiakan didalam media dan nutrisi tertentu.
2.Bioremoval

Bioremoval didefinisikan sebagai terakumulasinya dan terkonsentrasinya zat pencemar dari suatu cairan oleh bahan biologi, selanjutnya melalui proses recovery bahan tersebut dapat dibuang dan ramah terhadap lingkungan. Proses tersebut meliputi pemilihan strain yang sesuai, metode kulturisasi dan kondisi fisik biomassa. Mikroorganisme dimasukkan, ditumbuhkan dan selanjutnya dikontakkan dengan air yang tercemar ion-ionlogam berat. Proses pengontakkan dilakukan dalam jangka waktu tertentu yang bertujuan agar biomassa terikat dengan ion logam. Semakin lama logam dikontakkan dengan permukaan sel,maka akan semakin banyak permukaan sel yang menjadi aktif dan melakukan penyerapanterhadap logam. Setelah jangka waktu tertentu kemampuan penyisihan logam oleh biomassamenjadi menurun sampai mendekati konstan. Pada kondisi konstan mengindikasikan tidak ada lagi permukaan sel yang dapat menjadi aktif untuk membentuk ikatan dengan logam. Kemudian Don logam yang telah terikat tersebar pada permukaan sel, pengikatan ini didasarkan pada kemampuan daya afinitas yang dimilikinya kemudian penyerapan logam pada dinding sel terjadi  
akibat adanya berbagai senyawa pembangun dinding sel seperti senyawa-senyawa polysaccharides dan protein serta ligan-ligan ionik seperti asam karboksil, amino dan posfat .Senyawa-senyawa ini yang dianggap sebagai komponen aktif dalam proses biosopsi dengan membentuk senyawa kompleks dengan logam. Setelah terikat biomassa tersebut dipisahkan dari cairan. Biomassa yang terikat dengan ion logam diregenerasi untuk digunakan kembali atau kemudian dibuang kelingkungan. Kemudian pembuangan limbah merupakan aspek yang terpenting dari suatu proses bioremoval, pertama logam yang berikatan dapat di elute dan biomassa dapat digunakan kembali untuk beberapa siklus proses dan kedua biomassa yang berikatan denganlogam berat dapat direduksi dengan menggunakan sistem pengeringan.
sumber: http://www.academia.edu/

Posted on 2 Comments

Pemisahan Logam dari Bijihnya

​Pernahkah kalian melihat proses pemisahan logam dari bijih logam? Bijih logam sendiri adalah kumpulan mineral yang mengandung satu atau lebih logam yang dapat diolah secara menguntungkan.

Ada banyak cara untuk memisahkan logam dari bijihnya. Cara-cara tersebut dipelajari dalam metalurgi. Apa itu metalurgi?

Metalurgi adalah pengetahuan yang mengkaji tentang cara-cara pengolahan logam dari bijihnya hingga memperoleh logam yang siap untuk digunakan. Pengolahan logam dilakukan melalui beberapa proses, yaitu proses pengolahan mineral, proses ekstraksi logam,dan proses metalurgi fisika. Dalam proses pengolahan mineral, tahap uji yang paling kecil dilakukan adalah tes metalurgi. Tes metalurgi dilakukan untuk mengetahui komposisi kimia bijih, mempelajari mineralogi bijih (seperti komposisi mineral), densitas mineral, penetuankadar air (moisture), distribusi ukuran, dan derajat liberasi (rasio antara berat mineral yang bebas dibandingkan dengan berat mineral keseluruhan). Tahap lanjutan dari tes metalurgi adalah pengujian skala laboratorium. 
Proses metalurgi fisika dibagi menjadi 3 prinsip pengerjaan

1) Perlakuan awal,dengan cara melakukan pemekatan bijih (concentration of ore) agar bijih yang diinginkanterpisah dari materi pengotor.

 2) Proses reduksi, yaitu mereduksi senyawa logam yang ada pada bijih agar berubah menjadi logam bebas. 

3) Pemurnian (refining), yaitu melakukan pengolahan logam kotor melalui proses kimia agar diperoleh tingkat kemurnian tinggi.

Tetapi materi yang akan kita bahas pada artikel saat ini adalah penggunaan bakteri untuk memisahkan logam dari bijihnya atau biasa disebut bioteknologi mikroirganisme. 

Bioteknologi mikroorganisme adalah aspek bioteknologi industri yang berhubungan dengan proses yang melibatkan mikroorganisme. 

Pemanfaatan mikroorganisme untuk memisahkan logam dengan bijih logam kini diterapkan di pertambangan logam. Banyak jenis bakteri, khamir, dan gangang yang dapatdigunakan untuk mengoksidasi mineral sulfida.

Bagaimana caranya?

di next artikel yah.

Posted on 6 Comments

Air dengan Kadar Besi Tinggi, Bagaimana Mengenalinya?

Coba perhatikan air yang kalian gunakan dalam kehidupan sehari-hari? Di beberapa tempat air yang digunakan memiliki kadar besi (Fe) yang meragukan untuk layak minum. Bagaimana ciri-ciri air yang memiliki kadar Fe tinggi?

Sebelumnya perlu diketahui penyebabnya yaitu biasanya air yang mengandung besi tinggi adalah air tanah Bor yang kedalaman pengeboranya 20 meter atau lebih dan untuk di beberapa wilayah mungkin kurang dari 20 meter, karena mungkin saat pengeboran air di kedalaman yang rendah air baru sedikit keluar dan biasanya keruh akhirnya mau tidak mau harus mengebor lebih dalam, biasanya air yang mengandung besi tinggi ini bersih dan sangat jernih ketika mengucur dari pompa.

Ciri ciri air yang mengandung besi tinggi yaitu airnya jernih sesaat ketika ditampung tetapi akan berubah warna kuning setelah beberapa saat, berbau (biasanya bau besi atau bau tanah), airnya sedikit licin. Untuk mengetahui angka pasti, dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Zat besi (Fe) adalah salah satu elemen yang dapat ditemui hampir pada setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Pada umumnya zat besi yang ada di dalam air dapat bersifat terlarut. Kandungan ion Fe pada air sumur bor bisa berkisar antara 5 – 7 mg/L. Sedangkan standar kandungan zat besi air bersih berdasarkan Permenkes RI : No. 416/Menkes/Per/IX/1990 maksimal 1,0 mg/L. Tinggi-rendahnya kandungan Fe ini sangat dipengaruhi oleh kondisi struktur tanah.
Selain besi (Fe), ada beberapa masalah lain yang mempengaruhi kualitas air yaitu:

1.Mengandung kadar logam tinggi ( besi “Fe” mangan “Mg” Seng “Zn” dan beberapa logam lainya yang terlarut dalam air tanah )ciri air yang mengandung logam adalah air bening dan bersih tetapi jika diendapkan beberapa saat akan berumah warna coklat atau kuning dan tidak jarang yang mengndap serta bau logam

2.Mengandung minyak, ciri air yang mengandung minyak adalah air licin jika di pakai untuk mandi atau cuci tangan dan tidak jarang ada timbul lapisan minyak diatasnya

3.Mengandung cacing dan lumpur, ciri ciri air seperti ini adalah air tanahnya mengandung lumpur atau tanah saat keluar dari mesin pendorong dan jika dilihat dengan seksama akan ada cacing caring kecil merah di dalamnya dan berbau mikrobia

4.Mengandung zat kapur, air yang mengandung zat kapur akan berwarna seikit putih atau bening tetapi didalamnya akan terdapat kabut kapur jika dimasukan kedalam bak penampungan ( mengatasinya dengan filter khusus softener )

5.Air payau, tetntu saja air payau adalah air yang sedikit asin, bisa diatasi dengan filter khusus kami yaitu filter softener smart

6.Kadar TDS tinggi

Maka Kerugian yang ditimbulkan oleh zat zat tersebut adalah

1.Air berlogam berbahaya bagi ginjal bila dikonsumsi dan menimbulkan karat pada kendaraan jika dibuat untuk mencuci kendaraan dan menimbulkan bercak kuning pada baju putih yang dicuci

2.Air berminyak sangat tidak nyaman untuk kebutuhan sehari hari

3.Air mengandung mikrobia menimbulkan penyajit jika dikonsumsi

4.Mengandung zat kapur, menimbulkan bercak bercak putih jika digunakan untuk kebutuhan sehari hari dan berbahaya jika dikonsumsi

5.Air payau menimbulkan karat dan tidak bisa dikonsumsi.

Cek sekali lagi yuk, air kalian!

sumber:http://jualfilterpenyaringair.com/ciri-ciri-air-mengandung-besi-tinggi/

Posted on Leave a comment

Bagaimana Cara Membuat Letupan Menyala dari Permen Gummy Bear?

​Permainan kimia kali ini mencoba membuat letupan menyala. Letupan yang dihasilkan akan berwarna sesuai warna permen gummy-nya. Sekarang yuk kita siapkan alat-alat dan bahan-bahannya!

Apa saja alat-alat yang digunakan?

1.Tabung reaksi untuk mereaksikan gummy sehingga menghasilkan letupan.

2.Penyangga tabung untuk menyangga tabung. Jangan hanya pakai tangan ya, karena tabungnya panas dan akan mengeluarkan letupan, jika hanya dipegang tangan khawatir ketika letupan terbentuk respon kaget kita akan membuat tabung terlempar.

3.Burner (pembakar)

Kalau bahannya?

Bahannya adalah permen gummy bear berwarna dan Kalium Klorat.

Bagaimana caranya?

Pertama setting tabung reaksi pada penyangga, kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi Kalium Klorat dikira-kira saja dan dilarutkan dengan air.

Larutan Kalium Klorat dipanaskan dengan burner, setelah panas masukkan permen gummy bear ke dalamnya. Dan………..wusssssss letupan berwarna terbentuk seperti gambar. Permainan ini hanya untuk hiburan semata ya. Tapi di sisi lain kita jadi bertanya-tanya bagaimana bisa terjadi, right?

Jawabannya karena Kalium Klorat merupakan pengoksidasi yang kuat dan bila direaksikan dengan gula yang terdapat pada gummy akan bereaksi menghasilkan letupan hebat.

Sekilas profil tentang Kalium Klorat nih.

KClO3 adalah sebuah senyawa kristal beracun yang digunakan sebagai agen pengoksidasi, pemutih, dan desinfektan dalam membuat bahan peledak, korek api, dan kembang api. Klorat adalah yang paling umum digunakan oleh industri sebagai agen pengoksidasi, mempersiapkan oksigen, desinfektan, bahan peledak, dan kembang api. Dalam budidaya, zat ini berfungsi untuk memaksa tahap mekar dari pohon lengkeng yang dapat menyebabkan pohon tersebut menghasilkan buah di tempat iklim yang hangat. Secara kimia, KClO3 adalah suatu senyawa yang mengandung kalium, klorida dan oksigen Dalam bentuk murni, KClO3 berupa kristal monoklinik berwarna putih dan digolongkan dalam senyawa oksidator kuat. KClO3 sedikit larut dalam air dingin dan segera larut dalam air panas, tetapi tidak larut dalam alkohol.
KClO3 adalah salah satu bahan utama senjata api perkusi. Klorat berbasis propelan lebih efisien dari pada mesiu tradisional dan tidak rentan rusak jika bersentuhan dengan air. Namun, senyawa ini dapat menjadi sangat stabil dengan adanya belerang atau fosfor. 

Selamat mencoba, tetap hati-hati dalam bermain ya!

Posted on Leave a comment

Apa Perbedaan Air Sadah (Hard Water) dan Air Lunak (Soft Water)?

​Air sadah dan air lunak? Apa yang membedakannya? 

Air sadah disebut juga air keras (hard water) , sedangkan yang tidak sadah disebut air lunak (soft water). Kesadahan air menunjuk kandungan mineral-mineral tertentu dalam air, terutama ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Tapi tentu saja ion logam, garam bikarbonat dan sulfat juga bisa menyebabkan kesadahan itu.

Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat. 

Bagaimana kita mengetahui bahwa air itu air sadah (hard water) atau air lunak (soft water)? 

Metode paling sederhana untuk menentukan kesadahan air adalah dengan sabun. Dalam air lunak, sabun akan menghasilkan busa yang banyak. Pada air sadah, sabun tidak akan menghasilkan busa atau menghasilkan sedikit sekali busa. Cara yang lebih kompleks adalah melalui titrasi. Kesadahan air total dinyatakan dalam satuan ppm berat per volume (w/v) dari CaCO3. 

Titrasi apa yang dimaksud?

Titrasi kompleksometri sering digunakan sebagai cara menganalisis kesadahan air.Titrasi kompleksometri yaitu titrasi berdasarkan pembentukan persenyawaan kompleks (ion kompleks atau garam yang sukar mengion), Kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengkompleks, membentuk hasil berupa kompleks. Reaksi–reaksi pembentukan kompleks atau yang menyangkut kompleks banyak sekali dan penerapannya juga banyak, tidak hanya dalam titrasi.  Titrasi kompleksometri juga dikenal sebagai reaksi yang meliputi reaksi pembentukan ion-ion kompleks ataupun pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan. Persyaratan mendasar terbentuknya kompleks demikian adalah tingkat kelarutan tinggi. Selain titrasi kompleks biasa seperti di atas, dikenal pula kompleksometri yang dikenal sebagai titrasi kelatometri, seperti yang menyangkut penggunaan EDTA. Asam etilen diamin tetra asetat atau yang lebih dikenal dengan EDTA, merupakan salah satu jenis asam amina polikarboksilat.

Apa saja a dampak dari kesadahan air dalam kehidupan seharu-hari?

Sebetulnya kita juga dapat melihat bahwa air keras karena mengandung mineral tinggi dapat menyebabkan garis kuning seperti karat di keramik tempat cuci tangan, atau membuat endapan di sekitar mulut ledeng. Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan beberapa masalah. Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat saluran pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, dan air sadah yang bercampur sabun dapat membentuk gumpalan scum yang sukar dihilangkan. Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian. Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan berbagai zat kimia, ataupun dengan menggunakan resin penukar ion.

Berdasarkan jenis anion yang diikat oleh kation (Ca2++ atau Mg2++), air sadah digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:

*Air sadah sementara 

Disebut air sadah sementara karena air ini mengandung ion bikarbonat HCO3-, atau mengandung senyawa kalsium bikarbonat Ca(HCO3)2 atau magnesium bikarbonat Mg(HCO3)2. Kesadahan jenis ini dapat dihilangkan dengan pemanasan, sehingga ion Ca2++dan atau Mg2++dapat mengendap membentuk endapan CaCO3 atau MgCO3.

Ca(HCO3)2 (aq) –> CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)

Mg(HCO3)2 (aq) –> MgCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)

*Air sadah tetap

Air yang mengadung anion selain ion bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3– dan SO42–disebut air sadah tetap. Air sadah ini mengandung senyawa yang terbentuk dari ion-ion tersebut di atas dengan kation Ca2+ + dan Mg2++ seperti kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4). Cara menghilangkan kesadahan ini diperlukan reaksi kimia untuk mengendapkannya dan tidak bias hanya dengan pemansan. Pereaksi yang digunakan untuk mengendapkan ion Ca2++ dan Mg2++ adalah larutan karbonat, yaitu Na2CO3 (aq) (aq) atau K2CO3 (aq) (aq).

CaCl2 (aq) (aq) + Na2CO3 (aq) (aq) –> CaCO3 (s) (s) + 2NaCl(aq)Mg(NO3)2 (aq) + K2CO3 (aq) (aq) –> MgCO3 (s) (s) + 2KNO3 (aq) (aq)