Posted on Leave a comment

Opiorphin

https://bisakimiadotcom.wpcomstaging.com/wp-content/uploads/2016/06/f71f2-salivacureall.png

Tahukah kalian di dalam air liur kita terdapat bahan kimia pereda rasa nyeri?
Zat tersebut adalah opiorphin. Benarkah?
Sebelum kita bicara tentang opiorphin, kita harus tahu tentang air liur sebagai tempat produksinya.


Air liur atau air ludah dalam bahasa ilmiah dikenal dengan saliva adalah cairan bening yang dihasilkan di dalam mulut oleh manusia atau hewan.

Air liur sebagian besar diproduksi oleh tiga kelenjar utama yaitu kelenjar parotis, kelenjar sub lingual dan kelenjar sub mandibula.

Nah, ada apa saja sih kandungan dalam air liur selain opiorphin?

Sebagian besar air liur adalah air,selain itu mengandung :
– Elektrolit seperti natrium, kalium, kalsium
– Mukosa, yang terutama mengandung mukopolisakarida dan glikoprotein
– Senyawa antibakteri diantaranya tiosianat
– Enzym ptyalin dan amylase.
– Senyawa protein.
– Jamur
– Bakteri
– Virus
– Sekresi dari hidung dan paru – paru, serta
– Sel – sel dari lapisan mulut
(Sumber)

Temuan pada air liur manusia yang mengandung protein pembunuh rasa nyeri jelas sangat menarik. Protein ini dapat menghentikan penguraian protein-protein alami seperti morfin yang menghambat jalan nyeri ke otak.
Rasa sakit bisa ditahan karena opiorphin mampu mencegah kerusakan senyawa dalam tubuh yang bernama enkephalins, untuk kemudian mengaktifkan reseptor opiat yang menghalangi sinyal rasa sakit agar tidak diterima oleh otak.
Temuan Rouegot dan rekannya ini merupakan hasil dari penelitian terhadap tikus selama bertahun-tahun. Rougeot menemukan adanya senyawa bernama sialorphin pada tikus yang mampu menahan rasa sakit pada tikus. Kemudian, dengan menganalisa sampel air liur manusia, ditemukanlah opiorphin pada manusia.

Nah, ada sedikit tips untuk menjaga kualitas air liur nih.

Untuk menjaga kualitas air liur sebaiknya :

– Menggunakan pasta gigi yang tidak mengandung detergen. Kandungan Sodium Lauryl Sulfat (deterjen) yang terdapat di dalam pasta gigi dapat merusak kualitas air ludah dan membuat mulut kering serta merusak indera pengecap sehingga rasa makanan berubah menjadi pahit atau hambar sesaat setelah menggosok gigi dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung deterjen

– Hindari segera menyikat gigi setelah makan, sebaiknya 20 menit setelah makan, karena menurut Prof drg Melanie S. Djamil, Mbiomed, pakar kesehatan gigi dan mulut, air liur berfungsi sebagai buffer ( penyeimbang). Pada saat makan, pH normal saliva semula 6,8 akan turun hingga mencapai pH kritis, yaitu 4. Apabila makan dan segera sikat gigi, maka struktur alami air liur tersebut akan rusak dan mempengaruhi fungsinya terhadap proses pencernaan yang berlangsung dalam rongga mulut.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.