Posted on Leave a comment

Komponen Transfusi Darah

​Teknik transfusi darah ditemukan pada tanggal 3 Juni 1667, untuk pertama kalinya dalam sejarah kedokteran dan operasi, dokter asal Perancis, Jean Baptist Denis berhasil melakukan transfusi darah. Keberhasilan operasi transfusi darah pertama ini merupakan lompatan besar dalam ilmu kedokteran karena sebelumnya, banyak sekali pasien yang harus kehilangan nyawanya akibat kekurangan darah.
Pengobatan dengan transfusi diakui serta diterima dalam dunia kedokteran, setelah Dr. Karel Landsteiner menemukan golongan darah A, B, AB dan O pada tahun 1940 dan patokan inilah yang dipakai sampai sekarang di dunia.
Teknik pemisahan plasma darah ditemukan 3 Juni 1904, Charles Richard Drew, seorang dokter penemu teknik pemisahan dan pengawetan plasma darah, terlahir ke dunia di kota Washington D.C. Ia menuntut ilmu kedokteran di McGill University di Montreal, Kanada. Pada tahun 1938, Drew mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Columbia Univesity, New York dan di sana ia melakukan penelitian terhadap berbagai problem yang ditemukan dalam transfusi darah. Selama penelitian itu, dia menemukan bahwa plasma darah atau cairan darah yang tidak mengandung sel, dapat dikeringkan dan disimpan dalam waktu lama tanpa mengalami kerusakan. Penemuan besar Charles Drew ini mendapat sambutan dari dunia inetrnasional dan pada tahun 1939, Drew menerima bantuan dana dari Asosiasi Transfusi Darah dan ia membuka bank penyimpanan darah di Columbia Presbyterian Hospital. Pada tahun 1940, Charles Drew menerima gelar doktor dan menjadi warga AS kulit hitam pertama yang menerima gelar ini. Charles Drew meninggal dunia tahun 1950 akibat kecelakaan mobil.

Apa sih tranfusi darah itu?

Transfusi darah ialah pemindahan darah dari donor ke dalam peredaran darah penerima (resipien). Definisi lain adalah suatu proses pekerjaan memindahkan darah dari orang yang sehat kepada oarang yang sakit.

Komponen darah diberikan melalui transfusi dimaksudkan agar transfusi tepat guna, pasien memperoleh hanya komponen darah yang diperlukan, mengurangi reaksi transfusi, mengurangi volume transfusi, meningkatkan efisiensi penggunaan darah, serta memungkinkan penyimpanan komponen darah pada suhu simpan optimal.

Ada 3 komponen non seluler dari komponen darah transfusi, yaitu :

  1. Plasma Donor Tunggal/Liquid Plasma

Isi utama plasma donor tunggal adalah plasma, selain itu berisi pula faktor pembekuan stabil dan protein plasma. Volumenya berkisar 150-220 ml. Plasma donor tunggal berguna untuk meningkatkan volume plasma, meningkatkan faktor pembekuan stabil (Faktor pembekuan II, VII, X dan XI). Efek samping pemberian plasma donor tunggal diantaranya: urtikaria, menggigil, demam dan hipervolemia.
2. Plasma Segar Beku/Fresh Frozen Plasma(FFP)

Isi utama plasma segar beku adalah plasma dan faktor pembekuan labil dengan volume 150-220 ml. Komponen darah ini berguna untuk meningkatkan faktor pembekuan labil apabila faktor pembekuan pekat/ kriopresipitat tidak ada. Plasma Segar Beku diberikan pada pasien penderita Hemofili. Pemakaian komponen darah ini dapat menimbulkan efek samping seperti pada plasma donor tunggal.

  1. Kriopresipitat/Cryoprecipitate/Anti Hemophilic Factor (AHF)

Isi utama kriopresipitat adalah faktor pembekuan VIII, faktor pembekuan XIII, Faktor von Willebrand dan Fibrinogen. Kriopresipitat merupakan bagian plasma yang dingin dan tidak larut yang diproses dari FFP. Kriopresipitat berguna untuk meningkatkan faktor VIII, XIII, Faktor von Willebrand dan fibrinogen. Komponen darah ini dapat diberikan pada pasien penderita Hemofili dan Von Willbrand. Efek samping setelah pemberian kriopresipitat adalah demam dan alergi.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.