Posted on Leave a comment

Ftalat Dalam Kehidupan?Potensi Resiko Terhadap Kesehatan dan Lingkungan (Episode 2)

Ftalat yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah DEHP, DINP, dan DIDP. DEHP merupakan plasticizer yang paling dominan digunakan pada PVC, dikarenakan harganya yang ekonomis sehingga dapat meminimalkan biaya produksi. Karena ftalat ini biasa digunakan sebagai plasticizer pada PVC, maka dapat diindikasikan bahwa produk-produk plastik, terutama mainan yang mengandung ftalat memiliki label seperti di bawah ini:

pvc
Gambar Simbol Plastik Yang Tergolong Polivinil klorida

 

Karena ftalat tidak terikat secara kimia pada polimer PVC, sehingga mereka dapat terlepas dari produk atau larut ketika mengalami kontak dengan cairan yang lipofil. Ftalat memiliki volatilitas rendah dan secara perlahan dilepaskan dari produk PVC selama penggunan, berdifusi ke udara. Ftalat juga dilepaskan ke lingkungan selama produksi, proses dan pengolahan limbah. Setelah di lingkungan, ftalat mengikat partikel-partikel debu terutama di rumah dan dapat berimigrasi jauh melalui udara. Paparan ftalat dapat terjadi melalui inhalasi, ingesti dan kontak kulit. Makanan dapat terkontaminasi ketika mengalami kontak dengan kemasan yang mengandung ftalat.

Rute paparan tambahan untuk anak-anak adalah melalui mainan mulut dan produk-produk mainan lainnya yang mengandung ftalat. Melalui mainan mulut (seperti teether) ini, ftalat dapat larut melalui saliva dan terserap ke dalam tubuh. Menurut CPSC (Consumer Product Safety Consumer), aktivitas mulut untuk mainan dan childcare article bervariasi sesuai umur. Sebuah studi US Center for Disease Control and Prevention (CDC) menemukan bahwa konsentrasi ftalat pada anak-anak kecil lebih tinggi, mungkin hal ini dikarenakan mainan mulut dan datang ke tempat penitipan anak di mana lantainya berbahan PVC yang memungkinkan terjadinya kontak dengan produk PVC tersebut. Selain lamanya waktu aktivitas mulut, absoprsi oral tergantung pada lamanya waktu migrasi produk ftalat yang berada di mulut. Penelitian menunjukkan bahwa absopsi oral ftalat seperti DEHP dan DINP terjadi pada tingkat paparan harian.

Sebagian besar penelitian awal melakukan studi efek kesehatan dari ftalat bereksperimen dengan dosis yang diberikan untuk hewan skala laboratorium di atas tingkat eksposur manusia. Namun dalam beberapa tahun terakhir, peneliti telah mencatat efek kesehatan seperti kelainan reproduksi dan efek perkembangan pada hewan yang diberikan dosis ftalat mirip dengan manusia yang terpapar. Studi juga telah mengevaluasi dampak kesehatan manusia dari paparan ftalat. Studi ini telah mengidentifikasi kemungkinan hubungan antara paparan ftalat dan kelainan reproduksi pria, kerusakan sperma, penurunan kesuburan, penyakit saluran reproduksi wanita, pubertas dini pada anak perempuan, asma, dan efek tiroid.

Ftalat juga dapat menimbulkan risiko bagi ekosistem perairan dan darat terutama di sekitar industri pengolahan ftalat. Beberapa ftalat bioakumulatif dan telah terdeteksi pada organisme akuatik. Misalnya, BBP telah terbukti menjadi racun bagi organisme akuatik, dapat menyebabkan efek jangka panjang yang merugikan pada air lingkungan. Studi menunjukkan BBP mungkin mengganggu endokrin efek pada ikan. Burung dan mamalia mungkin menderita dampak dari eksposur rantai makanan. Namun, ftalat lain seperti DEHP memiliki potensi untuk terurai dalam kondisi aerobik.

Reference: Makalah Polutan Organik “Residu Ftalat Pada Mainan Anak-Anak”

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.