Posted on Leave a comment

Gunakan Tekstil Sederhana sebaga Katalis Pengaktif Reaksi Kimia Kompleks

Di masa depan ini, akan lebih mudah untuk menghasilkan beberapa zat aktif dalam bidan farmasai dan senyawa kimia daripada yang terjadi hingga saat ini. Sebuah tim internasional yang bekerja dnegan ahli kimia dari Max Planck Institute für Kohlenforschung yang bertempat di Mulheim an der Ruhr telah mekumpuhkan berbagai katalis pada nilon dengan cara yang sangat sederhana. Katalis memediasi reagen dalam reaksi kimia dan mengontrol proses menuju akhir sesuai dengan keinginan. Ketika bahan tekstil digunakan sebagai dukungan untuk membantu proses kimia, reaksi dapat dilanjutkan pada permukaan yang besar sehingga dapat meningkatkan efisiensi.

Salah satu katalis yang digunakan oleh para peneliti dengan cara ini memainkan peran penting dalam sintesis agen farmasi yang hanya bisa digunakan sebelumnya dalam bentuk zat terlarut, membuat proses produksi yang sangat rumit dan mahal. Pelumpuhan katalis tersebut pada kain menyederhanakan produksi jauh. Proses ini dapat diharapkan sebagai tekstil yang digunakan untuk membuat jaket yang tahan angin, sepatu yang tidak pengap, dan pakaian termal yang sangat efektif. Namuns, istilah tersebut bisa merujuk pada sesuatu yang lain seperti tekstil yang fungsional dengan bantuan katalis organik. Bekerja sama dengan para ilmuwan dari dari Deutsches Textilforschungszentrum di Krefeld dan Sungkyunkwan University di Suwon, Korea, para peneliti Max Planck Institut für Kohlenforschung di Mulheim an der Ruhr telah mengembangan suatu proses untuk melumpuhkan katalis organik yang berbeda pada tekstil dengan bantuan sinar ultraviolet. Kain tersebut dapat bertindak sebagai dukungan untuk zat yang terjadi pada reaksi kimia.

Dr Ji-Woong Lee yang baru saja menyelesaikan doktornya di Max-Planck-Institut für Kohlenforschung bawah pengawasan Profesor Benjamin List mengatakan bahwa hingga saat ini, ilmu pengetahuan lebih berfokus pada fungsi makroskopis pada tekstil misalnya pada pakaian. Kepala dari homogen Grup Katalisis Institut ini juga berkata bahwa hal tersebut bereda dari yang lain sebab metode tersebut dapat memberikan tekstil ang sederhana dengan fungsi mikroskopis. Bersama rekan-rekannya, Dr Lee bersenjata potongan nilon dengan katalis. Yang terakhir ini dapat dibayangkan sebagai alat kimia yang memenuhi berbagai tugas selama reaksi kimia.

Untuk tes mereka, para peneliti Muhleim berbasis menggunakan tiga katalisis organik seperti dimethylaminopyridine, DMAP, asam sulfonat dan katalis yang berfungsi baik sebagai asam dan basa. Yang terakhir ini digunakan dalam industri farmasi untuk mengarahkan reaksi terhadap salah satu dari dua produk yang secara kimiawi sepenuhnya identik. Dua bentuk memiliki struktur cermin seperti tangan kiri dan kanan, tetap hanya satu varian memiliki efek medis sesuai dengan keinginan. Sampai saat ini, katalis yang menghasilkan varian ini hanya bisa digunakan dalam bentuk terlarut dan kemudian harus dipisahkan lagi. Proses pemisahan yang rumit dapat dihindari dengan menggunakan katalis amobil pada kain. Untuk memasang katalis pada serat nilon, para ahli kimia meradiasi tekstil yang diaplikasikan dengan sinar UV selama lima menit namun hal itu tidak dilakukan lagi karena akan menghambat aktivitas katalis pada serat nilon. Katalis, yang praktis terjalin pada kain menampilkan semua karakteristik yang ahli kimia harapkan dari sistem seperti hasil dari reaksi kimia yang para ilmuwan lakukan dengan strip nilon katalis yang sangat mengesankan. Ketika katalis dikonversi sekitar 90 persen dari bahan baku untuk mencapai tingkat keberhasilan 95 persen tanpa menunjukkan tanda-tanda utama keausan. Ji-Woong Lee melakukan beberapa ratus tes berjalan dan mengamati bahwa katalis melepaskan sedikit fungsi mereka.

 

Dibandingkan dengan cara lain, “katalisis organotextile” memiliki beberapa keuntungan seperti ia menyediakan reagen dengan permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan yang lain misalnya bola plastik atau foil yang semakin besar permukaan semakin efisien suatu hasil reaksi tersebut. Selain itu, nilon fleksibel dan sangat murah. Tekstil kering sarat dengan katalis mudah untuk transportasi yang berarti bahwa itu adalah cara sederhana untuk memenuhi persyaratan dalam beberapa proses kimia di mana secara praktis tidak mungkin untuk mengatur sistem kimia canggih. Misalnya, “katalisis organotextile” dapat membantu dalam pengolahan air di lokasi yang kekurangan pasokan air.

Sumber : sciencedaily.com

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.