Posted on Leave a comment

Kadmium pencemar perairan

https://bisakimiadotcom.wpcomstaging.com/wp-content/uploads/2016/06/e7ef8-limbah-air.jpg

Pencemaran air merupakan faktor penting yang menentukan kesejahteraan manusia. Pencemaran air minum telah sering menyebabkan penyakit-penyakit.
Bagaimana halnya mengenai air yang mengandung zat-zat kimia beracun? Saat ini kemungkinan kontaminasi zat-zat kimia telah naik sesuai dengan berkembangnya industri-industri, pematrian logam, penggunaan pestisida, dan aktivitas-aktivitas lain yang menyebabkan terjadinya pencemaran.


Unsur-unsur berbahaya yang umumnya mencemari perairan diantaranya kadmium, arsen, timbal, merkuri, sianida dan masih banyak lagi.
Salah satu yang akan dibahas adalah Kadmium (Cd). Kadmium (Cd) adalah salah satu logam yang dikelompokkan dalam jenis logam berat non-esensial. Logam ini jumlahnya relatif kecil, tetapi dapat meningkat jumlahnya dalam lingkungan karena proses pembuangan sampah industri maupun penggunaan minyak sebagai bahan bakar. Di samping itu daerah pertambangan seperti pertambangan seng (Zn), timbal (Pb) maupun tembaga (Cu) selalu mengandung kadmium sebagai bahan sampingan. Baik kadmium maupun seng mempunyai daya gabung yang tinggi terhadap sulfur (S), sehingga sumber kadmium dan seng yang paling utama adalah mineral sulfida, dimana kandungan kadmium
dalam mineral tersebut dapat mencapai 5%.
Secara kimia, kadmium sangat mirip dengan seng dan kedua logam ini menjalani proses geokimia bersama-sama.

Bagaimana pengaruh pencemaran kadmium pada tubuh?
Pengaruh racun akut dari kadmium sangat buruk. Diantara penderita yang keracunan kadmium mengalami tekanan darah tinggi , kerusakan ginjal, kerusakan jaringan testicular, dan kerusakan sel-sel butir darah merah. Keracunan kadmium menyebabkan penyakit yang dikenal di Jepang dengan penyakit “itai-itai”. Keadaan daerah aliran sungai Jintsu yang terkena cemaran kadmium bersumber dari proyek pertambangan. Kadmium itu termakan bersama air minum atau dari pengairan padi yang terkontaminasi kadmium.
Telah diketahui bahwa banyak kerja fisiologi kadmium sifat-sifat kimianya sama dengan seng. Secara spesifik kadmium dapat mengganti seng dalam beberapa enzim dan struktur stereo dari enzim itu dengan sendirinya diubah dan aktivitas katalisnya dirusak.
Kadmium bertindak seperti katalis yang membentuk spesiesoksigen reaktif. Kadmium meningkatkan peroksidasi lipid,  di samping itu menghabiskan glutation dan gugus sulfidril yang berikatan dengan protein. Kadmium juga mempromosikan produksi sitokin inflamasi.
Wah, sungguh berbahya ya? Semoga industri-industri dan penambangan lebih memperhatikan buangannya ya.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.