Posted on Leave a comment

Sering Mengkonsumsi Makanan Kaleng? Simak yuk!

​Coba kalian sebutkan beberapa macam bahan yang sering kita jadikan  pembungkus makanan? plastik, karton, alumunium foil, styrofoam, dan kaleng. Umumnya makanan yang dibungkus dengan kaleng adalah makanan yang memiliki daya simpan yang lebih lama. 

Kaleng adalah lembaran baja yang disalut timah (Sn) atau berupa wadah yang dibuat dari baja dan dilapisi timah putih tipis dengan kadar tidak lebih dari 1,00-1,25% dari berat kaleng itu sendiri. Terkadang lapisan ini dilapisi lagi oleh lapisan bukan metal yaitu untuk mencegah reaksi dengan makanan ataupun minuman di dalamnya. Kelebihan menonjol dari kemasan ini adalah bisa dilakukannya proses sterilisasi, sehingga makanan yang disimpan di dalamnya menjadi steril, tidak mudah rusak, dan awet. Dan pengertian dari baja adalah logam alloy yang komponen utamanya adalah besi (Fe), dengan karbon sebagai material pengalloy utama. Baja dengan peningkatan jumlah karbon dapat memperkeras dan memperkuat besi, tetapi juga lebih rapuh. Definisi klasik, baja adalah besi-karbon alloy dengan kadar karbon sampai 5,1 persen; ironisnya, alloy dengan kadar karbon lebih tinggi dari ini dikenal dengan besi (Fe). Definisi yang lebih baru, baja adalah alloy berdasar besi yang dapat dibentuk secara plastik.

Wadah kaleng digunakan sebagai wadah makanan dan minuman yang dilapisi oleh timah yang tipis. Timah akan melindungi besi dari pengkaratan. Jika lapisan timah tersebut rusak, pengkaratan cepat terjadi. Hal tersebut disebabkan oleh besi yang merupakan unsur reaktif sehingga mudah bereaksi dengan oksigen. 

Kaleng timah (tin can) merupakan pengembangan dari penemuan Nicolas Francois Appert pada dasawarsa 1800-an. Produk ini dipatenkan oleh seorang berkebangsaan Inggris, Peter Durand pada 1810. Berkat penemuan produksi massal, pada akhir abad ke-19, kaleng yang berbahan dasar timah (Sn) menjadi standar produk konsumen. Produk-produk makanan maupun minuman yang biasanya mengalami proses pengalengan ataupun menggunakan kaleng sebagai tempat (wadahnya) adalah produk-produk yang disterilisasi dengan panas. 

Kita memang bisa membaca bahan-bahan dalam kemasan, namun kita tidak tahu bagaiman isinya bila rusak atau diproduksi dengan tidak benar. Kita juga tidak tahu apakah makanan tersebut terkontaminasi atau tidak. Oleh karena itu konsumen harus berhati-hati dalam memilih makanan dan minuman yang dikemas dalam wadah berkaleng. Perhatikan keadaan wadahnya dan lapisan timahnya untuk menghindari keracunan.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.