Posted on Leave a comment

zat pencemar masuk ke dalam tubuh

Masih ingat tentang masuknya  zat-zat kimia dalam lingkungan ke tubuh?
Bisa melaui saluran pernapasan, saluran pencernaan dan juga kulit. Bagaimana ya prosesnya?


Mari kita bahas satu persatu. Bagaimana juga cara tubuh mengantisipasinya?
1. Saluran Pernapasan
Tiga bagian dari saluran pernapasan adalah nasopharynx, daerah tracheobronchial, dan jaringan luar paru-paru, yaitu alveoli (kantung udara). Semuanya merupakan alat untuk mengatasi bahaya zat-zat asing yang dilakukan dengan tiga proses yaitu fltrasi, inaktivasi atau penghancuran, dan pembuangan.
Saluran pernapasan merupakan gerbang pertama masuknya zat-zat kimia melalui udara  (airborne). Salurang pernapasan dipisahkan menjadi dua zona  yaitu jalan udara yang mengkonduksi  dan jalan pernapasan. Jalur udara yang mengkonduksi mulai dari saluran pernapasan bagian atas (nasopharynx, parhynx, dan larynx) melaluai terminal bronchiole dan bekerja sebagai sistem penyalur untuk transport udara ke dalam dan ke  luar paru-paru. Zona kedua seringg disebut alveolar dan alveoli yang terlibat dalam pertukaran gas antara udara dan sirkulasi paru-paru.
Mekanisme pertahanan dari sistem pernapasan meliputi bersin yag berusaha membersihkan jalan pernapasan bagian atas, dan batuk yang bekerja untuk membersihkan jalan bronchial yang lebih besar. Pengkerutan brochi disebabkan oleh kontraksi otot-otothalus di sekitarnya yang diikuti keluarnya zat-zat kimia tertentu, dapat bekerja sebagai pertahanan dengan mengurangi masuknya zat-zat tersebut ke daerah paru-paru yang lebih dalam.

  1. Saluran Pencernaan
    Kontaminan-kontaminan kimia yang waterborne atau dipindahkan melalui rantai makanan mencapai manusia melalui saluran pencernaan. Saluran pencernaan bisa diibaratkan sebagai sebuah tabung yang melalui tubuh dan isisnya selalu keluar dari tubuh. Absorpsi dapat terjadi di sembarang tempat sepenjang saluran pencernaan, tetapi absorpsi yang paling efektif terjadi di usus halus. Kapasitasabsorpsi yang sangat besar di daerah ini disebabkan oleh adanyamucosa usus yang dikenal dengan vili. Tiap vili mengandung jaringan kapiler yang menyebabkan vili mempunyai permukaan total efektif yang luas untuk absorpsi.
    Sebagai pertahanan, kontraksi spstic di dalam lambung dan usus dapat menghilangkan zat-zat berbahaya dengan cara pemuntahan atau dengan mempercepat pembuangan feces melalui saluran pencernaan.

  2. Kulit
    Kulit umumnya merupakan pertahanan yang efektif terhadap bahan-bahan kimia lingkungan. Pada penyerapan lewat kulit, suatu zat harus menembus sejumlah lapisan sel sebelum mencapai sirkulasi umum. Kulit terdiri dari dua daerah struktural yaitu epidermis dan dermis. Epidermis terdiri dari sejumlah lapisan sel, dan mempunyai bermacam ketebalan tergantung tempatnya pada tubuh. Kulit terluar tersusun ole sel-sel keratin. Dermis mengandung pembuluh-pembuluh darah, folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak  dan ujung-ujung saraf. Epidermis adalah penghalang utama terhadap penyerapan ke dalam kulit.  Dermis merupakan lapisan yang permeabel secara bebas terhadap banyak zat.  Perjalanan melalui epidermis terjadi secara bebas oleh difusi pasif.
    Faktor utama yag mempengaruhi penyerapan melalui kulit (percutan absorption) adalah derajat kelarutan dalam lemak dari bahan-bahan kimia, letaknya dalam tubuh, aliran darah lokal, dan suhu kulit. Beberapa bahan kimia lingkungan yang mudah diserap melalui kulit adalah fenol, karbon tetraklorida, timbal tetraetil, dan pestisida-pestisida fosfat organik.

Portal minor dari jalan masuk zat-zat kimia adalah melalui mata. Walaupun tidak begitu penting bagi kebanyakan zat kimia, tetapi beberapa zatdapat diserap dalam jumlah cukup banyak menimbulkan keracunan sistemik,  misalnya fluoroasetat.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.