Posted on Leave a comment

Litrik – Arus Searah / Direct Current (DC)

electronic system with electric circuits

Halo kawan Bisakimia, kembali bersama saya Nabeela. Kali ini, saya akan membahas tentang arus searah.

sumber Rajalistrik.com

Yuk, simak pembahasannya ..

Sebelum masuk pada inti pembahasan yaitu arus searah, kalian perlu tahu terlebih dahulu, bahawa cahaya lampu merupakan keluaran atau hasil daripada energi listrik. Nah, untuk mengalirkan muatan listrik dari katoda ke anoda yang membentuk siklus yang tiada henti tersebut, sumber tegangan harus mengerluarkan energi. Energi ini diperlukan untuk menggerakan muatan-muatan listrik di dalam lampu, yang terindikasi dengan nyala lampu. Nyala lampu terjadi karena muatan-muatan listrik menimbulkan energi kalor ketika melalui kawat filament lampu.

Dari contoh lampu tadi, kita dapat mengetahui tentang adanya beda potensial dalam muatan listrik. Satuan beda potensial adalah Volt (V). Dan untuk mengukur besarnya beda potensial, kita dapat menggunakan multimeter. Pada multimeter saklarnya ditunjukkan pada tulisan DC V atau AC V. DC adalah arus listrik searah, sedangkan AC arus listrik bolak-balik. AC dan DC sering kali kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari.

Pemakaian AC dan DC tidak bisa sembarangan, kita harus memperhitungkan kekuatan listrik tersebut atau  daya listrik yang di miliki semua benda elektronik. Daya listrik dinyatakan dalam satuan Watt (W). Dalam mengukur besarnya arus listrik tidak selamanya arus listrik yang kita ukur memiliki batas ukur maksimum yang sama. Banyak hasil pengukuran dengan hasil melebihi batas maksimum. Untuk solusi mengukur arus listrik yang melebihi batas ukur dapat kita menggeser batas ukur jika masih memungkinkan. Jika tidak memungkinkan kita harus memasang hambatan secara paralel pada ampermeter.

Pembahasan

Masuk pada inti pembahasan, sebenarnya apa sih arus searah itu teman-teman?

Arus searah atau biasa disebut arus DC (Direct Current) adalah arus listrik yang nilainya tetap atau konstan terhadap satuan waktu. Maka dari itu, arus ini disebut dengan arus searah. Contoh sumber listrik arus searah adalah baterai dan akumulator (accu). Karena itulah listrik banyak digunakan untuk alat elektronik, control, automotive, dan lain-lain.

Pada awalnya aliran arus pada listrik DC dikatakan mengalir dari ujung positif menuju ujung negatif. Semakin kesini pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa pada arus searah merupakan arus yang alirannya dari negatif (elektron) menuju kutub positif. Nah, aliran-aliran ini menyebabkan timbulnya lubang-lubang bermuatan positif yang terlihat mengalir dari positif ke negatif.

(Baca Juga Baterai Penyimpan Listrik)

Sumber listrik DC (Direct Current) merupakan tegangan arus searah yang dihasilkan oleh baterai kering, maupun akumulator. Dikatakan arus searah karena arus listrik mengalir terus menerus dari kutub negatif ke kutub positif.

Bahaya Listrik Arus Searah

Adapun bahaya dari bahaya listrik arus searah, sebenarnya bahaya dari listrik arus AC dan DC sama, yaitu sebuah sengatan. Namun tingkat kebahayaannya cukup berbeda.

listrik arus searah
sumber merdeka.com

Sengatan listrik atau yang sering disebut setrum merupakan bahaya yang sering terjadi. Istilah kesetrum dapat diartikan sebagai suatu peristiwa hubungan singkat dimana tubuh manusia menjadi konduktor bagi arus listrik. Dengan kata lain, kesetrum adalah peristiwa mengalirnya arus listrik pada tubuh manusia akibat kontak antara tubuh manusia dengan sumber listrk yang dapat menyebabkan stimulasi (rangsangan) pada saat yang berlebihan. Itulah yang menyebabkan timbulnya rasa sakit saat kesetrum.

Itu tadi singkat pembahasan mengenai arus searah, semoga dapat menambah ilmu kawan-kawan. Hati-hati ketika sedang menggunakan aliran listrik.

Stay safe,

Stay saved.

Terima kasih, semoga bermanfaat!

#dirumahaja #mahasiswaproduktif #fisika

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.