Site icon Bisakimia

Olimpiade Sains Nasional 2025: Jakarta Juara Umum, Jawa Timur di Posisi Kedua

DKI Jakarta Juara Umum OSN 2025 dengan 79 Medali

Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2025 yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah resmi berakhir pada Sabtu malam. Ajang bergengsi ini menampilkan ratusan pelajar terbaik dari 38 provinsi di Indonesia, yang berkompetisi dalam sembilan bidang sains. DKI Jakarta berhasil menjadi juara umum dengan total perolehan 79 medali, terdiri dari 17 medali emas, 31 medali perak, dan 31 medali perunggu.

Kemudian, Jawa Timur mengikuti di posisi kedua dengan 61 medali, yang terdiri dari 12 medali emas, 18 medali perak, dan 31 medali perunggu. Selain itu, beberapa provinsi lainnya seperti Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah juga menempati peringkat tiga hingga lima besar. Di posisi keenam hingga kesepuluh, masing-masing ditempati oleh Riau, DI Yogyakarta, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Sumatera Utara.

Penghargaan tertinggi diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) RI, Dr. Fajar Riza Ul Haq, M.A., bersama Rektor UMM, Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. Penyerahan piala berlangsung meriah, menandai puncak dari kompetisi sains nasional yang diikuti oleh ribuan peserta.

Fajar menyampaikan apresiasi kepada semua peserta dari berbagai daerah dan memberikan selamat kepada DKI Jakarta atas prestasi luar biasanya. Ia menilai bahwa raihan prestasi tahun ini cukup merata, serta partisipasi peserta meningkat dibanding tahun lalu. “Ini menggembirakan karena ada perkembangan bahwa kontes pendidikan kita sudah mulai terasa tidak hanya di kota-kota besar saja,” ujarnya.

Dukungan Pemerintah untuk Kompetisi Internasional

Fajar menjelaskan bahwa pemerintah akan terus memberi dukungan kepada para peraih juara untuk berkompetisi di tingkat yang lebih tinggi. “Beberapa hal akan kita tingkatkan, misalnya bagaimana juara satu akan kita orbitkan di olimpiade level internasional. Harapannya, mereka bisa meraih prestasi yang lebih baik lagi,” jelasnya.

Ia berharap melalui ajang seperti OSN, Indonesia dapat menemukan dan membina lebih banyak ilmuwan serta cendekiawan muda yang akan menjadi penopang kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan nasional. Selain itu, Fajar menekankan pentingnya integritas dan kejujuran dalam kompetisi pendidikan. “Yang paling penting adalah menjunjung tinggi integritas. Mari kita kedepankan semangat produktivitas agar peserta tidak hanya mengejar kemenangan semata, tetapi juga mengutamakan sportivitas,” tambahnya.

Proses Penilaian yang Ketat dan Komprehensif

Kepala Pusat Prestasi Nasional, Dr. Maria Veronica Irene Herdjiono, M.Si., menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kerja keras seluruh peserta. Ia mengatakan sebanyak 540 siswa dari seluruh Indonesia telah berkompetisi dengan sangat baik. “Mereka menunjukkan kemampuan maksimal di bidang Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Astronomi, Informatika, Kebumian, Ekonomi, dan Geografi,” ucapnya.

Maria menjelaskan bahwa proses penilaian dilakukan secara ketat dan menyeluruh oleh dewan juri. Kriteria yang digunakan meliputi ketepatan dan keakuratan jawaban, kreativitas, orisinalitas penyelesaian, serta kemampuan analisis dan sintesis. Tak hanya aspek akademik, para peserta juga dinilai dari disiplin, kejujuran, dan sportivitas selama kompetisi.

Pengembangan Talent dan Pembinaan Lanjutan

Ia menambahkan bahwa ajang OSN bukan sekadar lomba, tetapi juga sarana penting dalam pengembangan talenta unggul Indonesia. “Selamat kepada para juara. Ke depan, mereka akan mendapat pembinaan lanjutan dan menjadi perwakilan Indonesia di ajang internasional,” tandasnya.

Dengan partisipasi yang meningkat dan prestasi yang merata, OSN 2025 menjadi momen penting dalam membangun fondasi sains dan teknologi nasional. Para peserta yang berkompetisi di berbagai bidang sains menunjukkan potensi besar yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Dengan dukungan pemerintah dan komunitas pendidikan, masa depan sains Indonesia tampak cerah dan penuh harapan.


Exit mobile version