Posted on Leave a comment

Ladang Helium Ditemukan, Masa Depan Cukup Aman

helium_main

Sebuah pendekatan yang baru dan menakjubkan pada eksplorasi gas dimana telah ditemukan ladang helium raksasa dimana hal tersebut mampu mengatasi kekurangan gas helium yang cukup langka namun penting ini.

Helium memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah digunakan pada scanner MRI dalam kedokteran, pengelasan, mendeteksi kebocoran industri dan energi nuklir. Naman, hingga akhir-akhir ini pasokan gas helium semakin menipis dan mulai terancam habis. Dan tak terbayangkan bila ditemukan tanpa sengaja jumlah sejumlah kecil gas helium yang terjadi selama pengeboran minyak dan gas.

Hal tersebut ditemukan oleh sebuah kelompok riset dari Universitas Oxford dan Universitas Durham yang bekerja dengan Helium One, sebuah perusahaan ekplorasi helium yang bertempat di Norwegia. Penggunaan pertama dari metode ini telah menghasilkan penemuan ladnag gas helium kelas dunia yang berada di Tanzania.

Penelitian mereka menunjukkan bahwa aktivitas gunung berapi memberikan panas yang hebat dan diperlukan untuk melepaskan gas dari batuan kuno yang mengandung gas helium tersebut. Di Tanzania, Afrika Timur terdapat gunung berapi yang bernama Rift Valley yang telah memproduksi helium dari batuan kuno yang berada di dalam dan terbentuklah ladang gas helium namun jumlahnya masih terbilang “dangkal” dibandingkan dengan penemuan baru-baru ini. Pada saat itu, penelitian dilakukan oleh mahasiswa Universitas Durham yang bernama Diveena Danabalan PhD pada konferensi geokimia Goldschmidt di Yokohama, Jepang.

Diveena Danabalan mengatakan bahwa gunung berapi Rift Valley memainkan peran penting dalam pembentukan cadanga helium yang layak. Aktivitas vulkanik cenderung memberikan panas yang diperlukan untuk melepaskan helium yang terakumulasi dalam batuan kerak kuno. Namun, jika perangkap gas berada terlalu dekat dengan gunung berapi, maka helium beresiko menjadi encer akibat gas vulkanik seperti karbondioksida seperti yang kita lihat pada mata air panas tersebut.

Profesor Chris Ballentine yang beralasa dari Departemen ilmu Bumi dan Universitas Oxford mengatakan bahwa dengan menggabungkan pemahaman kita tentang helium geokimia dengan gambar seismik struktur perangkap gas, ahli independen telah menghitung sumber daya yang tercipta kemungkinan sekitar 54 BCF (Billion Cubic Feet) yang bertempat hanya dalam satu bagian dari celah lembah. Hal ini cukup untuk mengisi lebih dari 1,2 juta scanner medis MRI. Untuk menempatkan penemuan ini secara perspektif, konsumsi global helium sekitar 8 BCF per tahun dan dari United States Federal Helium Reserve yang merupakan pemasok terbesar di dunia memiliki cadangan helium sebesar 24,2 BCF. Total cadangan saat ini dihitung sekitar 153 BCF. Dan ini terbilang cukup untuk masa depan dalam kebutuhan helium bagi masyarakat bahkan temuan serupa di masa mendatang mungkin tidak terlalu lama sampai persediaan habis.

Profesor Jon Gluyas yang berasal dari Departemen Ilmu Bumi dan Universitas Durham mengatakan bahwa ini adalah contoh yang luar biasa dari industri dan akademisi berkerja sama erat untuk memberikan nilai nyata bagi masyarakat. Dan dari sinilah diharapkan penemuan helium di masa depan diharapkan dengan tujuan untuk mengamankan pasokan untuk pemindaian medis maupun industri lainnya.

Dr Pete Barry yang berasal di Departemen Ilmu Bumi Universitas Oxford pun juga smenambahkan bahwa dirinya dapat menerapkan strategi yang sama ke bagian lain dari dunia dengan sejarah geologi yang sama untuk menemukan sumber daya helium yang baru.

Sumber : sciencedaily.com

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.