
Hai sahabat bisakimia.com semoga tetap semangat belajar kimianya. Kali ini kita akan mengenal lebih jauh tentang Kegunaan Polimer Alam dan Polimer Sintetis. Sahabat bisakimia.com pasti tdk asing lagi dengan berbagai barang yang dibuat dari bahan plastik yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai barang tersebut merupakan produk-produk polimer.
Polimer
Pengertian Polimer
Polimer berasal dari bahasa Yunani, poly dan mer. Poly artinya banyak dan mer artinya bagian. Jadi, polimer dapat diartikan suatu makromolekul yang terdiri dari monomer-monomernya. Polimer merupakan penggabungan sejumlah molekul-molekul kecil/sederhana (monomer) sehingga menghasilkan satu molekul yang lebih besar (makromolekul).
Kegunaan Polimer Alam dan Polimer Sintetis
Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan polimer sintetis. Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup. Sedangkan polimer sintetis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan harus dibuat oleh manusia. Berikut ini beberapa contoh kegunaan dari polimer alam dan polimer sintetis.

1. Kegunaan Polimer Alam
a) Protein
Adapun kegunaan dari protein adalah:
- Biokatalis pada proses metabolisme
- Mengendalikan pertumbuhan
- Zat pembangun dan penyusun struktur tubuh
- Alat pengangkut dan penyimpan
- Pengganti sel-sel tubuh yang rusak
- Alat pertahanan tubuh (sebagai antibodi)
- Berperan dalam transport oksigen
- Membantu metabolisme tubuh
- Sebagai enzim yang mengkatalis reaksi
- Mengetahui ikatan peptida
- Sebagai komponen membran sel
- Penyusun hormon yang mengatur aktivitas seluler
- Sebagai penggerak otot
- Pelindung jaringan dibawahnya
- Berperan dalam metabolisme gula darah
- Sebagai zat antitoksin yang terdapat dalam plasma
b) Karet alam
Karet alam terdiri dari rangkaian isoprena yang berasal dari alam. Kegunaan polimer ini adalah sebagai ban kendaraan. Karet yang awalnya lunak akan menjadi keras setelah divulkanisir dengan menambahkan sedikit belerang.
2. Kegunaan Polimer Sintetis
a) Karet sintetis
Dengan makin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia organik telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan kebutuhan tersebut. Karet-karet sintetis tersebut dibuat menggunakan bahan dasar monomer, seperti butadiena dan stirena dengan cara kopolimerisasi.
b) Serat sintetis
Dakron atau tetoron merupakan poliester. Polimer ini sangat kuat, sangat lentur, dan transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat serat sintetis dan membuat lembaran film tipis yang dalam perdagangan disebut mylar. Mylar banyak digunakan untuk pita rekam magnetik dan untuk membuat gelembung balon yang dimanfaatkan dalam penelitian cuaca di atmosfer.
Selain dakron, contoh lain dari serat sintetis adalah nilon-66. Disebut nilon-66 karena polimernya tersusun dari enam atom C daei 1,6-heksametilena diamina dan enam atom C dari molekul asam 1,6-heksanadioat. Nilon-66 digunakan untuk serat kain.
c) Orlon
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitrol. Polimer ini merupakan serat sintetis, seperti wol yang digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus kaki.
d) Teflon
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan kimia. Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panci antilengket), pelapis tangki di pabrik kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.
e) Polietena
Polietena adalah plastik yang banyak diproduksi, dicetak lembaran untuk kantong plastik, pembungkus makanan, ember, dan sebagainya.
f) Polipropilena
Polipropilena digunakan untuk membuat botol plastik, karung, bak air, tali, dan kabel listrik (insulator). Polipropilena mempunyai kekuatan lebih besar dari polietena dan lebih tahan panas serta tahan terhadap reaksi asam dan basa.
Demikian penjelasan singkat tentang beberapa kegunaan polimer alam dan polimer sintetik. Selamat belajar untuk teman-teman sahabat bisakimia.com.
*Semoga bermanfaat*
Daftar Pustaka:
- Muchtaridi. 2017. Kimia SMA Kelas XII. Penerbit Yudhistira.
- Dr. Kurniasih, M.Si. & Sri Wahyuni, M.Pkim. 2019. Paket Unit Pembelajaran Program PKB melalui PKP Berbasis Zonasi. Mata pelajaran Kimia Sekolah Menengah Atas (SMA). Makromolekul. Jakarta: Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.