Posted on 1 Comment

Fenilalanin, Berbahayakah bagi Tubuh?

​Pernahkah kalian melihat dalam label kemasan makanan, minuman ataupun obat-obatan yang menghimbau tentang fenilalanin?

Apakah fenilalanin itu?

Fenilalanin (Phenylalanine) merupakan salah satu asam amino esensial yang memiliki fungsi membantu tubuh dalam memproduksi DNA serta molekul otak seperti dopamin, norepinefrin (noradrenalin), dan epinefrin (adrenalin), dan melanin. Fenilalanin juga dapat digunakan oleh tubuh untuk membuat asam amino tirosin. Fenilalanin terdapat  hampir di semua protein, ia tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia, dan hanya bisa diperoleh dengan cara mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandungnya. Bersama dengan zat lain, Fenilalanin berkontribusi dalam pembentukan senyawa neurotransmitter yaitu senyawa kimia otak yang dapat mengirimkan impuls saraf.sumber

Amankah fenilalanin dikonsumsi tubuh?
Zat Fenilalanin sebenarnya aman dikonsumsi oleh orang biasa yang tidak menderita fenilketonuria yaitu sebuah penyakit genetis yang cukup langka. 
Apa fenilketonuria itu? Dan apa bahayanya fenilalanin bagi penderita fenilketonuria?

Zat fenilalanin menjadi berbahaya saat masuk ke dalam tubuh penderit fenilketonuria (PKU). Orang yang menderita penyakit ini akan membuat zat fenilalanin tertimbun dalam darah, zat tersebut kemudian bersifat toksin pada otak. Hal tersebut menyebabkan terjadinya keterbelakangan mental jika tidak ditangani. Pada bayi yang baru lahir harus segera diatasi pada tiga minggu pertama. Penyakit ini dapat diturunkan secara genetis dan merupakan penyakit yang cukup langka.
Penderita fenilketonuria harus menghindari makanan yang mengandung fenilalanin tinggi dan menggantinya dengan suplemen tirosina sehingga otak bisa berkembang secara optimal.

Pengidap PKU tidak diperbolehkan sedikit pun mengonsumsi fenilalanin karena tak mampu memetabolismenya. Pada orang normal, pengonsumsian fenilalanin secara terus-menerus akan membuat kadarnya di dalam tubuh mengarah ke tingkat tinggi dan membahayakan, terutama bagi otak. Beberapa penelitian menunjukkan menelan aspartam bersamaan dengan karbohidrat dapat menyebabkan kelebihan kadar fenilalanin di otak.
Darimana sumber fenilalanin?

Fenilalanin kaya terdapat dalam sumber protein alami, seperti daging dan susu. Mengonsumsi makanan berjenis protein rendah, seperti buah, sayuran, dan gandum, akan jauh lebih aman bagi pengidap PKU.

Selain makanan alami, fenilalanin juga terdapat pada aspartame yang merupakan pemanis buatan. Beberapa produk makanan yang banyak mengandung aspartam yaitu makanan diet, sereal, minuman serbuk instan. Selain aspartam, turunan fenilalanin yaitu dipeptida juga dihindari. Dipeptida memiliki tingkat kemanisan 220 kali dari gula tebu. Orang normal saja tidak boleh mengonsumsinya secara berlebihan apalagi dengan penderita fenilketonuria yang benar-benar dilarang untuk mengonsumsinya. 
Apabila seseorang yang normal mengonsumsi sirup ataupun minuman bersoda yang mengandung fenilalanin setiap hari secara berlebihan, kelak tubuhnya akan menimbulkan gejala PKU meski dia tak memiliki riwayat genetik demikian. Memorinya seolah mudah hilang dan sering merasa sakit kepala. Penderitanya akan terpicu untuk terus mengonsumsi sumber fenilalanin. 

Efeknya juga akan berpengaruh pada suasana hati yang mudah berubah. Jika menemukan gejala tersebut, sebaiknya segera melakukan tes darah. Orang normal yang terdeteksi kelebihan fenilalanin akan mengalami tingkat fenilalanin 80 mg ke atas. Dengan mengurangi jumlah konsumsi fenilalanin, kondisi tubuh dengan sendirinya akan menjadi lebih baik. 

1 thought on “Fenilalanin, Berbahayakah bagi Tubuh?

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.