Posted on 1 Comment

Memahami Asas Le Chatelier

Pernah mendengar Asas Le Chatelier?

Pada tahun 1884, Henri Louis Le Chatelier (1850-1936) berhasil menyimpulkan pengaruh faktor luar terhadap kesetimbangan. Asas Le Chatelier adalah asas yang digunakan untuk memprediksi pengaruh perubahan kondisi pada kesetimbangan kimia. Kesimpulan asas Le Chatelier tersebut adalah “Bila terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu tindakan (aksi), maka sistem itu akan mengadakan reaksi yang cenderung mengurangi pengaruh aksi tersebut. Secara singkat dapat dikatakan sebagai berikut.

Reaksi = – Aksi

Cara sistem bereaksi adalah dengan melakukan pergeseran ke kiri atau ke kanan.

Dalam ilmu kimia, prinsip Le Chatelier digunakan untuk memanipulasi hasi dari reaksi bolak-balik (reversibel) bahkan bisa juga untuk memperbanyak produk reaksi. Asas Le Chatelier hanya berlaku untuk kesetimbangan dinamis.

Berikut cara mengubah kondisi reaksi pada saat terjadi kesetimbangan:

  1. Perubahan konsentrasi salah satu komponen reaksi

  2. Perubahan tekanan sistem

  3. Perubahan komponen padatan dan cairan murni

  4. Perubahan suhu

  5. Pengaruh katalis
    Mari kita lihat satu persatu.

1.Perubahan konsentrasi salah satu komponen reaksi

Sesuai dengan asas Le Chatelier (reaksi=-aksi), jika konsentrasi salah satu komponen diperbesar, maka reaksi sistem adalah mengurangi komponen tersebut. Sebaliknya jika konsentrasi salah satu komponen diperkecil, maka reaksi sistem adalah menambah komponen itu. Coba kita pahami pengaruh konsentrasi terhadap kesetimbangan dengan menerapkan asas Le Charelier pada soal berikut:

Ion besi (III) (Fe3+) berwarna kuning jingga bereaksi dengan ion tiosianat (SCN-) tidak berwarna membentuk ion tiosianobesi (III) yang berwarna merah darah menurut reaksi kesetimbangan berikut.

Fe3+(aq) + SCN- (aq) <===> [FeSCN]2+ (aq)

Ke arah mana kesetimbangan bergeser dan bagaimana perubahan warna campuran, jika:

  1. ditambah larutan FeCl3 (ion Fe3+)

  2. ditambah larutan KSCN (ion SCN-)

  3. ditambah larutan NaOH (ion OH-)

  4. larutan diencerkan
    Jawaban dari soal di atas adalah:

Asas Le Chatelier : Reaksi= -aksi

  1. ditambah larutan FeCl3 (ion Fe3+)

‌Aksi : menambah ion Fe3+

‌Reaksi : mengurangi ion Fe3+

‌Kesetimbangan : bergeser ke kanan

‌Perubahan warna : bertambah merah (karena ion [FeSCN]2+ bertambah)

2.ditambah larutan KSCN (ion SCN-)

‌Aksi : menambah ion SCN-

‌Reaksi : mengurangi ion SCN-

‌Kesetimbangan : bergeser ke kanan

‌Perubahan warna : bertambah merah (karena ion [FeSCN]2+ bertambah)

3.ditambah larutan NaOH (ion OH-)

‌Aksi : menambah ion OH-, ion ini akan mengikat ion Fe3+ membentuk ion Fe(OH)3 yang sukar larut. Jadi, penambahan ion OH- sama dengan pengurangan ion Fe3+

‌Reaksi : menambah ion Fe3+

‌Kesetimbangan : bergeser ke kiri

‌Perubahan warna : memudar (karena ion [FeSCN]2+ berkurang)

4.larutan diencerkan

‌Aksi : mengencerkan (memperbesar volume), memperkecil konsentrasi ( jarak antar partikel dalam karutan semakin renggang)

‌Reaksi : memperbesar konsentrasi (menambah jumlah partikel)

‌Kesetimbangan : bergeser ke kiri, ke arah yang jumlah partikelnya lebih besar (setiap ion [FeSCN]2+ dapat pecah menjadi dua ion yaitu Fe3+ dan SCN-

‌Perubahan warna : memudar (karena ion [FeSCN]2+ berkurang)

Faktor-faktor lainnya akan dilanjutkan pada artikel berikutnya.

1 thought on “Memahami Asas Le Chatelier

  1. […] memahami, pengaruh konsentrasi pada asas Le Chatelier di artikel sebelumnya, sekarang kita lanjutkan ke pengaruh […]

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.