Posted on Leave a comment

Tidur Siang Lebih dari 30 Menit? Bahaya Lho…

Tidur siang memang sering dianggap sebagai kebiasaan baik untuk menyegarkan badan di sela kesibukan sehari-hari. Jenis istirahat tersebut memang sudah dianggap baik dan mampu memaksimalkan kembali kerja otak yang lelah. Seperti halnya yang dilakukan oleh tokoh-tokoh terkenal seperti Albert Einstein, Winston Chruchill dan Margaret Thatcher yang sudah terkenal dengan kebiasaan tidur siangnya.

Selain itu, tidur siang juga telah dianggap dapat mengurangi sepertiga dari serangan jantung maupun stroke. Tetapi berdasarkan studi terbaru para ahli menunjukkan bahwa tidak selamanya tidur siang itu baik untuk kesehatan. Tidur siang dengan jangka waktu lebih dari 30 menit ternyata mampu meningkatkan resiko diabetes tipe 2 terutama mereka yang telah berumur 40 tahun keatas. Hal tersebut memang merupakan riset terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari Huazhong Univeristy of Science and Technology di Cina. Riset tersebut berhasil diterbitkan dalam jurnal Sleep Medicine dan itu telah melibatkan 27 ribu relawan pria dan wanita yang berumur diatas 45 tahun.

Dengan 70 persen responden penelitian tersebut mengaku memang sudah terbiasa tidur siang. Sebagian besar warga Cina juga telah memiliki kebiasaan tidur siang setelah makan siang. Di dalam riset tersebut, para peneliti mengecek kesehatan responden dengan uji yang dikenal sebagai impaired fasting plasma glucose. Pengujian ini bertujuan untuk mengukur kadar gula yang bisa menjadi gejala awal diabetes tipe 2.

Hasilnya menunjukkan bahwa kadar glukosa lebih tinggi terdapat pada reponden yang sudah terbiasa tidur siang lebih dari 30 menit. Selain memicu resiko diabetes tipe 2, 40 persen reponden yang telah terbiasa tidur siang juga beresiko terserang tekanan darah tinggi. Resiko yang lain juga muncul seperti halnya kolesterol tinggi. Padahal, resiko demikian hanya terjadi pada 33 persen dan 19 persen responden yang tak terbiasa untuk tidur siang.

Di riset yang dilakukan pada tahun 2009 menunjukkan adanya peningkatan resiko diabetes sebanyak 26 persen pada orang-orang yang sudah terbiasa tidur siang di Cina. Menurut peneliti, resiko tersebut memang tergantung pada durasi tidur siang mereka. Semakin lama ia tidur siang, maka semakin besar pula resiko yang mengancam. Di dalam riset tersebut juga menunjukkan pada pria dan wanita yang tidur selama 40 menit cendering memiliki tekanan darah maupun kolesterol yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang terjaga sepanjang hari.

Tidur siang memang memiliki manfaat khususnya bagi para lansia, sebab hal itu dapat mempertahankan kesehatan mentalnya. Tap, tidur siang ternyata juga dapat meningkatkan resiko kecacatan bahkan kematian. Sebenarnya, resiko tersebut disebabkan karena kurangnya waktu mereka untuk melakukan olahraga, ditambah lagi tidur siang telah dianggap mengganggu jadwal internal dalam tubuh. Situasi tersebut membuat produksi hormon stres atau kortisol lebih tinggi.

Dr Mathhew Hobbs yang merupakan peneliti dari Diabetes UK mengatakan bahwa pada dasarnya cara yang paling baik untuk mencegah terjadinya diabetes tipe 2 adalah berusaha untuk mempertahankan pola hidup sehat misal pola makan seimbang, olahraga secara teratur, dan lain sebagainya.

Kini, jumlah penderita diabetes tipe 2 ternyata lebih banyak daripada para penderita diabetes tipe 1. Diabetes tipe 2 memang berkaitan dengan buruknya gaya hidup dan pola makan. Kondisi tersebut mengakibatkan tubuh akan kehilangan kemampuan untuk menggunakan glukosa sebagai energi. Peningkatan kadar glukosa tersebut akhirnya berujung pada terganggunya peredaran darah di jantung, kaki, maupun organ lainnya.

Sumber : kompas.com

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.