Perkembangan Sistem Periodik Unsur
1. Penggolongan berdasarkan sifat kelogaman. Oleh Lavoisier :
Unsur-unsur di alam, digolongkan menjadi unsur logam dan non logam.
2. Menurut Dobereinner
Dobereinner menemukan adanya suatu keteraturan hubungan berat atom antara buah unsur yang mempunyai sifat kimia mirip. Bila ketiga unsur tersebut diturutkan menurut naiknya atom maka berat atom unsur ditengah sama dengan 1/2 dari jumlah berat atom yang ditepi (TRIAD).
Contoh :
Unsur |
BA |
BA yang ditengah |
Li |
6,94 |
BA.Na = BA Li + BA K : 2 = 6,94 + 39,10 : 2 = 23,02 |
Na |
22,99 |
|
K |
39,10 |
Namun sifat Triad tersebut hanya tebatas pada beberapa kelompok unsur saja.
3. Menurut John Newland (1964)
Newland menyusun daftar unsur-unsur menurut kenaikan berat atom. Dari daftar ini ternyata ditemukan perulangan sifat unsur setiap 8 unsur (HUKUM OKTAF).
Gas mulia tidak termasuk dalam pengelompokkan unsur ini karena gas mulia saat itu belum ditemukan.
4. Menurut Mendeleyef dan Lothar Meyer (1964)
Mendeleyef dan Lothar Meyer secara terpisah menyusun unsur-unsur berdasarkan kenaikan berat atom dan persamaan sifatnya. Dari data tersebut Mendeleyef mengemukakan :
Sifat unsur-unsur adalah merupakan fungsi periodik dari berat atomnya.
5. Sistem Periodik Modern
Sistem periodik yang dipakai sekarang, mula-mula diperkenalkan oleh J.J. Thomson (1895) yang berbentuk tabel unsur-unsur terdiri atas dua lajur yaitu :
1) Lajur Horizontal (datar) disebut Periode
2) Lajur Vertikal (tegak) disebut Golongan
Unsur-unsur tersebut tersusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya atau sifat unsur-unsur adalah merupakan fungsi periodik nomor atom (HUKUM OKTAF)
6. Sistem Periodik Panjang
Sistem periodik ini merupakan sistem periodik yang disusun berdasarkan kenaikan nomor atom unsur-unsur. Perbedaannya dengan sistem periodik Mendeleyef, pada penyusun unsur-unsur golongan transisi, dimana disusun sederet dengan unsur-unsur golongan utama yang diletakkan antara golongan IIA dan golongan IIIA.
Untuk penamaan khusus dan contoh silahkan melanjutkan di halaman 2