Posted on 2 Comments

Apakah E-Cigarettes Aman?

rokok elektrik

Rokok-rokok elektronik (e-cigarettes atau e-cigs) adalah perangkat-perangkat bertenaga baterai yang mensimulasikan merokok tembakau tanpa asap. Perokok dapat mengontrol jumlah nikotin yang disebarkan tanpa mengekspos orang lain untuk resiko-resiko perokok pasif. Kecuali untuk toksisitas dari nikotin tersebut, Anda akan berpikir bahwa e-cigarettes harusnya lebih aman daripada merokok tembakau, bukan? Penelitian terbaru menunjukkan bahwa e-cigarettes mungkin membawa resiko-resiko kesehatan mereka sendiri.

E-cigarettes mengandung beberapa agen penyebab kanker yang sama seperti yang ditemukan pada tembakau, ditambah kontaminan-kontaminan tambahan yang tidak ditemukan dalam rokok-rokok biasa. Selain itu, para peneliti telah menemukan bahwa jumlah dari nikotin yang disebarkan oleh e-cigs mungkin cukup berbeda dari nilai yang berlabel, sehingga mungkin seorang pengguna dapat menerima dosis yang jauh lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang diantisipasi. Beberapa rokok elektronik dimaksudkan untuk benar-benar tidak menyebarkan nikotin meskipun pada kenyataannya tetap menghasilkan sejumlah kecil.

E-Cigarettes Mengandung Beberapa Kontaminan Yang Ditemukan Pada Tembakau

Studi-studi awal menunjukkan bahwa e-cigarettes mengandung beberapa bahan kimia yang tidak diinginkan yang ditemukan pada tembakau. Sebagai contoh, sebuah analisis tahun 2009 dari e-cigarette cartridges yang dibuat oleh US Food and Drug Administration mendeteksi nitrosamines khusus tembakau (TSNAs), yang dikenal sebagai karsinogen. Keempat TSNAs primer yang terdeteksi adalah N-nitrosonicotine (NNN), N-nitrosoanabasine (NAB), N-nitrosoanatabine (NAT), dan 4-(methylntrisoamino)-1-(3-pyridyl)-1-butanone (NNK).

Seorang toksikologi yang bernama Maciej L. Goniewicz dan rekan-rekannya di Roswell Park Cancer Institute di Buffalo menemukan enam zat beracun dalam e-cigarettes dengan menggunakan sebuah mesin merokok robotik di tingkat 9 sampai 450 kali lebih besar daripada yang ditemukan dalam asap rokok biasa, termasuk senyawa karbonil beracun yakni formaldehida, acetaldehdye, dan akrolein.

E-Cigarettes Mengandung Kontaminan-Kontaminan Tambahan

Tingkat gliserol dan propilen glikol yang menguap pada e-cigarettes umumnya diketahui berada pada tingkat yang aman, tetapi ada bahan kimia lain yang disebarkan oleh produk-produk tersebut.

Tim Goniewicz mendeteksi adanya kadmium, timah, dan nikel pada uap e-cigarette. Logam-logam tersebut tidak ditemukan pada rokok tembakau. Tim peneliti lain bertugas untuk mengamati partikel-partikel logam yang terkandung dalam uap rokok elektronik itu. Pada tanggal 10 Maret 2014 volume of Chemical and Engineering News menggambarkan temuan-temuan Goniewicz ini secara lebih rinci.

Tidak Ada Peraturan

Masalah terbesar yang ada adalah bahwa bahan-bahan yang terkandung dalam e-cigarettes tidak diatur atau dipantau sedekat obat-obat lainnya. Sementara satu merek mungkin terbebas dari kontaminan-kontaminan tertentu yang mungkin ditemukan dalam produk lain. Dosis dari kontaminan-kontaminan tersebut juga tergantung pada bagaimana pengguna vapes, karena tidak jarang puffs pendek menggambarkan sebuah komposisi kimia yang berbeda dari tarikan-tarikan yang mendalam. Sementara itu para perokok pasif jelas terekspos nikotin yang terkandung pada e-cigarettes tersebut, tidak pasti mengenai seberapa baik kontaminan-kontaminan lainnya menyebar dan resiko-resiko apa yang diberikan oleh uap tersebut. Pembaca disarankan untuk meninjau studi-studi itu peer-review untuk melihat kontaminan-kontaminan yang telah dideteksi di produk-produk tersebut.

READ MORE

2 thoughts on “Apakah E-Cigarettes Aman?

  1. jadinya bahaya gak?

    1. jadinya tetep ada bahayanya bro 😀

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.