
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Assalamualaikum w.r.b. teman-teman 😉
Slamat datang di bisakimia.com insyaallah pasti bisa 🙂
- Tata Nama senyawa kimia adalah serangkaian aturan persenhyawaan-persenhyawaan kimia yang disusun secra sistematis .
- Tata nama senyawa kimia disusun berdasarkan aturan IUPAC (Internatonal Union Of Pure And Applied Chemistry)
- Tata nama senyawa anorganik meliputi senyawa biner dan poliatomik .
- Senyawa biner dalah senyawa yang hanya terdiri dari dua jenis unsur
contoh ; air (H2O) , amonia (NH3) dan metana (CH4)
→ Rumus kimia senyawa biner.
unsur-unsur seperti ;
B-Si-C-S-As-P-N-H-I-Br-Cl-O-F
Ditulis lebih dahulu dalam penulisan senyawa .
contoh ; Amonia, lazim ditulis dengan NH3 bukan H3N dan rumus air , lazim ditulis H2O bukan OH2
→ Nama senyawa biner.
∗ Nama senyawa biner dari dua jenis ion non logam adalah rangkaian nama kedua jenis unsur dengan akhiran “ida” pada nama unsur yang kedua
contoh ; anion dengan anion
HCl = Hidrogen klorida
H2S = Hidrogen sulfida
- Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari satu jenis senyawa , maka senyawa-senyawa itu dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa yunani sebagai berikut ;
1= mono 6= Heksa
2= Di 7= Hepta
3 = Tri 8= OKta
4= Tetra 9= Nona
5 = Penta 10= Deka
Indeks satu tidak perlu disebutkan kecuali untuk Karbon Dioksida .
contoh ;
Co = Karbon Monoksida
CO2= Karbon dioksida
NO = Nitrogen dioksida
NO2 nitrogen dioksida
N2O3 = Dinitrogen trioksida
catatan ;
Untuk unsur paling depan hanya dimulai dari 2 (Di) , sedangkan yang dibelakang dimulai dari 1 ( Mono)
N2O4 = Dinitrogen Tetraoksida
N2O5 = Dinitrogen Pentaoksida
CS2 = Karbon Disulfida
CCl4 = Karbon Tertraklorida
Namun, aturan diatas tidak perlu digunakan untuk semua senyawa . nama senyawa yang sudah terlanjur terkenal masih dapat digunakan . Contohnya H2O (air) , dan NH3 ( amonia)
- nama senyawa biner dari logam dan non logam
aturan penulisan nama senyawa ;
a). Penulu]isan rumus senyawa dengan meletakkan unsur logam didepan. Misalnya natrium Klorida ditulis NaCl, bukan ClNa dalam penulisan rumus senyawa jangan lupa menuliskan angka indeks
b). Nama logam ditulis terlebih dahulu kemudian diikuti nama logam dengan tambahan akhiran ida . misalnya KCl diberi nama Kalium Klorida dan CaCl2 diberi nama Kalsium Klorida.
- Jika unsur logam memiliki lebih dari satu macam biloks dibelakang unsur itu ditambahkan angka romawi yang diberi kurung tanpa spasi untuk menyatakan biloksnya . Cara penamaan ini dikenalkan oleh Alfred Stock sehingga dikenal dengan sistem Stock.
- Cara penulisan menurut sistem Stock merupkan cara penulisan yang sudah diperbaharui . Adapun cara lama , unsur logam yang memili dua macam biloks dibedakan dengan menambahkan akhiran ‘O’ untuk logam yang memiliki bilangan oksidasi kecil dan akhiran ‘ i ‘ untuk unsur yang memiliki bilangan oksidasi besar .
contoh ;
FeCl2 = Fero Korida Cu2SO4 = Kupro sulfat
FeCl3 = Feri Klorida CuSO4 = Kupri Sulfat
Cara lama ini kurang komunikatif karna tidak mencantumkan muatan unsur logam yang berikatan . Namun aturan ini masih banyak digunakan oleh para peneliti dan dalam label makanan serta obat-obatan . Senyawa biner yang terbentuk dari logam dan non logam bersifat ion ( senyawa ion ) walaupun terdiri atas ion-ion positif (kation )dan negatif (anion) , senyawa ion secara keseluruhan netral
- senyawa poliatomik
Merupakan senyawa yang berasal dari ion-ion poliatomik . Ion poliatomik sendiri adalah ion yang terdiri atas dua / lebih atom-atom yang terikat bersama-sama membentuk ion dengan ikatan kovalen . Umumnya senyawa poliatomik terdiri atas unsur-unsur non logam .
- Tata nama untuk senyawa yang mengandung ion poli ataom diatur sebagai berikut ;
Untuk senyawa yang terdiri dari kation logam dan anion poliatom , maka penamaan dimulai dari nama kation logam diikuti anion poliatom . Contoh ;
Rumus kimia |
Kation | Anion | Nama senyawa |
NaOH |
Na+ | OH– | Natrium Hidroksida |
KMnO4 | K+ | Mn4– |
Kalium Permanganat |
NH4OH = Amonium Hidroksida
NH4Cl = Amonium Klorida
catatan ;
-
Anion – anion piliatom lebih banyak dibandingkan dengan kation poliatomnya
-
Oksigen dapat membentuk banyak anion poliatom yang disebut anion okso.
-
Unsur-unsur logam tertentu seperti Cl , N, P, dan S dapat membentu suatu seri anion okso yang mengandung beberapa atom oksigen . Penamaan berdasarkan tingkat oksidasi dari atom-atom yang mengikat oksigen.
-
Untuk tingkat oksidasi oksigen yang terkecil disebut Hipo , dan yang paling tinggi disebut Per.
-
Semua anion okso dari cl, Br dan I memiliki muatan -1
-
Beberapa anion okso yang mengandung sejumlah atom H , penamaanya disesuaikan misalnya H2PO42- ( ion hidrogen fospat ) dan H2PO4– (ion dihidrogen fospat)
-
Awalan Tio berarti bahwa satu atom sulfur telah ditambahakan untuk menggantikan satu atom oksigen ( ion sulfat SO4 ) memiliki satu atom S dan 4 atom O = ion Tiosulfat memiliki dua atom S dan 3 atom O ( S2O3)
segini dulu yang bisa saya share . keep spirit dalam belajar yah 🙂 jangan ragu komen dibawah ↓ kalau masih ada yg ditanyakan . Semoga allah menambahkan ilmu beserta kefahamannya juga kita semua guys …
wassalamualaikum w.r.b ^-^