Posted on Leave a comment

Sering mendengar anastesi?

https://pbs.twimg.com/profile_images/2514161425/profile.jpg

Pernah mengalami operasi? Atau setidaknya sering mendengar tentang operasi?
Sebelum operasi berlangsung, pasien dipastikan sudah diberi anestesi terlebih dahulu oleh dokter anestesi.

Apa yang dimaksud anestesi?
Anestesi atau pembiusan adalah pengurangan atau penghilangan sensasi untuk sementara, sehingga operasi atau prosedur lain yang menyakitkan dapat dilakukan.
Anestesi diberikan untuk memblokir sementara sensasi rasa sehingga memungkinkan pasien menjalani operasi dan prosedur kesehatan lainnya tanpa rasa sakit.

Anestesi yang diberikan kepada seseorang berbeda untuk tiap kondisinya.

Pasien harus menjalani tes kesehatan dan fisik sebelum benar-benar memutuskan jenis dan jumlah anestesi yang paling cocok.

Anestesi harus diberikan secara hati-hati karena bekerja pada sistem saraf pusat pasien.

Oleh karena itu, dosis yang tidak benar akan mengganggu kerja seluruh sistem saraf pusat.
Dalam kebanyakan kasus, dimana pasien disarankan mendapatkan anestesi regional atau umum, obat bius biasanya disuntikkan di sumsum tulang belakang.

Bagaimana obat anestesi bekerja?

Anastetik bekerja dengan menghalangi sinyal yang disampaikan saraf ke otak Anda. Saraf Anda adalah kumpulan dari serat yang menggunakan sinyal kimia dan elektris untuk menyampaikan informasi ke seluruh tubuh Anda. Jika Anda memukul jari Anda, sinyal sakit berjalan dari jari ke otak Anda melalui saraf. Ketika sinyal mencapai otak, Anda akan menyadari bahwa jari Anda sakit. Anastetik menghentikan sinyal saraf untuk mencapai otak Anda, sehingga operasi yang harus dilakukan tanpa Anda merasakan apa-apa. Ketika pengaruh anestesi hilang, sinyal akan bekerja lagi dan rasa seperti sakit akan dapat terasa.

Nah, anestesi ini menggunakan senyawa-senyawa kimia. Apa saja ya?

Secara umum anastesi lokal mempunyai rumus dasar yang terdiri dari 3 bagian : gugus amin hidrofil yang berhubungan dengan gugus residu aromatik lipofil melalui suatu gugus antara. Gugus amin selalu berupa amin tersier atau amin sekunder. Gugus antara dan gugus aromatik dihubungkan dengan ikatan amid atau ikatan ester. Maka secara kimia anastesi lokal digolongkan atas senyawa ester dan senyawa amid. Adanya ikatan ester sangat menentukan sifat anastesi lokal sebab pada degradasi dan inaktivasi di dalam badan, gugus tersebut akan dihirolisis. Karena itu golongan ester umumnya kurang stabil dan mudah mengalami metabolisme dibandingkan dengan golongan amid. Anastesi lokal yang tergolong dalam senyawa ester ialah tetrakain, benzokain, kokain dan prokain dengan prokain sebagai prototip. Sedangkan yang tergolong dalam senyawa amid ialah dibukain, lidokain, mepivakain dan prilokain.

Molekul prokain dapat dibagi dalam 3 bagian utama : asam aromatik (asam paraamino benzoat), alkohol (etanol) dan gugus amin tersier (dietil amino). Perubahan pada setiap bagian molekul tersebut akan mempengaruhi potensi anastetik dan toksisitasnya. Memperpanjang gugus alkohol akan menyebabkan potensi anastetik dan toksisitasnya bertambah besar, maka prokain yang merupakan suatu ester etil, toksisitasnya paling kecil. Perpanjangan rantai pada kedua gugus terminal pada amin tersier menyebabkan potensi dan toksisitas anastesi lokal bertambah besar, misalnya pada butakain.

Selain itu ada juga Nitrous oxide atau lebih di kenal dengan NOS atau ada juga yg Mengatakan Gas Tertawa dan Udara Manis yang senenaranya merupakan Senyawa kimia dari N2O, dalam dunia kedokteran khususna dokter gigi, Nitrous Oxide biasanya digunakan sebagai Anestesi untuk menghilangkan rasa sakit pasien. Jika digunakan maka N2O akan bereaksi menjadi NO ” Nitrit Oksida” yana merupakan gas yang memiliki akibat 298 kali per unit berat lebih berbahaya dibanding Karbon Dioksida mengakibatkan Potensi Pemanasan Global.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.