Site icon Bisakimia

Sekolah di Kota Batu Sambut Baik Rencana Pembagian Perangkat lFP, Harapkan Setiap Ruang Kelas Dilengkapi

Sekolah di Kota Batu Masih Tunggu Kedatangan Perangkat IFP

Sekolah-sekolah di Kota Batu masih menunggu kedatangan perangkat Interactive Flat Panel (IFP) atau layar digital yang direncanakan sebagai pengganti papan tulis dalam proses pembelajaran. Sampai saat ini, belum ada satupun sekolah di kota tersebut yang menerima program pengadaan perangkat ini dari pemerintah pusat.

Kepala SMA Negeri 1 Batu, Anto Dwi Cahyono, mengatakan bahwa mayoritas sekolah di Kota Batu telah tercatat sebagai penerima manfaat program IFP. Meskipun begitu, hingga kini perangkat tersebut belum juga tiba di sekolah.

“Kabarnya SMA Negeri 1 Kota Batu akan mendapatkannya. Namun sampai sekarang belum datang,” ujar Anto Dwi Cahyono kepada Bisakimia.

Ia menjelaskan bahwa meski perangkat IFP belum diterima, ia tetap yakin bahwa adanya program ini akan memberikan dampak positif bagi proses belajar mengajar. Menurutnya, jika perangkat ini dibagikan secara ideal, maka setiap ruang kelas dapat memiliki satu unit IFP.

“Infonya dapatnya satu unit tiap sekolah. Mestinya ditiap ruang kelas ada,” ujarnya.

“Apapun itu tentu kami menyambut baik adanya program ini, sehingga pembelajaran digital di sekolah bisa ditingkatkan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Anto menjelaskan bahwa setelah perangkat IFP diterima, pihak sekolah akan menerima pelatihan terlebih dahulu untuk mengoperasikan alat tersebut.

“Nanti biasanya ada Bintek untuk pelatihan penggunanya,” pungkasnya.

Seluruh Sekolah di Kota Batu Belum Terima IFP

Di Kota Batu, tidak hanya SMA Negeri 1 Kota Batu saja yang belum menerima IFP. Seluruh sekolah di kota tersebut juga belum menerima perangkat ini.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Batu, Daud Andoko. Ia menjelaskan bahwa saat ini sekolah-sekolah di Batu memang belum ada yang menerima IFP, namun telah terdata sebagai penerima manfaat dari pemerintah pusat.

Menurut Daud Andoko, pengadaan IFP dilakukan mulai dari tingkat PAUD hingga SMA.

“Total ada 69 PAUD, 74 SD dan 28 SMP yang akan mendapat perangkat IFP dari pemerintah pusat. Saat ini hanya menunggu pengiriman, kemungkinan dalam waktu dekat akan diterima,” terang Daud Andoko.

Proses Pengadaan IFP yang Masih Berlangsung

Dari informasi yang didapat, pengadaan IFP dilakukan melalui program pemerintah pusat yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui teknologi.

Beberapa sekolah di Kota Batu sudah terdaftar sebagai penerima manfaat, namun sampai saat ini masih menunggu pengiriman. Hal ini membuat banyak guru dan siswa berharap agar IFP segera tiba dan dapat langsung digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

Meski belum diterima, sebagian besar sekolah tetap bersikap optimis terhadap program ini. Mereka percaya bahwa dengan adanya IFP, proses pembelajaran akan menjadi lebih efektif dan interaktif.

Tantangan dalam Implementasi IFP

Selain menunggu kedatangan perangkat, beberapa sekolah juga sedang mempersiapkan diri untuk mengoperasikan IFP. Pelatihan penggunaan perangkat ini diperlukan agar guru dan siswa dapat memanfaatkannya secara maksimal.

Dalam beberapa kasus, pelatihan ini dilakukan oleh pihak sekolah sendiri atau bekerja sama dengan dinas pendidikan setempat. Tujuannya adalah agar semua pihak terlibat dalam proses pembelajaran digital yang lebih modern.

Kesimpulan

Meskipun masih menunggu kedatangan IFP, sekolah-sekolah di Kota Batu tetap bersemangat untuk mengadopsi teknologi baru dalam pembelajaran. Dengan adanya perangkat ini, diharapkan kualitas pendidikan di kota tersebut dapat meningkat, terutama dalam hal penggunaan teknologi.


Exit mobile version