Posted on 2 Comments

Alat Ukur Volume di Laboratorium dan Cara Membacanya

Pengukuran volume larutan di laboratorium dapat menggunakan beberapa alat ukur volume. Beberapa alat ukur tersebut dibedakan sesuai dengan tingkat ketelitiannya. Apa saja ya alat-alat itu?

Mari kita urutkan mulai dari tingkat ketelitian rendah sampai ke tingkat ketelitian tinggi.

1. Gelas ukur

Alat Ukur Volume di Laboratorium

Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini mempunyai skala, tersedia bermacam-macam ukuran, mulai dari 10 mL sampai 2 L.

2.Pipet ukur

Alat Ukur Volume di Laboratorium

Pipet ukur digubakan untuk memindahkan larutan secara terukur. Pa da pipet ukur terdapat skala yang menunjukkan volume.

3.Pipet volume atau pipet gondok

Alat Ukur Volume di Laboratorium

Pipet volume atau pipet gondok adalah salah satu alat ukur kuantitatif dengan tingkat ketelitian tinggi, ditandai dengan bentuknya yang ramping pada penunjuk volume dan hanya ada satu ukuran volume.

4.Buret

Alat Ukur Volume di Laboratorium

Buret berfungsi untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan ± 0,05 cm3. Oleh karena presisi buret yang tinggi, kehati-hatian pengukuran volume dengan buret sangatlah penting untuk menghindari kesalahan sistematik.

5.Labu ukur atau labu takar

Labu Ukur Pyrex 100 mL - Volumetric Flask

Labu Takar berfungsi untuk menyiapkan larutan dalam kimia analitik yang konsentrasi dan jumlahnya diketahui dengan pasti dengan keakuratan yang sangat tinggi. Alat ini sangat cocok digunakan untuk mengukur sesuatu dengan keakuratan yang tinggi karena di bagian leher terdapat lingkaran graduasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. Pada lehernya juga terdapat tanda batas yang menunjukkan volume sebagaimana tertera pada badan labu takar. Biasanya berwarna transparan, tetapi ada juga yang berwarna gelap. Biasanya dilengkapi dengan penutup dari bahan tahan bahan kimia seperti polietilen atau dapat juga dari gelas

Cara Mengetahui Pembacaan Volume

Dari alat-alat ukur di atas yang telah kita bahas, perlu kita ketahui cara pembacaan volume larutannya. Karena jika terjadi kesalahan akan mengakibatkan hasil analisa atau perhitungan kita tidak akurat. Salah satu yang harus kita ketahui adalah pembacaan miniskus.

Apa itu miniskus?

Meniskus-Cekung-dan-Meniskus-Cembung

Miniskus adalah batas lengkungan cairan pada alat ukur. Miniskus dibagi menjadi dua yaitu:

  1. miniskus atas
  2. miniskus bawah.

Kapankah kita menggunakan miniskus atas atau bawah untuk pembacaan volume ?

Miniskus atas digunakan apabila larutan yang diukur memang memiliki miniskus atas dan juga untuk larutan berwarna. Sedangkan Untuk miniskus bawah digunakan untuk membaca volume di alat ukur jika larutan berwarna bening atau masih jelas dan pastinya memiliki miniskusus bawah.

Pada pembacaan skala, miniskus haruslah sejajar dengan mata kita. Seperti pada gambar di bawah yang terlihat garis lurusnya :

Alat Ukur Volume di Laboratorium dan Cara Membacanya

Miniskus cekung terjadi akibat gaya adhesi yang lebih kuat dari gaya adhesi, Gaya adhesi adalah gaya tariknya ke zat lain. Sedangkan gaya kohesi sebaliknya, gaya tarik antara zat sesamanya. Oleh karena itu jika gaya kohesi antara larutannya lebih besar, maka akan menjadi cembung karena menghindari kaca.

Demikian artikel Alat Ukur Volume di Laboratorium dan Cara Membacanya . silahkan berkomentar jika ada pertanyaan

2 thoughts on “Alat Ukur Volume di Laboratorium dan Cara Membacanya

  1. Thanks, artikelnya sangat membantu

    1. Iya sama sama

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.