Posted on Leave a comment

Apa yang Terjadi Dalam Tubuh Ketika Diet?

Diet sering dilakukan oleh orang-orang untuk menjaga penampilannya. Diet yang biasanya dilakukan adalah

A diet rich in soy and whey protein, found in ...
A diet rich in soy and whey protein, found in products such as soy milk and low-fat yogurt, has been shown to reduce breast cancer incidence in rats. (Photo credit: Wikipedia)

tidak makan malam. Lalu sebenarnya apa yang terjadi di dalam tubuh kita selama diet? Tubuh membutuhkan asupan energi utama, yaitu glukosa. Glukosa adalah prioritas utama sel untuk dioksidasi dan menghasilkan energi. Baru setelah glukosa habis, maka sel akan memecah lemak dan protein menjadi monomer-monomer penyusunnya dan mengoksidasinya.

Ketika pagi hari, orang tersebut hanya mengkonsumsi makanan tertentu (sebut saja susu), maka yang masuk ke dalam tubuh adalah gula laktosa, lemak, dan protein tetapi hanya dalam jumlah tertentu saja. Kemudian saat orang tersebut menjalani aktivitas, karbohidrat, lemak, dan protein akan dipecah untuk menghasilkan energi. Selebihnya, akan disimpan di liver dengan bantuan hormon insulin. Harapannya dengan hanya mengkonsumsi misalnya susu, maka jumlah cadangan di liver (dalam bentuk glikogen, asam lemak, dan lain-lain) tidak terlalu banyak. Saat makan siang di siang hari, tubuh melakukan hal serupa seperti di pagi hari. Namun, setelah siang orang tersebut tidak mengkonsumsi apa-apa. Maka pada jeda waktu antara makan siang hingga minum susu di keesokan paginya, tubuh akan memetabolisme karbohidrat, lemak, dan protein dari hasil makan siang saja. Baru setelah hasil makan siang habis, tubuh akan mulai mengkonsumsi cadangan makanan yang ada.

Seperti tertulis di atas, yang dikonsumsi utama oleh tubuh adalah glukosa. Baru setelah glukosa habis karena tidak ada pasokan glukosa lagi, maka hormon glukagon dan epinefrin akan membongkar glikogen di hati untuk menormalkan kadar glukosa dalam darah dan menghambat kerja hormon insulin. Hal ini akan terus terjadi hingga glikogen hampir habis. Saat itu, tubuh akan memulai memanfaatkan cadangan asam lemak bebas yang dapat dioksidasi menjadi Asetil CoA dan seterusnya akan dimetabolisme hingga menghasilkan energi. Asetil CoA sendiri dapat membentuk keton melalui ketogenesis maupun masuk ke siklus TCA tergantung dari ketersediaan oksaloasetat. Oksaloasetat ini bergantung dari kadar glukosa dalam darah, ketika kadar glukosa dalam darah tinggi maka oksaloasetat akan tinggi, dan asetil CoA akan masuk ke siklus TCA. Sebaliknya, apabila kadar gula darah rendah, maka oksaloasetat pun akan rendah dan reaksi ketogenesis akan dirangsang dalam tubuh. Protein juga mulai dipecah saat glikogen mulai habis. Namun proses ini tidak akan terjadi sampai pasokan cadangan benar-benar habis, karena pada paginya orang tersebut akan kembali mengkonsumsi susu lagi misalnya.

Proses diet yang dijalankan selama rutin selama 2 bulan misalnya, akan “menghabiskan” cadangan makanan dalam tubuh, entah lemak, glikogen, ataupun protein. Dengan berkurngnya cadangan makanan terutama lemak dalam tubuh, maka berat tubuh seseorang lama-lama akan berkurang. Hanya saja pola makan seperti itu harus tetap dijaga karena apabila tidak dijaga, cadangan makanan yang sudah digunakan oleh tubuh akan terbentuk lagi akibat masuknya makanan sehingga tidak akan terjadi pengurangan berat tubuh.

Organ Setelah makan pagi Antara makan pagi dan makan siang Antara makan siang hingga makan pagi keesokan harinya
Hati Glukosa –> glikogenGlukosa –> asam lemak –> triasilgliserol Triasilgliserol –> CO2 + H2O (beta oksidasi)Glikogen –> glukosa (glikogenolisis) Asam amino –> glukosa (glukoneogenesis)Asam lemak –> badan keton (beta oksidasi – ketogenesis)
Jaringan adiposa Asam lemak –> triasilgliserol Triasilgliserol –> asam lemak + gliserol Triasilgliserol –> asam lemak + gliserol
Jaringan otot Glukosa –> glikogenGlukosa –> asam laktat (glikolisis, fermentasi) Asam lemak –> badan keton (beta oksidasi – ketogenesis) Asam lemak –> badan ketonProtein –> asam amino (proteolisis)
Jantung Asam lemak –> CO2 + H2O (beta oksidasi) Asam lemak –> CO2 + H2O (beta oksidasi) Badan keton –> CO2 + H2O (siklus TCA)
Otak Glukosa –> CO2 + H2O(glikolisis, siklus TCA) Glukosa –> CO2 + H2O(glikolisis, siklus TCA) Badan keton –> CO2 + H2O(siklus TCA)

Sumber:

Mathews et al., 1999. Biochemistry. Benjamin Cummings, San Fransisco, USA

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.