Posted on 3 Comments

Kimia Dasar: Jenis-Jenis Materi

Seperti yang tertulis pada artikel “Apa Sih Ilmu Kimia Itu?”, materi termasuk dalam salah satu hal yang dipelajari dalam ilmu kimia. Meteri sendiri dapat diklasifikasikan dalam 2 kelompok besar, yaitu zat tunggal dan campuran. Kita lihat perbedaannya satu persatu, yuk!

Zat tunggal adalah materi yang mempunya susunan dan sifat yang sama atau homogen. Unsur dan senyawa termasuk dalam kategori zat tunggal ini. Contoh umum zat tunggal yang sering ditemui adalah karbon (C) di pensil kita, logam emas (Au), dan air (H2O). Nah, kalau si karbon C dan si emas Au mudah dikenali sebagai materi dengan susunan yang sama karena hanya terdiri dari karbon C dan Au, namun mengapa air yang rumusnya H2O dimasukkan dalam kategori zat tunggal juga? Mari kita lihat lebih dalam lagi.

Pensil

Sumber: penciltalk.org

Unsur didefinisikan sebagai zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa. Unsur dibagi menjadi 3 sifat, yaitu unsur logam, unsur non-logam, dan unsur metaloid. Unsur logam berbentuk padat, kecuali raksa ya, karena raksa berbentuk cair. Contoh raksa ada di termometer yang sering digunakan untuk mengukur suhu. Unsur logam juga dapat menghantarkan listrik dan memiliki kilap. Contoh unsur logam adalah emas (Au), perak (Ag), dan tembaga (Cu).

senyawa emas

Emas

Sumber: radioinformasi.com

Unsur non-logam dapat berbentuk padat seperti belerang (S), cairan seperti bromida (Br), atau gas seperti hidrogen (H). Unsur non-logam tidak dapat menghantar listrik, kecuali karbon (C), dan tidak memiliki kilap logam, kecuali karbon (C).

Unsur metaloid adalah unsur yang memiliki sifat logam dan non-logam. Unsur ini sifatnya semikonduktor, tidak seperti 2 unsur lain yang secara pasti merupakan konduktor dan bukan konduktor. Contoh unsur metaloid adalah boron (B), silikon (Si), germanium (Ge), arsen (As), antimon (Sb), telurium (Te), dan polonium (Po). Sifat unsur ini lebih rapuh dari unsur logam namun lebih kuat daripada unsur non-logam dan beberapa metaloid memiliki sifat kilap seperti logam.

Nah, selain unsur, masih ada senyawa. Apa itu senyawa? Senyawa adalah suatu zat yang dihasilkan dari gabungan secara kimia dua atau lebih unsur sehingga senyawa dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana. Dalam senyawa, ada yang disebut sebagai Hukum Perbandingan Tetap, yaitu perbandingan massa masing-masing unsur dalam senyawa adalah tetap. Contoh senyawa adalah air dan gula-gula sederhana. Air tersusun dari unsur hidrogen dan unsur oksigen sehingga dimasukkan dalam kategori senyawa. Gula tersusun atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen, juga termasuk dalam kategori senyawa.

Sekarang kita bahas kelompok materi berikutnya, yaitu campuran. Campuran merupakan materi homogen atau heterogen yang terbentuk dari dua atau lebih zat tunggal yang berbeda. Kalian pasti suka minum es teh manis? Atau kopi manis? Dua minuman tersebut termasuk dalam campuran, karena merupakan campuran air dengan gula maupu kopi dengan gula. Campuran sendiri dibedakan lagi menjadi beberapa jenis, yaitu larutan, suspensi, emulsi, dan koloid.

Apa itu larutan? Larutan merupakan campuran yang membentuk 1 keadaan atau fase, baik fase cair, padat, maupun gas, dan sifatnya homogen. Contohnya adalah air dengan gula dan gas nitrogen dalam gas hidrogen.

Suspensi berbeda dengan larutan dalam hal fase yang dibentuk, karena suspensi dapat membentuk 2 atau lebih fase, sedangkan larutan hanya 1 fase. Contohnya adalah air dengan tepung dan bensin dengan garam. Contoh yang sering kita temui adalah darah. Darah terdiri dari campuran sel darah dan platelet, dan dapat dipisah melalui suatu teknik sentrifugasi.

Suspensi darah

Sumber: beltina.org

Ada lagi emulsi, yaitu campuran yang dalam bentuk suspensi cair dikocok. Butiran zat cair dalam emulsi akan berada di antara zat cair lainnya. Contohnya adalah minyak dengan air. Jika kita mengocok campuran minyak dan air, akan terlihat butiran-butiran yang terpisah, bukan? Nah, itulah emulsi.

Yang terakhir adalah koloid. Bila ada campuran yang terlihat homogen namun sebenarnya ada satu fase dalam fase lain, itu disebut koloid. Contoh koloid adalah kabut, dimana kabut sebenarnya adalah uap air yang terdapat dalam udara. Contoh lain adalah busa sabun, yaitu gas dalam air.

 

 

Sumber:

Petrucci (“Kimia Dasar: Prinsip dan Terapan Modern”), Keenan dan Kleinfelter (“Kimia untuk Universitas Jilid 1”)

3 thoughts on “Kimia Dasar: Jenis-Jenis Materi

  1. haduh tetep saja pusing belajar kimia -_- gimana sih caranya biar enak belajar kimia. lebih gampang belajar matematika kayaknya

  2. […] Kimia Dasar: Jenis-Jenis Materi […]

  3. Sumber pustakanya kredibel ya, contohnya buku Petrucci. Oke kok. 🙂

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.