Para peneliti akhirnya telah menemukan metode yang efisien untuk memanfaatkan sinar matahari dan mengubah karbondioksida menjadi bahan bakar alternatif yang potensial dan dikenal sebagai asam format. Transformasi dari karbondioksida dan air menjadi asam format ini didukung oleh panel surya komersial.
Penelitian untuk mecegah atau membatasi pemanasan global yang disebabkan oleh meningkatnya kadar gas rumah kaca di atmosfer seperti karbondioksida, biasanya melibatkan tiga bidang. Misalanya dalam mengembangkan sumber energi alternatif, menangkan dan menyimpan gas rumah kaca, membatasi tingkat gas rumah kaca yang berlebihan. Melihat dari dua pendekatan ini, Andrew Bocarsly, peneliti di laboratorium sekaligus profesor kimia Princeton berkolaborasi dengan perusahaan start up Liquid Light Inc dari Monmouth Junction, NJ untuk merancang metode yang efisien untuk memanfaatkan sinar matahari dalam mengubah karbondioksida menjadi bahan bakar alternatif potensial yang dikenal sebagai asam format ini. Studi ini dipublikasikan 13 Juni dalam Journal of CO2 Utilization.
Transformasi dari karbondioksida dan air asam fomat ini didukung oleh panel surya komersial yang disediakan oleh perusahaan energi PSE & G yang dapat ditemukan di atas tiang listrik seluruh negara bagian. Proses ini berlangsung di dalam sel elektrokimia yang terdiri dari plat logam ukuran persegi panjang yang menyertakan saluran cairan pembawa.
Untuk memaksimalkan efisiensi sistem, Bocarsly mengatakan bahwa jumlah listrik yang dihasilkan oleh panel surya harus sesuai dengan jumlah daya sel elektrokimia yang dapat ditangani. Proses optimasi ini disebut dengan pencocokan impedansi. Dengan menumpuk tiga sel elektrokimia bersama-sama, tim peneliti ini mampu mencapai hampir 2 persen efisiensi dimana sudah dua kali lebih baik dari efisiensi fotosintesis alam. Hal ini juga merupakan efisiensi energi yang terbaik yang dilaporkan sampai saat ini dengan menggunakan perangkat buatan manusia.
Sejumlah perusahaan energi tertarik untuk menyimpan energi surya sebagai asam format dalam sel bahan bakar. Selain itu, garam format mudah dibuat dari asam format yang sering digunakan sebagai agen de-icing di landasan pacu pesawat karena kurang korosif terhadap pesawat dan aman bagi lingkungan dari garam klorida. Dengan peningkatan ketersediaan, garam format bisa menggantikan garam yang lebih berbahaya yang digunakan secara luas. Bocarlsy juga menambahkan bahwa dengan menggunakan limbah karbondioksida dan mudah diperoleh, pendekatan ini menawarkan rute yang menjanjikan untuk bahan bakar yang dapat diperbaharui.
Sumber : sciencedaily.com
Sebuah penemuan yang luar biasa 🙂
Tapi sayang, entah kapan sesuatu yang luar biasa seperti ini bisa di terapkan di negri sendiri
Inilah bukti bahwa ilmuwan banyak di perlukan di negeri ini. Tapi sygnya negeri ini menelantarkan ilmuwannya. Politik no.1 alias omdo namun sains yang terbawah
Yah, memang begitu lah keadaannya. Mau jadi apa lah negri kita ini ???